Bab 9

156K 18.9K 1.5K
                                        

Happy Reading ≧﹏≦
Ada typo kalian tandai aja ya gais
Makasih



"Gabut sekali para pemirsah"

"Apakah saya harus open ngangkang saja"

"Punya pacar berasa jomblo"

Ananta terus saja bergumam aneh dan tidak jelas. Gadis itu bahkan sudah guling-guling tidak jelas di kasurnya.

"Sepertinya jalan-jalan lebih baik"

Ananta dengan tergesa beranjak dan bersiap untuk pergi.

Namun sebelum itu dia mengambil ponsel dan membuka aplikasi instagram karena dia merasa sudah lama tidak membuka aplikasi itu.

"Oke sebelum pergi mari kita update status dulu hihi"

"Gaskeun" Setelah selesai dan dirasa sudah cantik, kiyowo, seksi, keren, dan serba serbi kata bagus yang lainnya segera pergi melesat menuju ke luar tanpa membawa kendaraan.

Ananta gadis itu berjalan perlahan sekaligus menikmati suasana malam hari.

"I'm so sick of this
Fake Love Fake Love Fake Love
I'm so sorry but it's
Fake Love Fake Love Fake Love"

Tidak hanya bernyanyi Ananta sendiri bahkan meniru gerakan boyband dari negara ginseng itu. Tanpa tahu malu.

Tanpa dia sadari juga banyak orang-orang yang sedang menatapnya dengan menahan ketawa.

Mereka heran sekali melihat tingkah seorang gadis yang sedang bernyanyi dan berjoget tanpa tahu tempat. Sepertinya urat gadis itu sudah putus.

"Aduh capek" Gadis itu bahkan sudah ngos-ngosan.

Ananta menatap sekeliling dia jadi bingung mau pergi kemana dan perutnya juga sudah tidak bisa diajak kompromi sedari tadi anaknya sudah berteriak minta diberi asupan.

Mata Ananta seketika berbinar melihat pedagang tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Dengan tergesa-gesa dia mendatangi tempat itu. Makanan adalah nomor satu tanpa ada yang bisa menggeser sedikit pun.

"Mang lonte nya satu ya!" Teriak Ananta setelah sampai di tempat pedagang itu.

Orang-orang yang sedang makan seketika menatap Ananta dengan pandangan rumit.

Bahkan pedagang itu saja melongo mendengar teriakan Ananta.

"Aduh si neng, Mang teh nggak jualan lonte atuh"

"Kalo mau beli lonte jangan disini atuh neng, Mang disini jualan makanan bukan jualan lonte" Lanjut pedagang itu dengan logat bahasa sundanya.

Ananta menepuk jidatnya setelah sadar apa yang dia ucapkan tadi, "Aduh maaf ya, maksud saya lontong sate nya"

Pedagang itu berohria, "Yaudah neng sok duduk di antos nya makanan siap meluncur"

Ananta mengangguk dan mencari tempat duduk yang kosong. Orang-orang yang sedari tadi memperhatikan Ananta menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Ananta.

Figuran Novel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang