24.

36.7K 3.9K 74
                                    

"Nama kamu, Siapa?." Tanya Retta dengan lembut. Kedua anak kecil itu menggigit bibir mereka. Rhea juga ikut terkekeh akan kelakuan kedua anaknya.

Lalu memilih pergi secara diam diam menuju dapur. Retta tersenyum lembut, lalu memegang tangan kedua anak kecil tersebut. Sontak kedua anak kecil itu terkejut. Miko yang melihat tak kuasa menahan tawa lalu memilih menuju kamarnya sendiri, dari pada di tatap tajam terus oleh Retta karena berisik.

"R-raisa." Ujar anak kecil perempuan, Retta mengangguk paham lalu menatap anak laki laki yang berada di samping Raisa.

"Ries." Lirih anak itu. Retta melapaskan pegangan tangan dari Ries dan Raisa. Lalu menuntun mereka berdua di hadapan Elvaret.

"Kak, kenalan dong." Ujar Retta pada Elvaret, Elvaret memutar bola matanya malas. Lalu berdiri dari duduknya dan menatap datar Raisa dan Ries.

"Elvarette."

°°°

Pagi ini AHS tampak ramai di pagi hari. Biasanya saja sekitar jam setengah tujuh baru ramai.

Begitu pula dengan kelima most wanted, mereka heran namun tidak peduli. Mereka akan menuju ke kantin-padahal masih pagi- untuk sarapan.

"Nih pada kenapa ya orang orang, tumben berangkat pagi." Sepertinya hanya empat yang acuh, tidak dengan Acel sang playboy tukang gosip.

Merasa tidak ada yang menjawab Acel mencibir tanpa suara. Keempat temannya sama sekali tidak peduli.

Bruk...

Seseorang terjatuh tengkurep di depan kelima most wanted. Sebenarnya seseorang itu akan jatuh menimpa Arsen, tapi Arsen menghindar ke belakang. Membuat orang itu jatuh ke depan dengan posisi tengkurep.

Padahal mereka baru memasuki kantin loh, ada aja kejadian. Anggota AHSSO yang menjadi pengawas kantin IPA pun belum bertindak, mereka masih mengawasi. Bahkan Dayana sang pecinta keributan dan drama sudah mengambil cemilan ringan untuk menonton drama live, sungguh suatu hal yang tidak patut di contoh. Padahal dia termasuk anggota AHSSO, loh.

Keempat most wanted terkejut, tapi tidak memiliki niat menolong. Seseorang itu berusaha bangun walau kesusahan, tidak ada yang berani menolong, apalagi di depan most wanted yang... you know lah.

"M-maaf k-kak hiks." Ucap seseorang itu sambil terisak pelan. Kelimanya malah mengerutkan dahi, dia yang salah, dia yang jatuh, dia yang minta maaf dan dia yang nangis. Sepertinya otak kelimanya menjadi lemot kecuali Arsen yang tidak bereaksi lebih.

"Ada apa ini? Menyebalkan sekali." Kata suara yang terdengar dari belakang Kelima most wanted. Mereka menoleh, tapi tidak dengan kelima most wanted yang sudah tahu pemilik suara tersebut.

"Apa? Terpesona, pastilah." Narsis orang itu. Temannya yang ada di sebelahnya menggeplak kepalanya pelan.

"Narsis." Ujar seseorang tadi. Katya yang kepalanya di geplak Irena ingin mencak mencak, tapi mana berani dia.

Ya, mereka adalah Nyx yang baru saja tiba di kantin dan melihat keributan yang terjadi.

Menatap kelima most wanted dan perempuan yang bajunya basah -karena tadi saat jatuh, dia bawa air mineral yang tidak di tutup- bergantian.

"Drama palingan." Kata Chloe acuh. Lalu menduduk kan dirinya di kursi terdekat dan memesan makanan dengan santai.

Para warga kelas IPA sudah tidak heran dengan tingkah Chloe yang memang random, kadang paling semangat, kadang paling kalem.

Ketiga temannya pun mengikuti jejak Chloe dan ikut memesan makanan juga. Bodo amatlah sama drama live. Para warga IPA pun kembali melanjutkan acara mereka yang tadi tertunda sejenak untuk melihat live drama.

Kelima most wanted pun acuh dan berjalan menuju meja kosong. Tidak memperdulikan seorang perempuan yang masih terisak pelan sembari menundukan kepala.

Toh kejadian itu bukan salah dari salah satu di antara kelima most wanted. Dan bajunya yang basah? Koperasi noh, aktif dan buka selama gerbang sekolah di buka dan belum tertutup. Tidak ada uang? Heh, mereka pikir AHS jadi sekolah terfavorit karena apa? Tentu karena fasilitasnya lebih dari sekolah SMA biasa. Dan di koperasi tidak harus membayar, okay.

Jadi, jangan banyak alasan dan mejadi manja. Padahal hanya jas sekolah yang terkenal air, air mineral lagi. Nanti juga kering sendiri.

Perempuan itu -Helena- memilih pergi dari sana, ketimbang menanggung malu lebih banyak lagi.

°°°

"Ahh, Chloe ngga asik. Live Dramanya jadi berhenti kan." Keluh Dayana sembari mengunyah keripik yang ada di mulutnya. Keenam anggota AHSSO tidak menimpali keluhan dari sang ratu pecinta keributan dan drama.

"Tadi kayak sengaja ngga sih, gue teliti. Tali sepatunya ngga copot, jalan ngga licin, jalan masih lebar kenapa bisa nabrak? Jatuhnya tengkurep lagi, jika tadi Arsen ngga ngehindar bisa jadi trending topik." Ujar Arsya, sepertinya jiwa jiwa dektektif nya kambuh. Arka yang duduk di sebelahnya pun mengangguk angguk setuju.

"Cari perhatian, murid baru, populer. Udah deh paling pengin jadi most wanted girl." Timpal Dani dengan pemikiran logisnya, tapi nyambung ke logika sih.

"Hooh, gue kali ini setuju sama lo, Dan." Ucap Amanda yang memiliki hobi baru lagi, setelah bosan mengecat kukunya setiap detik, menit dan jam. yaitu mengoleksi jepitan rambut, aneh? Ngga juga. Kalau sudah masuk ke dalam list hobi, ngga bisa apa apa juga kalau kalian merasa aneh.

Dayana yang tadi memikirkan acara keributan dan drama menoleh kepada keempat temannya. "Gue juga setuju atas observasi lo, Sya." Seru Dayana setelah memikirkan kembali dan di tambah pemikiran logis dari Dani. 

Affan dan Elvaret menghela nafas lelah. Mereka tidak ikut bergabung bersama keempat temannya hanya untuk membicarakan orang, walau kadang... you know lah.

Tbc.

Reincarnation: Twin's for Antagonist [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang