Hola-hola I'm back guys ;)
Bacanya pelan-pelan ya karena pelan-pelan itu lebih nikmat.
Iyalah masa agresif masa rusuh juga membaca itu harus pelan-pelan biar menghayati.Selamat malam jumat bagi para pembaca.
Happy Reading Guys ;)
•
•
•
•
Sudah dua jam lamanya gadis itu melamun dengan pandangan kosong seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan disana nya."Key lo makan dulu sana, lo pastinya dari pulang sekolah belom makan kan"
Keyra menoleh dan tersenyum tipis."Makasih lo udah bantuin gue"
Pria itu mengangguk. "Santai aja Key"
Keheningan terjadi diantara mereka berdua. Keyra dengan pikiran yang sedang berkecamuk dan pria itu yang menatap Keyra dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Lo kenapa? Kalau lo mau cerita tinggal cerita gue siap kok dengerinnya"
Keyra menoleh menatap pria yang duduk disebelahnya. Kenapa harus selalu pria ini yang selalu melihat nya ketika sedang menangis dan kenapa pria juga yang selalu menenangkan nya.
Kenapa pria ini selalu membantunya.
"Tapi kalo lo nggak mau nggak papa kok"
Keyra menatap kembali pada tayangan televisi yang sedari tadi menyala tanpa mereka tonton.
Terjadi keheningan lama diantara mereka berdua.
"Gue dulunya tinggal berdua sama papah"
"Kenapa lo ceritain?"
Keyra tersenyum tipis. "Nggak tahu gue percaya aja sama lo"
Keyra menoleh sebentar dan menatap kosong tayangan televisi. "Mamah gue udah lama ninggalin gue sama papah empat tahun yang lalu, papah juga pernah bilang nggak bakal nikah lagi"
"Dan papah nggak nepatin ucapan itu dia sekitar dua tahun lalu nikah lagi sama janda anak satu"
"Wanita itu punya anak cewek dia satu sekolah sama kita"
Keyra menoleh dan menatap Genta. Pria yang membantunya ketika pingsan dan merawatnya di apartemen milik pria itu."Lo tahu?"
Genta menggeleng.
"Cewek itu Flora Maudy Permata, cewek yang disukai sama sahabat lo"
Genta menatap Keyra dangan pandangan rumit, tidak lama pria itu melihat Keyra tersenyum miris.
"Awalnya gue biasa aja namun lambat laun gue ngerasa nggak suka sama mereka berdua"
"Mereka berdua merebut kasih sayang papah gue, keluarga satu-satunya yang gue punya. Wanita itu merebut papah dari gue dan mamah. Anaknya juga merebut kasih sayang papah dan orang yang gue cintai"
Genta memperhatikan Keyra dari samping, pria itu tidak mengucapkan satu patah katapun.
"Bahkan yang paling sedih" Keyra menjeda ucapannya dan menatap Genta dengan mata berkaca-kaca.
"Kalo lo nggak mau cerita nggak usah di lanjut"
Keyra menggelengkan Kepala nya. "Bahkan hiks papah bilang kalo papah nyesel nikah sama mamah, papah juga nyesel hiks aku lahir"
Air mata mengalir dari mata Keyra. Genta mendekap Keyra ketika melihat air mata turun dari mata Keyra.
Keyra memukul-mukul dada bidang Genta. "Setelah kedatangan mereka berdua, perlakuan papah jadi beda sama gue. Papah lebih sayang mereka, papah lebih percaya sama omongan mereka, Papah nggak percaya sama omongan gue. Papah aja nggak segan-segan mukul, ngurung gue, tampar gue, cambuk gue, dan jedotin kepala gue Genta hiks"
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Novel (END)
Fantasy(16+) WARNING!! [Banyak mengandung kata-kata kasar, harap bijak dalam memilih bacaan] Laluna Sky Deandra, gadis yatim piatu pencinta buku novel itu suatu hari menemukan sebuah buku kuno ketika pulang bekerja. Kemudian, membawa buku itu pulang dan t...