BAB : Tentang Dia

181 36 7
                                    

Mataku yang masih tercengang dengan kehadiran Laura dirumah ini membuatku tak mendegar ucapan Tante Evi, wanita bertubuh slim ini datang dan duduk bersebelahan dengan ku.

"Hay Dani,  bisa aku duduk disini" tanya Laura yang masih berdiri di hadapan ku

Aku di bangunkan oleh suara Laura yang begitu merdu, suaranya yang begitu halus membangunkanku dari pandangannya

"Oh iya tentu silahkan" aku menggeser tempat dudukku Dari kursi yang panjang itu, Laura pun duduk bersebelahan denganku, ia membuka senyumnya dan kembali bertanya padaku.

"Bagaimana kabarmu dani?"

"Eh, baik, Laura sendiri bagaimana"

"Puji Tuhan masih diberi kesehatan sama tuhan, senang bisa bertemu denganmu Dani"

Aku membalas senyum manisnya, aku membuang pandanganku dan melihat ke arah Adrian yang duduk berhadapan dengan ku, Adrian yang masih terlihat resah melihatku berbicara dengan Laura tanpa sepatah katapun dia hanya diam 1000 bahasa dan tak ingin memulai membuka obrolan denganku.

"Oh iya Dani, ngomong ngomong kamu sedang kuliah atau bekerja" tanya kembali Laura padaku Agar ada pembicaraan basa basi

"Aku saat ini Bekerja, dulu sempat mau lanjut S2 tapi karena aku ingin bekerja jadi aku putuskan untuk tak melanjutkan ke jenjang berikutnya"

Laura yang begitu terlihat friendly terhadapku dia kembali bertanya agar kita bisa lebih mengenal

"Kalau boleh tahu kerja dimana"

"Aku bekerja di PT diamond sejahtera, sebagai HRD"

"PT diamond sejahtera, wow, hebat berarti ya, kalau tidak salah itu produksi teh dan coffe ya"

"Iya benar, perusahaan kami juga mengekspor ke beberapa negara Asia dan Eropa"

"Iya iya benar, coffe itu cukup terkenal Lo di Amerika"

"Iya memang sudah tak banyak lagi yang meragukan rasa coffe kami"

Aku menoleh ke arah Adrian dia masih terdiam dan tak mau menyapaku, saat aku sedang berbincang berkenalan dengan Laura dengan tiba-tiba Tante Evi menyahuti obrolan kami dari arah belakang dengan membawakan beberapa minuman yang dia buat di dapur tadi.

"Memang benar Dani, perusahaan kamu itu sudah lumayan terkenal di Amerika, Tante tahu karena teman Tante dia membuka coffe shop di Amerika dan menggunakan produk dari perusahaan kamu" ucap Tante Evi dengan menaruh minuman di atas meja untuk kami. Tante Evi duduk dan ikut bergabung mengobrol di ruang tamu.

"Oh iya dani tadi katanya mama kamu mau ngundang kami buat makan malam, jadi kapan"

"Oh iya Tante, tadi mama sih bilang katanya besok malam"

Dengan perasaan gembira Tante Evi menjawab nya

"Oh iya bagus berarti, Tante sudah tak sabar lagi pingin makan masakan mama kamu karena sudah lama sekali tidak makan yang dibuat oleh mama kamu"

Aku membalas senyuman Tante Evi

"Hehehe, iya Tante"

"Dani, bisa nggak Tante ajak laura kasian Laura jauh datang datang dari Amerika buat temuin Adrian kesini, biar Laura juga bisa berkenalan sama ibu kamu, boleh ya, boleh ya," Ucap Tante Evi dengan memohon

"Oh iya tentu Tante, Laura, kalau tidak keberatan bisa datang ke rumah saya" tanyaku pada Laura

"Oh of course, Makasih ya"

"Tante sudah ngakk sabar lagi pengen kenalin calon menantu Tante ke ibu kamu,rencana Tante ingin segera melangsungkan pertunangan mereka Minggu ini"

Aku pun sangat terkejut saat Tante Evi mengucapkan Laura akan menjadi calon menantunya dengan mata sedikit melotot dan nada yang sedikit tinggi aku menjawab sahutan Tante Evi dengan sangat terkejut.

Pelangi Di Bulan November (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang