"Kenapa lo, Chlo?." Tanya Katya dengan heran saat melihat Chloe memasuki kelas dengan wajah kusut, seperti baju yang tidak di setrika. Dasar sahabat laknat.
Chloe tidak menjawab, melainkan menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya yang ada di atas meja. Katya mengerutkan dahi bingung lalu menoleh pada Irena yang sedang membaca buku.
Irena yang merasa di tatap membalas tatapan Katya dan mengangkat bahu tidak tahu.
"Lagi badmood, jangan di ganggu." Ujar seseorang yang baru memasuki kelas dengan tas di tangan kanannya. Dia, Retta.
Katya langsung menatap Retta dengan pandangan ingin tahu. "Kenapa, Ree?." Ucap Katya dengan mode wartawannya.
Retta meletakkan tas Chloe di gantungan kusus tas yang terdapat di setiap meja, lalu mendudukkan dirinya dan menoleh kepada Katya.
"Biasa." Jawab Retta membuat Katya mengangguk paham, Irena yang hanya mendengarkan menghela nafas pelan.
°°°
"Guys, gue punya berita baru pagi ini." Seru seseorang di depan pintu kelas. Semua penghuni kelas yang telah memasuki kelas menoleh pada sumber suara.
"Paan?." Tanya salah satu di antara penghuni kelas. Seseorang itu, Anatari. Melangkahkan kakinya memasuki kelas dengan senyum yang merekah di bibirnya.
"Tadi ada drama sebentar di koridor, antara Chloe sama si tukang caper." Ujar Tari dengan santai. Ya, kelas yang di maksud adalah 12-A IPA.
Penghuni kelas melongo, para laki laki lebih memilih melanjutkan kegiatan mereka yang sempat tertunda dan para perempuan mulai membuat lingkaran untuk memulai acara gosip mereka.
"Serius?." Timpal Dayana tidak percaya. Yah, dia ketinggalan live drama gratis. Tari mengangguk dengan semangat, mood nya sedang baik saat ini.
"Iya, tadi Chloe sempet mau maki maki tuh cewek tapi ada Retta yang nenangin." Cerita Tari dengan mata yang penuh kobaran semangat. Dayana dan kelima perempuan yang mendengarnya menurun kan bahu mereka dengan lemas.
"Sayang banget gue ngga lihat, arghh." Ucap seseorang perempuan sembari mengacak acak rambutnya sendiri dengan gemas.
Dayana dan keempat lainnya mengangguk setuju. Yahh, mungkin keberuntungan sedang tidak berpihak pada mereka.
°°°
"Ada kabar?." Tanya seorang perempuan sembari membuka bungkus permen di tangannya. Laki laki yang di tanyai olehnya menoleh.
Lalu menganggukkan kepalanya. "Ada keributan tadi di koridor IPA, dekat kamar mandi." Jawab laki laki tadi setelah menurunkan interkom yang tadi di angkatnya.
"Penyebabnya Apa?." Ujar perempuan tadi dengan mengunyah permen karet yang berada di mulutnya.
Laki laki tadi menghela nafas sebentar. "Anak baru itu." Timpal nya dengan ekspresi lelah yang ketara.
Mereka adalah Amanda, Arka, Arsya, dan Dani yang sedang mengawasi kantin IPA. Kok cuma berempat? Affan sedang menjadi satpam dadakan di depan gerbang, Elvaret sedang keliling AHS untuk memantau siswa yang mungkin akan bolos dan Dayana, dia sedang mengawasi kelas 12-A IPA. Walau sembari gosip sih, sabii lah ya.
"Ngga ada kapok kapoknya memang tuh anak." Heran Arsya pada Helena yang selalu mengganggu most wanted entah itu boy atau girl.
Arka yang duduk di seberangnya setuju. "Masih kurang terkenal kali." Balas Arka dan meminum jus buah yang ada di depannya.
"Terkenal karena prestasi lah lebih enak, ini terkenal karena tukang cari masalah sama gara gara." Ujar Amanda dengan sinis. Mencibir kelakuan murid baru yang terlalu banyak mencari masalah.
Semakin hari, semakin banyak yang mencibir kelakuan Helena yang suka mencari masalah. Banyak yang mengatakannya dengan terang teranga atau sembunyi sembunyi.
Seperti kelas 10 IPA 3 yang mulai menjauh secara terang terangan, jika dulu masih dengan cara halus. Maka sekarang dengan cara kasarnya.
Bahkan Amel sudah di pindahkan sekolahnya oleh kedua orang tuanya di sekolah lain, itu ada campur tangan Owen sepertinya sih. Jadi sekarang Helena benar benar sendiri, tidak ada teman atau sahabat yang menemani.
Dikucilkan, diasingkan dan dianggap transparan itulah posisi Helena sekarang di kelas 10 IPA 3.
°°°
"Ayo dong, Chlo. Semangat, dari kemarin kusut terus tuh muka." Ucap Katya pada Chloe yang sedang bad mood sejak kemarin.
Mereka berada di kantin, tempat duduk mereka juga berada di dekat stan makanan dan banyak meja yang kosong di dekat keempatnya karena para murid takut untuk duduk di dekat Chloe yang sedang bad mood, apa saja bisa terjadi nanti.
Chloe tidak mendengarkan atau merespon ucapan Karya, memilih menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya sendiri. Retta dan Irena hanya mampu menghela nafas sabar menghadapi sahabat mereka yang sedang bad mood.
Irena tersenyum sabar dan mengelus surai panjang Chloe dengan pelan. Tidak mengelurkan suara atau memberikan kaliamat kalimat penyemangat untuk Chloe.
"Wesh, Kenapa lo pada?." Tanya sebuah suara dari samping meja yang mereka dudukki.
Retta, Irena dan Katya menoleh ke sumber suara, tidak dengan Chloe yang masih betah akan posisi menunduknya.
"Ngga papa, kalian ngapain?." Ujar Retta bertanya balik.
"Ya makan lah, neng Retta." Balas suara lainnya.
Yang mengganggu Nyx adalah kelima most wanted boy AHS IPA. Siapa lagi jika bukan Arsen, Miko, Acel, Nick dan Owen.
Retta mengangguk paham, kantin tempat umum jadi siapa saja boleh di sini.
Miko mendudukkan dirinya di samping kanan Retta yang kosong, membuat Retta mengerutkan dahi.
"Ngapain di sini?." Ujar Retta dengan dahi berkerut sembari menatap Miko yang berada di sampingnya.
Miko menoleh pada Retta. "Meja ini masih ada yang kosong kan? Ngga papa kali." Balas Miko dengan santai. Retta mengalihkan pandangannya dari Miko dan kembali menatap makanan yang ada di depannya.
Arsen, Acel, Nick dan Owen juga menyusul Miko. Mereka mendudukkan diri masing masing di kursi yang masih kosong.
Chloe, Irena dan Katya lebih memilih diam dari pada membuat urusan dengan kelima most wanted yang memiliki fans hampir seluruh sekolah.
Ribet urusannya nanti, apalagi jika ada fans fanatic yang selalu menganggap seseorang yang di dekat salah satu dari kelimanya adalah seorang yang harus di salahkan. Dasar itumah, bukan lagi ngefans tapi udah obsesi.
Tbc.
•••
Hello! Kurang feel ya, sorry. Ini juga bela belain update:'(, penulisnya lagi sakit All. Jadi, harap di maklumi.Untuk kalian, jaga kesehatan ya!!!. Jangan keseringen begadang, makan tidak teratur, minum ketika ingat. Jangan ya!!! Sehat itu mahal, ketika sehat kita bisa melakukan apapun. Soo, hargai kesehatan. Penulis cuma mengingatkan, karena lg sakit jadi bijak dadakan, hehehe.
See you all...
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation: Twin's for Antagonist [END].
FantasyIni kisah tentang Eleftheria Emeralda, gadis cantik yang bereinkarnasi ke tubuh Elvarette Natasya. Seorang gadis figuran yang terbunuh karena berperan sebagai twins antagonis, Elveretta Thalassa. Bagaimana sekarang kisah Ele? Haruskah ia menyerah d...