14.

43.5K 4.7K 50
                                    

2 minggu kemudian....

Dua minggu telah terlewati, dan hari ini adalah hari ulang tahun Elvaret serta Retta. Mereka memilih merayakan nya di rumah dengan sederhana. Hanya ada cake rasa coklat dan lilin ulang tahun yang berbentuk angka 1 serta 6. Juga beberapa minuman sehat dan minuman bersoda, walau tidak banyak.

"Selamat ulang tahun, kak." Ujar Retta dengan berbinar sembari memeluk Elvaret yang duduk di sebelahnya.

Elvaret tersenyum tipis. "For you too." Balas Elvaret sembari menepuk pucuk kepala Retta.

Retta melepaskan pelukannya dan menatap ke arah depan, terdapat cake dan juga foto seorang wanita yang sedang tersenyum.

"Andai mamah di sini, kak." Ucap Retta sambil berusaha menahan tangisnya. Elvaret menatap ke depan, lalu menatap ke Retta. Mengelus surai panjang Retta yang berwarna coklat seperti mamah mereka.

"Mamah udah ngga sakit lagi di sana, jadi kita ngga boleh sedih." Kata Elvaret pelan. Retta mengangguk mengerti, mamah mereka tidak merasakan sakit lagi jika di sana. Itulah pemikiran Retta.

"Sekarang kamu tidur, besok mau jalan kan sama sahabat sahabat kamu." Perintah Elvaret dan menghapus air mata yang ada di pipi Retta.

Retta mengangguk. "Good night, kak." Ujar Retta sebelum beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah kamarnya.

°°°

Keesokan harinya, Elvaret pergi pagi pagi sekali setelah menyiapkan menu sarapan untuk Retta. Menggunakan motor metic yang berada di garasi rumah.

Lalu mengendarainya menuju suatu tempat, memarkirkan motornya di pinggir jalan. Lalu berjalan ke arah sebuah tempat, memakai setelan hitam lengkap dengan kacamata hitam yang bertengger apik di hidungnya.

Berdiri di depan sebuah makam, ya... tujuan Elvaret adalah makam Alisha, mamahnya. Karena hari ini merupakan hari ulang tahunnya, setiap tahun pasti Elvaret akan datang ke sini.

Kenapa Retta tidak ikut? Karena Retta tidak ingin, bukan menjadi anak durhaka. Hanya saja jika mengingat sesuatu tentang Alisha, Retta pasti akan menangis dan bersedih untuk waktu yang bisa berjam jam lamanya.

Berjongkok pelan dan menabur bunga yang tadi ia beli di perjalanan menuju makam.

"Hey, Mah. Tadi malam aku dan Retta bertambah tua satu tahun, doakan kami ya mah dari sana." Itu adalah perkataan yang sama setiap tahun, jika Elvaret datang ke makam Alisha tepat di hari ulang tahunnya dan Retta.

Menyiram makam Alisha dengan air mineral dan berdiri dari jongkoknya setelah selesai. Tidak lama kemudian pergi dari sana.

Elvaret menyadarinya, ada seseorang yang memperhatikannya dari jauh tepat setelah Elvaret berjalan ke arah makam Alisha. Namun, Elvaret memilih diam. Ia merasa orang itu tidak memiliki niat buruk.

Memilih acuh dan menjalankan motornya untuk pulang ke rumah.

Insting Elvaret tidak salah, memang ada seseorang yang memperhatikan Elvaret dari jauh. Tepat di balik pohon besar seseorang itu berdiri, wajar Elvaret menjadi tidak melihatnya.

Seseorang itu tersenyum miris menatap tepat pada tempat Elvaret pergi tadi. Lalu menatap makam Alisha.

"Maaf." Ucapnya, setetes air mata turun dari pelupuk matanya.

Tbc.

•••
Hallo to All, gue update lagi.

See you next time All.

Reincarnation: Twin's for Antagonist [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang