37.

27.9K 2.9K 39
                                    

Elvaret berjalan tergesa gesa menuju ruangan yang terdapat Retta, bersama Affan yang mengikuti di belakangnya.

Setelah sampai di depan ruangan Retta, Mereka berdua dapat melihat seorang pemuda yang sedang duduk di kursi tunggu dengan baju yang berlumuran darah.

"Bagaimana?." Tanya Elvaret tanpa basa basi pada pemuda itu. Pemuda itu mendongak dan menatap Elvaret yang berwajah datar dengan pandangan yang tajam 

"Sedang di tangani dokter." Jawab pemuda itu dengan wajah yang tidak kalah datar. Elvaret memejamkan matanya, ada Affan yang mengelus punggung Elvaret.

Ceklek...

Pintu ruangan rawat terbuka, menampilkan seorang dokter yang menatap ketiga orang yang berada di luar ruangan.

"Dengan keluarganya?." Tanya dokter itu saat melihat ketiganya. Elvaret maju selangkah ke depan.

"Saya kakaknya." Ucap Elvaret dengan pandangan datar sembari menatap dokter intens.

"Mari ikut saya." Ujar Dokter sembari berjalan menuju suatu ruangan. Elvaret mengikuti dokter itu, begitu pula dengan Affan.

Meninggalkan pemuda yang sedang menatap ruang rawat dengan pandangan penuh arti.

°°°

Kabar kecelakaan yang di alami oleh Retta sudah terdengar di telinga keluarga besar Adelard, membuat kekewatiran dan kepanikan terersendiri di kediaman Adelard.

Mereka akan menuju rumah sakit jika Miko tidak melarang karena akan menimbulkan keributan di rumah sakit jika kesana semua. Jadi, di bagi shif yang boleh menjaga Retta.

Bagaimana dengan sahabat sahabat Retta? Mereka belum mendapat kabar soal Retta kecelakaan, jika mereka tahu. Mungkin rumah sakit akan ricuh akibat kehebohan Chloe dan Katya. 

Dan kembali lagi ke Elvaret, dia sedang menenangkan diri di rooftop rumah sakit yang memang jarang ada yang mengunjungi.

Melihat orang orang berlalu lalang di sekitar rumah sakit, sembari duduk di kursi panjang yang di sediakan.

"Keadaan Nona Retta bisa di bilang koma, Mrs. Ada benturan di kepalanya saat kecelakaan terjadi sepertinya. Jika boleh tahu, apakah Nona Retta memiliki trauma, psikis atau sebagainya?." Tanya sang dokter pada Elvaret yang duduk di depannya dengan Affan yang setia menemaninya.

Elvaret mengangguk datar, "Ada." Jawab Elvaret sembari memejamkan matanya sebentar.

Sang dokter membenarkan letak kaca matanya sebentar. "Kemungkinan besar itu akan kambuh saat Nona Retta sadar dari komanya. Yang bisa di lakukan sekarang adalah waspada akan trauma yang di deritanya."

Perkataan dokter terngiang ngiang di benak Elvaret, trauma 5 tahun lalu ada kemungkinan besar akan kembali. Trauma yang susah payah ia usahakan untuk tidak Retta ingat akan muncul kembali. Membuat Elvaret tidak dapat berfikir dengan jernih.

"Retta pasti akan kuat, Babe." Kata Affan yang duduk di sebelah Elvaret. Affan menarik diri Elvaret untuk di peluknya, hanya ketenangan yang di butuhkan Elvaret untuk saat ini.

°°°

Kelas 11B IPA agak sepi, tidak ada teriakan Katya yang sering terdengar seperti biasa. Apalagi anggota Nyx yang sedari tadi diam, tidak membuat keributan dengan tingkah absurd mereka.

"Retta kemana sih, ngga biasanya dia abzen tanpa izin." Celetuk Chloe yang sedari pagi tidak melihat keberadaan Retta.

Irena dan Katya yang berada di dekatnya angkat bahu tidak tahu. Irena masih sibuk dengan buku materi yang di bacanya dan Katya yang sibuk akan ponsel di tangannya.

Chloe mendengus kesal akan tanggapan kedua sahabatnya dan memilih menidurkan kepalanya di meja depannya.

Katya yang sibuk akan ponselnya tidak menanggapi dengusan kesal Chloe, tangannya dengan lincah mengcroll layar instagram miliknya. Namun tiba tiba pergerakannya terhenti saat melihat postingan update salah satu admin gosip AHS.

Matanya membola, sontak saja dia langsung menepuk bahu Chloe dengan kencang. Irena yang merasa terganggu akan kegaduhan yang di buat Katya juga ikut menoleh.

"Apaan sih." Sentak Chloe pada Katya, lalu menepis tangan Katya yang masih menepuk nepuk bahunya.

Katya tidak menjawab, dia menunjukkan ponselnya di hadapan Chloe dan Irena. Bibirnya bergetar, ada raut cemas dan khawatir di pancaran matanya.

"R-Retta kecelakaan." Sontak Chloe dan Irena langsung membolakan matanya, sembari menatap Katya yang terisak pelan.

°°°

Elvaret sedang menatap jalanan yang ramai dari jendela mobil. Ada Affan di sampingnya yang sedang menyetir, mereka berdua dalam perjalanan menuju rumah sakit tempat Retta di rawat.

Pandangan Elvaret sejak tadi hanya menatap pemandangan jalan dari kaca jendela, membuat Affan menghela nafas pelan. Affan memegang tangan Elvaret menggunakan tangan kirinya, sedangan tangan kanannya di biarkan untuk menyetir.

Dengan pandangan yang masih lurus ke depan. "Jangan terlalu larut dalam kesedihan, Babe." Tegur Affan dan mengelus pelan tangan Elvaret yang di genggamnya.

Elvaret menegakkan tubuhnya dan menatap Affan yang masih fokus menyetir. "I know." Balas Elvaret pelan.

Keadaan fisiknya sebenarnya sehat, hanya perilaku dan sifat nya yang agak berubah. Mungkin orang orang akan menganggap perilaku dan sifat Elvaret masih seperti biasa, tapi tidak dengan Affan yang memang pekaan.

Affan menghela nafas pelan dan memarkirkan mobilnya dengan hati hati di tempat parkir rumah sakit. Lalu menoleh pada Elvaret yang hendak membuka sabuk pengaman miliknya.

Affan memeluk tubuh Elvaret setelah melepaskan diri mereka dari sabuk pengaman. Mengelus surai panjang hitam legam milik Elvaret dan menenggelamkan wajah Elvaret di dada bidangnya.

Elvaret tidak menolak, dia membalas pelukan Affan dengan erat. Affan mengecup pucuk kepala Elvaret  dengan pelan.

"Kita berdoa ya, supaya Retta cepet sembuh. Kamu jangan murung terus." Ucap Affan dengan lembut. Elvaret mengangguk pelan di dalam dekapan Affan.

Yah, beginilah seharusnya. Selalu menguatkan satu sama lain, walau hanya sekedar memberikan bahu untuk tempat bersandar atau pelukan untuk tempat menguatkan.

Tbc.

•••
Hallo, gimana kabarnya? Akhirnya update kan.

See you next time.

Reincarnation: Twin's for Antagonist [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang