Bell istirahat telah berbunyi, membuat para murid senang bukan main. Begitupula dengan Retta, Chloe, Irena dan Katya. Di kelas 11 ini mereka satu kelas, membuat keempatnya senang bukan main.
Mereka berjalan ke arah kantin IPA. Kantin di AHS dibagi menjadi tiga; Kantin Bahasa, Kantin IPS dan Kantin IPA. jadi, para murid tidak terlalu berdesak desakan.
Sesampainya di kantin, keempatnya memilih tempat duduk yang masih kosong, dan duduk di sana.
°°°
Dan di setiap kantin, pasti akan ada anggota AHSSO yang mengawasi. Takut terjadi hal tidak terduga.
Seperti sekarang ada 6 anggota AHSSO yang mengawasi di kanti IPA.
"Keadaan aman sepertinya." Ujar Arka. Yap, pengawas kantin masih sama seperti tahun lalu, karena anggota tahun lalu juga belum turun jabatan.
"Ngga seru, ngga ada drama." Keluh Dayana, sang pecinta keributan dan drama.
"Harus bersyukur dong." Balas Amanda yang sedang melihat lihat kukunya. Beberapa bulan ini, Amanda mempunyai hobi baru yang lumayan kurang waras, yaitu mengecat kukunya setiap detik, menit, jam dan hari.
"Berhenti mengecat kukumu, Man." Keluh Arsya yang bosan melihat hobi Amanda.
Dani yang biasanya ikut nimbrung, kini sepertinya berusaha menahan agar umpatan tidak keluar dari bibirnya.
"Sabar, Dan. Sabar, Sabar." Ucap Dani yang bagaikan mantra.
Sedangkan Affan dan Elvaret menatap teman teman mereka datar. Sepertinya hanya keduanya yang masih waras.
°°°
Pulang sekolah Retta mengendarai mobilnya menuju rumah. Sekarang Retta sudah legal untuk mengendarai mobil, tidak memerlukan supir lagi.
Mengemudikan mobilnya dengan kecepatan biasa, dan memelankan kecepatannya saat sudah hampir memasuki pekarangan rumahnya.
Turun dari dalam mobil dengan pelan, sembari menyampirkan tas di bahu kirinya. Berjalan ke arah pintu rumah lalu membukanya.
Saat hendak berjalan ke arah kamarnya, ada suara yang lebih dulu mengintrupsinya.
"Nanti keruang keluarga ya dek." Kata seseorang dari dapur. Retta mengangguk kan kepalanya, mengerti. Lalu melanjutkan jalannya menuju kamar.
10 menit kemudian...
Retta duduk dengan anteng di sofa ruang keluarga yang berhadapan dengan kakak kembarnya serta seorang pria yang duduk di samping kembarannya.
"Ada apa, Kak?." Tanya Retta memulai pembicaraan, Elvaret menggidikan bahu acuh dan menunjuk dengan dagunya pada seorang pria yang duduk di sebelahnya.
Seorang pria yang berada di samping Elvaret menghela nafas pelan. "Kalian pindahlah ke rumah utama. Kakek, menginginkan kalian berada di sana." Ujar Seorang pria yang tak lain adalah Gibran. Hah, bagaimana Gibran bisa bersama Elvaret dan Retta? Nanti kita akan tahu, nikmati saja alurnya.
Ada reaksi berbeda di antara keduanya, Elvaret yang berekspresi acuh tak acuh dan Retta yang terkejut.
Tbc.
•••
Hallo to All. Selamat malam minggu.
See you next time.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation: Twin's for Antagonist [END].
FantasyIni kisah tentang Eleftheria Emeralda, gadis cantik yang bereinkarnasi ke tubuh Elvarette Natasya. Seorang gadis figuran yang terbunuh karena berperan sebagai twins antagonis, Elveretta Thalassa. Bagaimana sekarang kisah Ele? Haruskah ia menyerah d...