Aku menuju pulang dengan mengendarai mobil berlaju pelan, saat di tengah perjalanan aku berhenti menepi sejenak di pinggir jalan, aku masih tak percaya dengan apa yang aku alami hari ini, air mataku kembali menetes saat teringat dokter Heri menjelaskan tentang riwayatku. Amplop coklat berisi hasil Rontgen yang kuletakan di samping perseneling ku,aku ambil dan kubuka kembali,aku memperhatikan lagi dengan seksama aku meringkih menangis saat melihat hasil Rontgen yang di keluarkan oleh rumah sakit itu, air mataku tiada henti-hentinya menetes akankah pada akhirnya aku akan berakhir seperti ayah,itu lah yang terbentang dalam pikiranku, akankah aku siap menghadapi ini semua? Kringggg,,, bunyi suara ponselku, aku mengambil handphone dalam saku kananku dan untuk melihat siapa yang menelfon ku, kamera ponselku menyala dan mama mencoba meneleponku dengan video call, aku segera mengusap air mataku yang berlinang dan menghilangkan suara ringkihan tangisanku. Aku mengusap layar handphone ku keatas menerima panggilan video call dari mama.
"Halo ma,,," ucapku Dengan memegang ponsel yang kuhadapankan ke arah wajahku
"Halo dan,,,kamu dimana kok belum pulang" tanya mama yang terlihat dalam kamera sedang duduk di sofa tamu
"Tadi aku dari rumah sakit ma"
"Nak kenapa mata kamu merah, kamu habis nangis" tanya mama dengan memperhatikan kedua mataku
"Enggak kok ma, barusan kemasukan debu lalu aku menguceknya berkali, oh iya ada apa ya ma"
"Ngakk apa apa mama cuma khawatir aja jam segini kamu masih belum pulang dan kamu juga ngakk kabari mama kalau mau pulang telat, Kamu tadi ke rumah sakit ngapain"
"Aku tadi mengambil" sejenak aku terdiam....aku tidak ingin mama tahu apa yang terjadi padaku
"Ambil apa,kok diam"
"Eh,,,ini ma tadi aku cuma ambil beberapa vitamin karena vitaminku kan habis"
"Habis,,,,bukanya mama lihat kemarin masih ada 1 setengah botol"
Aku mencari alasan untuk berbohong kepada mama "eh iya sih ma,,,tapi pas tadi aku berangkat kerja sepertinya jatuh ngakk tau kemana makanya aku kesana untuk ambil lagi"
"Oh begitu, sekarang kamu dimana" tanya mama lagi
"Ini aku menuju pulang ma"
"Oh yasudah hati hati, coba kamu tebak ada siapa disini"
"Siapa ma" jawabku dengan mengerutkan alisku
Mama memutar kamera depannya ke arah kanan dan menunjukan ke arahku
"Halo dan, aku nungguin kamu dari tadi" terlihat Adrian melambaikan tangannya ke arah layar kamera mama,
"Oh kamu Adrian, iya sorry ya soalnya tadi antrian banyak banget"
" Oh Yaudah sekarang kamu sampai dimana" tanya Adrian lagi
"Ini Sampai di tengah perjalanan, bentar lagi sampai kok,kamu tunggu bentar ya"
"Yaudah hati hati ya"
Mama kembali memutar kamera layarnya ke arah wajahnya, " yaudah nak kamu pulangnya hati hati ya, mama tunggu di rumah"
"Iya ma,,kalau begitu aku jalan sekarang ya ma,
"Iya nak"
"Byeeee" aku mengakhiri video call ku dengan mama, terlihat mama sangat senang menunggu kedatangan ku, aku kembali melihat Rontgen yang terletak disamping perseneling,aku memasukan kembali ke Dalam map coklat dan memasukkan ke dalam tasku, untuk riwayat yang aku derita ini aku tidak akan menceritakan kepada siapapun terutama mama, Aku tidak ingin membuat orang orang terdekat ku khawatir jadi aku lebih memilih untuk merahasiakannya. Aku kembali menyalakan mobilku dan melaju pulang ke rumah. Setiba dirumah Adrian dan mama menyambut hangat kedatangan ku,aku membuka sepatuku Dan menaruhnya kedalam rak,terlihat mereka sedang menunggu ku di ruang tamu
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Di Bulan November (End)
RomanceKisah tentang dua sahabat yang menjalin pertemanan dari sejak kecil, namun mereka terpaksa berpisah di karenakan keadaan yang memaksa, setelah 14 tahun berlalu mereka akhirnya dipertemukan kembali. Dani tokoh utama dalam peran ini menyimpan rasa cin...