Bab 27

91K 11.6K 432
                                        

Happy Reading ❀(*'▽'*)❀



Ananta beserta kedua sahabatnya kini berada di sebuah ruangan tertutup bisa dibilang ini basecamp mereka bertiga.

"Lo pada mau ikut nggak?"

"Apa?" Tanya Bella.

"Hancurin para parasit yang ada di mansion gue"

"Lagian selama ini gue bukan diam aja, tapi gue lagi ngumpulin bukti buat mereka hancur sehancur-hancurnya" Lanjut Keyra dengan tersenyum smirk.

Bella mengangguk, "Setuju, gedek banget anjing gue sama bokap lo terus sama dua taik itu"

"Gimana?" Tanya pendapat Keyra kepada Ananta.

Ananta mengangguk setuju, "Darah dibalas dengan darah, kematian dibalas dengan kematian, dan kehancuran dibalas lagi dengan kehancuran"

"Tapi menurut gue, kita nggak perlu deh ngotorin tangan kita buat musnahin si manusia lidi"

"Biar mereka aja yang musnahin, kita hanya nikmatin aja pertunjukan" Lanjut Ananta dengan tersenyum smirk.

"Lo udah punya bukti apa aja?" Tanya Ananta.

Keyra tersenyum sinis, "Gue bukan cewek bodoh yang selama ini diam aja, gue diam karena pengen liat dulu kebahagiaan mereka dan sekarang tinggal boom kehancuran mereka akan segera datang"

"Awal rencana ini mengusir ketiga parasit di rumah gue" Lanjut Keyra.

"Termasuk bokap lo?" Tanya Bella dengan bingung.

Keyra memutar bola matanya, "Hei dia udah nggak anggap gue anak jadi ngapain gue anggap dia bokap gue. Lagian ya gue sama si Arya udah nggak ada hubungan darah apapun"

Bella menatap Keyra khawatir, "Gimana kalo mereka ngerencanain sesuatu"

"Kita hanya perlu ikutin alur aja" Ujar Ananta dengan senyuman manis, namun malah terkesan seram.

"Jadi mau kapan rencana lo lakuin?"

"Kenapa harus ditunda kalo bisa dimulai dari sekarang"

°°°

"Mas jadi bener kalo semua harta itu bukan milik kamu?!"

Arya menoleh ketika Anggun bertanya dengan nada tinggi.

"Iya emang kenapa?!"

Anggun menatap tajam, "Cih jadi selama ini saya menikahi pria miskin!"

"Iya kenapa mau minta cerai sama saya kalo saya miskin?!"

Anggun mengangguk dengan mantap, "Iya! lagian ngapain saya masih bertahan dengan pria miskin seperti kamu!"

"Sekarang bahkan kita sudah di usir dari mansion! Kita mau tinggal dimana mas?! Saya nggak sudi kalo tinggal di kontrakan!"

"Jadi saya minta cerai sama kamu! Saya nggak sudi harus hidup miskin lagi!"

Arya menatap anggun tidak percaya, "Jadi selama ini kamu menikah saya karena harta Anggun?!"

"Iya! Saya memang dari awal hanya ingin hidup kaya bukan malah menjadi miskin!"

Anggun menatap Flora yang hanya diam, "Maudy bawa barang kamu, kita tinggalin papah kamu yang udah miskin ini. Cepat!"

Flora gadis itu gelagapan kemudian mengambil koper yang tergelak di lantai dengan terburu-buru.

Mereka berdua meninggalkan Arya yang terdiam kaku.

Figuran Novel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang