Aku berdiri di hadapan cermin menyisir rambutku yang baru saja aku keringkan dengan hairdryer dan memasang gelang yang di berikan oleh Adrian dulu
" Nak, sudah siap belum ayo cepat berangkat ini sudah jam 7 kurang 20 menit," ucap mama yang berdiri di depan pintu kamarku
Aku menyemprotkan parfum di ketiak kanan kiriku
" ayo ma," sahutku pada mama yang saat itu sedang menungguku, aku dan mama berangkat ke rumah Adrian jam setengah tujuh lewat 10 menit,
"Malam Tante,malam paman" ucap salamku pada mereka yang sudah menunggu aku dan mama di meja makan
" Hey, ayo duduk,duduk" sahut Tante Evi dengan senyum lembutnya menyambut hangat kedatangan kami berdua
" Bu Evi, tadi yang bukain pintu itu asisten baru Bu Evi" tanya mama yang saat itu duduk di sampingku,
Tante Evi menjawabnya," iya sebenarnya dia sudah seminggu kerja di rumah ini, saat mulai selesai renovasinya dia mulai bekerja membersihkan rumah ini"
" Oh gitu ya,,eh Tante mana Adrian kok belum ada disini" tanyaku lagi pada Tante Evi
Paman Agus yang saat itu menikmati coffe hangatnya menyahut pertanyaanku
" ya kamu tahu sendiri Dani, Adrian selalu begitu, Dani tahu sendiri kalau dari dulu Adrian ngakk bisa apa-apa"
"Pa,,,plase jangan mulai lagi" Tante Evi mengedip kan matanya saat berbicara dengan suaminya
Terdengar suara langkah kaki Turun dari tangga lantai atas, Adrian turun dari kamarnya yang berada di lantai dua dengan mengenakan kaos hitam mataku terpanah oleh kharismanya saat berjalan menuju meja makan, aku terdiam seperti patung melihat ketampanannya saat dia mengenakan pakaian yang slim ditubuhnya,
"Woy dan,,,,,,kedip, lihat aku aja kayak lihat hantu" ujar adrian dengan menarik kursi duduk berhadapan denganku di meja kursi
"Tempat yang sama, rasa yang sama" dengan suara pelan aku berbicara melihat ke arah Adrian
seketika pikiranku aku bernostalgia Teringat 14 tahun yang lalu saat aku bertemu dengan Adrian di meja makan ini,
Aku yang masih menatap Adrian dengan mata bulatku kearahnya dan dengan tiba tiba mama membangunkan ku
" apanya yang sama Dani" sahut mama
Aku terbangun dari lamunanku melihat aura Adrian yang begitu memancar
" bukan apa apa ma"
Semua orang telah berkumpul, hidangan juga sudah disiapkan dengan sangat rapi diatas meja, paman Agus mulai memimpin doa dan makan malam pun dimulai.aku menikmati hidangan yang di masak oleh Tante Evi, saat aku sedang menikmati sup ayam buatan Tante Evi tiba tiba paman Agus yang saat itu membelah steak di piring putihnya bertanya pada mama dan aku
"Dani, Anita,,,, besok kan hari Minggu bagaimana kalau kita besok siang ke gereja bersama,sudah lama sekali kita tidak pernah kesana bersama"?
"Sepertinya saya ngakk bisa paman" Sahutku pada paman Agus"
Karena aku besok ada janji dengan dokter Heri jadi aku beralasan ada acara bersama rekan kerja
" besok siang istri temanku launching buka restoran, jadi aku dan semua rekan rekan kantor di undang untuk pembukaan" sahutku dengan meminum air putih yang baru saja kutuangkangkan di gelas ku
"Memang jam berapa acaranya" tanya mama
Mataku menoleh ke kanan dan ke kiri, memikirkan kebohongan yang akan ku karang
"Besok aku berangkat jam 10 ma, dan mungkin agak sore hari aku akan pulang, mama nggak apa-apa kan kalau berangkat sama Tante Evi"
"Nggak apa-apa Dani, kamu berangkat saja besok, biar Tante yang menjemput mama kamu besok pagi" sahut Tante Evi
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Di Bulan November (End)
RomanceKisah tentang dua sahabat yang menjalin pertemanan dari sejak kecil, namun mereka terpaksa berpisah di karenakan keadaan yang memaksa, setelah 14 tahun berlalu mereka akhirnya dipertemukan kembali. Dani tokoh utama dalam peran ini menyimpan rasa cin...