BAB : Pertama Kalinya

327 46 8
                                    

Semua mimpiku telah terwujud, setelah bertahun-tahun lamanya aku memendam perasaan ini untuknya dan penantian yang begitu panjang kini semua terbayar impas. Dan Kini untuk pertama kalinya aku tersenyum bebas untuknya, bebas menyembunyikan perasaan untuknya,bebas memeluknya, dan bebas mengatakan aku mencintainya. Tak banyak kata yang dia lontarkan kalau dia mencintaiku, aku hanya cukup melihat sorot matanya saat dia menatapku, dari situ aku percaya dia memang benar mencintaiku.

Di ujung senja yang terlihat merah, desir ombak bergemuruh menyapu kedua kaki kami yang tengah berdiri menghadap tenggelamnya sang Surya Aku dan Adrian memegang tangan satu sama lain dan berjanji akan selalu bersama dan akan lalui masa masa sulit bersama. Janji yang kita ucapkan satu sama lain terasa melekat di pikiranku, walaupun pada akhirnya aku dan Adrian menyadari bahwa kita tak akan mungkin bisa bersatu. Mungkin kalian berpendapat dan berkata cinta yang kumiliki berlebihan, tapi cinta yang kumiliki begitu dalam untuknya dan untuk pertama kalinya ini aku menyimpan cinta yang sangat dalam pada seseorang yaitu pada Adrian.

satu hal lagi aku yang kusadari aku  harus terbangun Fantasiku Karena memang kenyataannya dunia ini tak akan  berpihak Pada kita, seperti yang dikatakan orang-orang

seorang gay punya cinta tapi dunia punya norma

jika aku dan Adrian ingin menjalin sebuah hubungan kami harus menyembunyikannya rahasia ini dari  semua orang. Banyak yang harus kami lalui, dari harus menjalin hubungan kami secara diam diam, bertingkah layaknya teman di depan semua orang dan hal yang paling sukar yaitu melewati mama, Tante Evi, paman Agus, jika mereka tahu statusku dan Adrian bersama apakah mereka bisa menerimaku dan menganggapku, terutama paman Agus yang begitu sangat menentang komunitas LGBT.

Aku tak bisa menebak bagaimana akhir kisahku dengan Adrian di cerita akhirnya nanti, tapi aku selalu berdoa  ketika  suatu saat kita akhirnya tak bersama aku ingin tetap bisa melihatmu Walaupun dari kejauhan sekalipun, dan aku selalu berdoa juga semoga aku tetap bisa menjalin pertemanan atau persaudaraan ketika Adrian memilih jalan kembali,saat itu terjadi aku akan tersenyum dan mencoba mengikhlaskannya.



******


Senin 07 Febuari 2018, 07.00

Seperti biasa jam alarm dan suara mama yang bising membangunkanku dari tidur nyenyak ku.
Aku terbangun dari tempat tidur ku yang empuk dan Duduk diam sejenak diatas kasur,aku  menoleh ke arah jarum jam yang terpasang di dinding, aku menghela Nafasku dan mengingat kejadian kemarin sore, aku tersenyum senyum sendiri di kamar saat aku teringat Adrian menciumku dan mengatakan aku mencintaimu, kata kata itu menjadi penyemangat hari hari ku.

Cekrikkk,,,,bunyi suara chat dari WhatsApp ku, aku meraih hp yang ku cas di atas meja dan membuka aplikasi WhatsApp ku untuk mengecek siapa pagi pagi seperti ini sudah ada yang mengchat ku,

"Selamat pagi, my bee manisku ☺️"

Chat Adrian yang baru masuk mengucapkan salam pagi sembari merayu,

Aku tersenyum tipis di hadapan layar handphone ku saat membaca pesannya dengan cepat jariku membalasnya,

"Selamat pagi juga tembem😁"

"Lah kok dipanggil tembem🤔"Balas Adrian kembali

"Iya dulu pas waktu kamu masih kecil pipi kamu terlihat tembem sekali kayak roti baru keluar dari oven😝 jujur dulu pas aku liat pipi kamu pengen rasanya aku tarik tarik, mulai sekarang aku panggil kamu tembem ya 😂" Balasku dengan menggodainya

Adrian kembali menulis,terlihat di layar hpku sedang mengetik dengan cepat dia membalasnya,

"Aku nggak tembem cuma chubby aja 😁, bagaimana tidurmu semalam"

Pelangi Di Bulan November (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang