BAB : Bocah Bermata Tajam

1K 91 10
                                    

Beberapa hari kemudian kami di jemput oleh pak Agus dan Bu Evi menuju rumah yang diberikan oleh mereka,aku pergi meninggalkan rumah kontrakan yang di penuhi kenangan ketika ayah masih hidup, mobilpun berjalan aku menoleh ke arah belakang dan mengucapkan selamat tinggal di rumah yang penuh kenangan itu, kami telah sampai di tujuan, terlihat rumah mewah berjajar di kompleks perumahan,mobil berwarna hitam yang aku tumpangi saat itu berhenti tepat parkir di depan rumah yang mewah,Terlihat rumah yang cukup besar berlantai dua dikelilingi pagar tinggi yang diwarnai cat berwarna emas.

Aku segera turun dari mobil dan berdiri di depan rumah yang berlantai dua itu

"Ma,apa ini rumah baru kita"

"Nak, putraku mulai sekarang kita akan tinggal disini,jadi kita tidak perlu repot-repot lagi mencari ember untuk menampung air saat hujan turun" ucap mamaku dengan mengelus kepalaku di depan gerbang

"Anita, aku serahkan kunci rumah ini untukmu,aku harap kamu senang menerimanya" ucap ibu Evi dengan menyodorkan kunci rumah pada ibuku

"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih sebanyak banyaknya Bu Evi"

"Ini tidak sebanding dengan apa yang telah di berikan oleh suamimu, oh iya nanti malam kamu datang ya ke rumah untuk makan malam sekalian membicarakan tentang pindahan sekolah Dani ke sekolah Adrian, Dani kamu siap siap ya untuk di tempatkan di sekolah baru, kamu bisa belajar bareng bersama Adrian nanti" ucap Tante Evi dengan tersenyum melihatku,

"Baik Tante Evi"

"Yasudah, Anita kami pamit dulu ya, kamu bisa tempati rumah ini sekarang, Dani jaga ibumu ya nak sekarang dia hanya punya kamu,jadi anak yang baik ya"

Mereka pun masuk kedalam mobil dan kami pun masuk kerumah yang di belikan oleh mereka.

"Ma,rumahnya besar sekali"

"Iya nak ini semua juga berkat ayahmu"

"Ma, jadi nanti kita jam berapa ke rumah Tante Evi"

"Jam 7 malam nak, kamu mandi lalu istirahat ya"

Jam menunjukan pukul 19.00 aku dan ibuku telah tiba di rumah Tante Evi dengan mengenakan kemeja hitam celana jeans biru dan rambut disisir kearah kiri yang tertata rapi oleh mamaku, sungguh tak kuasangka rumah mereka begitu besar, halaman rumahnya begitu luas, berbagai macam mobil berjejer di parkiran, aku pun masuk kedalam rumahnya, Tante Evi dan paman Agus sudah menyambut kedatangan kami di meja makan. meja makanya terlihat begitu besar dan panjang, terlihat segala jenis makanan tertata rapi diatas meja makan, selain paman Agus dan tante Evi yang sudah duduk tenang di meja makan, terlihat juga ada 2 bocah laki-laki yang duduk bersebelahan dengan Tante Evi,mataku begitu tertuju dengan bocah yang mengenakan kaos merah bermata agak sipit yang sedang duduk tepat di samping Tante Evi dan mereka memanggilnya dengan nama adrian, karena aku pertama kali datang kesini jadi aku bertanya sama mamaku.

"Ma, itu siapa" tanyaku dengan berbisik,

Namun dengan tiba tiba Tante Evi menyahutnya

"Oh iya Dani kenalin ini anak Tante namanya Dika dan Adrian"

"Adrian kenalin ini Dani,dia anaknya bibi Anita,Dani akan jadi temanmu karena mama akan memindahkan Dani kesekolah kamu" ucap Tante Evi kepada putranya

Namun Adrian tak menjawab sepatah kata pun, terlihat tatapan Adrian kepadaku begitu dingin, sepertinya dia tak menyukai kehadiran ku,makan malam pun telah usai jam sudah menunjukkan pukul 21.30

"Anita bagaimana kalau malam ini kamu dan Dani menginap disini" ucap Bu Evi,

"Tidak kami pulang saja,di undang makan malam saja itu sudah cukup,kami tidak ingin merepotkan"

Pelangi Di Bulan November (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang