Aku sudah tidak sabar lagi menunggu jam 5 untuk melihat datang ke acara festival sembari melihat sunset, aku begitu dekat dengan Adrian tapi aku tidak punya nyali untuk mengungkapkan perasaan ku padanya, aku tak tahu apakah aku sanggup mengatakan ini semua pada Adrian. jika suatu saat dia tahu kalau aku selama ini mencintainya apakah dia akan menjahuiku. Aku terdiam sejenak di dalam mobil yang terparkir di garasi, mataku tertunduk mengarah ke setir mobil mengingat perasaanku pada adrian. Tapi aku harus menyadari kalau aku tidak boleh menyimpannya perasaan ini terlalu dalam karena jika ini terjadi, mama, Tante Evi dan paman Agus akan sangat kecewa padaku.
Aku bangun dari lamunan dan turun dari mobil segera masuk ke dalam rumah,"Ma,,,,,mama udah masak" ucapku memanggil mama di kamarnya
Pintu kamar mama terbuka dan mama keluar dari kamarnya,
" mama enggak masak, kalau kamu lapar kamu beli aja" ucap mama yang datang menghampiriku yang duduk di sofa,
"Dani, kamu tahu tadi di gereja khotbah tentang apa"
" Tentang apa ma" sahut ku dengan melepaskan jam tangan
" Tadi pendeta bercerita tentang dosa dosa untuk orang yang mencintai sesama jenis" seketika aku terdiam mendengar mama berbicara,
"Lalu apa yang pendeta itu sampaikan ma" tanyaku dengan memalingkan wajah ku,
" Ya banyak harusnya kamu ikut tadi, apa kamu tahu tadi bapak Agus juga ikut berpartisipasi saat pendeta menolak keras LGBT, dia juga akan ikut berperan melawan komunitas LGBT"
" Aku semakin terkejut mendengar cerita mama,aku menarik nafasku dan melirik ke arah mama, pikiranku semakin kemana mana,
" apa pak Agus mengatakan hal lain ma"
"Ya tak banyak yang dia katakan,tapi mama berdoa memohon kepada Tuhan agar anak cucu kita dijauhkan dari yang namanya LGBT, mama juga begitu tidak menyukai kehadiran mereka"
Dalam hatiku berkata, "seandainya mama tahu kalau aku adalah salah satu dari mereka,dan aku juga mencintai anak dari temanmu, jika suatu saat mama tahu dengan kepribadian ku apa mama masih mau menganggap ku sebagai putramu ma?"
"Nak, kenapa kamu melamun ,apa ada yang salah" sahut mama membangunkan lamunanku yang yang saat itu ia duduk di sampingku
"Eh,,,ngakk ada ma, yaudah aku mau ke kamar dulu ya ma,, soalnya abis ini aku mau keluar lagi aku ada janji sama Adrian"
Aku masuk ke kamarku duduk terdiam sejenak diatas kasur dan membaringkan tubuhku secara perlahan, kini perasaanku semakin sulit karena jika aku berniat mengungkap perasaanku pada Adrian aku harus siap menghadapi mama dan paman Agus ketika suatu saat mereka tahu kalau aku mencintai adrian
***
(Beberapa saat kemudian)
Aku yang saat itu berganti baju bersiap siap menuju pantai dan tiba tiba terdengar bunyi notifikasi chat WhatsApp, aku membuka layar hpku dan Adrian mengirimkan sebuah foto
"Wait,,,,, kamu di depan rumah, bukanya aku bilang tadi kalau kita ketemuan aja disana" balasku chat kepada Adrian yang saat itu dia mengirim foto depan rumahku
" Aku menunggumu disini,aku lagi malas jalan sendiri, jadi aku ingin berangkat bareng aja"
" Yaudah, wait,,, tunggu bentar aku keluar sekarang" balasku kembali
" Ma,, aku berangkat dulu ya, Adrian sudah menunggu di luar" sahutku pada mama,
Mama yang saat itu bersantai duduk di kursi sembari memainkan HP-nya menonton video di Facebook, matanya yang memakai kacamata meliriknya padaku dengan sorot tanya" Adrian ada di luar, kenapa tidak di suruh masuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Di Bulan November (End)
RomansaKisah tentang dua sahabat yang menjalin pertemanan dari sejak kecil, namun mereka terpaksa berpisah di karenakan keadaan yang memaksa, setelah 14 tahun berlalu mereka akhirnya dipertemukan kembali. Dani tokoh utama dalam peran ini menyimpan rasa cin...