15.

43.2K 4.4K 51
                                    

Seperti perkataan Elvaret semalam, Retta berjalan jalan bersama ketiga sahabatnya. Mereka memilih ke mall untuk menghabiskan waktu. Time zoon, butik, toko dan banyak lainnya mereka kunjungi, seperti sekarang. Mereka sedang mampir di sebuah cafe yang ternyata salah satu cafe cabang milik Elvaret. Membuat Retta was was sendiri jika ada pegawai cafe yang mengenalnya.

Sebab, ketiga teman Retta tidak tahu Retta memiliki seorang kakak perempuan apalagi kembaran, karena mereka tahunya Retta anak yatim dan tinggal sendiri. Ya.. tidak salah juga sih.

Walaupun telah bertemu Elvaret mereka pasti tidak akan curiga, karena dari segi apapun Elvaret dan Retta tidak ada yang sama kecuali mereka sama sama pernah berbagi hidup di rahim Alisha saat masih menjadi janin dulu.

Mulai dari wajah Elvaret yang memiliki pipi tirus, rahang tegas, dan bola mata hitam tajam. Berbeda dengan Retta yang memiliki pipi cubby dan bola mata coklat muda. Dari segi tinggi juga berbeda, Elvaret yang memiliki tubuh tinggi di atas rata rata dan Retta yang memiliki tinggi standar.

Jadi, jangan salahkan Retta jika sedang berjalan dengan Elvaret orang orang mengira jarak umur mereka 3-6 tahunan.

Setelah meyakinkan dirinya bahwa tidak akan ada pegawai yang mengenalinya. Retta menegakan tubuhnya, untuk gerak gerik Retta tidak di sadari oleh ketiga temannya.

Mencoba senetral mungkin. "Kalian mau pesen?." Tanya Retta sembari membuka buku menu cafe.

Ketiga teman Retta menoleh setelah melihat lihat interior cafe. Mengambil buku menu yang tersisa di meja, tersedia tiga buku menu di setiap meja btw. Dengan satu meja panjang dan 6 kursi untuk duduk.

Memilih milih sambil membaca nama setiap menu yang terlihat menarik.

"Waiters." Panggil Chloe sambil mengangkat tangannya, memanggil pegawai cafe. Pegawai perempuan mendatangi meja mereka sambil membawa sebuah buku pesanan dan sebuah pulpen.

Membungkuk sedikit dan menegakkan badannya, lalu menyapa dengan ramah serta sopan

"Ada yang bisa dibantu?." Tanya pegawai cafe tersebut.

Chloe mengangguk. "Saya mau pesan chesse cake rasa strawberry sama strawberry juice dan air mineral." Jawab Chloe, lalu menoleh pada ketiga teman temannya.

"Mau pesen ngga lo pada?." Ujar Chloe dengan nada yang tidak selow. Ketiganya memutar bola mata malas.

"Red velvet cake sama minuman soda." Kata Irena yang di angguki oleh Katya karena memesan hal yang sama seperti Irena.

Retta mendongak kan kepalanya menatap pegawai cafe yang sepertinya mengenalinya.

"No....."

"Saya mau Puding buah dan susu fullcream sama air mineral." Potong Retta, tidak membiarkan sang pegawai cafe menyapanya. Dia tersenyum yang menyimpan kode. Teman temannya tidak menyadari, tapi pegawai cafe tadi mengangguk mengerti.

"Saya ulang Chesse cake rasa strawberry 1, strawberry juice 1, red velvet cake 2, minuman bersoda 2, puding buah 1, susu fullcream 1, dan air mineral 2. Ada lagi?." Ulang pegawai cafe tadi yang di jawab gelengan kepalanya oleh keempatnya.

Pegawai cafe tersenyum ramah. "Mohon di tunggu pesanannya." Ujar sang pegawai cafe sebelum pergi menyiapkan pesanan.

°°°

"Ah, capek." Kata Retta setelah sampai di rumah. Mendudukan diri di sebelah Elvaret yang sedang membaca buku novel, sembari menonton tv.

"Menyenangkan?." Tanya Elvaret, atensinya masih fokus pada novel yang sedang di baca. Retta menoleh pada sang kakak.

"Hem, tapi tadi ada beberapa kejadian." Jawab Retta lalu membuka sepatunya dan menaruh nya di samping tas. Tasnya tidak di meja, malah di lantai. Padahal tas brand ternama.

"Kejadian?." Ulang Elvaret yang masih fokus pada novel.

Retta mengangguk. "Di cafe dan butik, karena ada pegawai yang kenal aku." Ujar Retta, tanpa di jelaskan pun Elvaret mengerti. Kapasitas otak Elvaret itu luas, tidak seperti kita. Canda, tapi benerkan?.

Tbc.

Reincarnation: Twin's for Antagonist [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang