"Dani maafkan aku maafkan atas sikapku" ucap Adrian dengan memeluk erat kepala Dani di dadanya
"Tak apa Adrian, harusnya aku yang meminta maaf sama kamu atas perkataanku kemarin, maaf Adrian jika perkataan ku menyakitmu"
Perlahan Adrian melepaskan pelukannya dengan kedua bola matanya yang sedikit berurai dia menatap Dani dan mencium keningnya secara halus.
Tit,,,,tit,,,,tit,,,suara detik dari monitor ekg masih menyerukan suasana di kamar rumah sakit no 09 ini, dengan tubuh tegapnya Adrian kembali memeluk dan mendekap hangat tubuh kekasihnya ke dalam pelukannya
"Adrian" suara lembut Dani memanggilnya, perlahan Adrian melepaskan pelukannya dan kembali menatapnya
"Iya ada apa my bee"
"Adrian jika suatu saat aku sudah tidak bisa menemanimu lagi aku meminta kamu tetap jalani harimu seperti biasa, aku minta tolong jangan pernah sedih saat aku jauh darimu" suara lemahnya dan mata yang mulai berlinang Dani utarakan kepada kekasihnya
"Hey,,,,hey,,,,hey,,,,apa yang kamu katakan, kamu pasti sehat dan harus sembuh, aku pastikan kamu akan baik baik saja" Jawab Adrian dengan mengusap air mata Dani yang mulai menetes
"Adrian,,, aku hanya tidak ingin meninggalkan serpihan luka, aku tidak ingin membuatmu sedih dengan kepergian ku"
"Tidak, Dan,,,tidak, Dani,,,kamu akan terus melanjutkan hidupmu bersama ku, kamu tidak boleh meninggalkanku"
"Adrian" tanpa ada kata satupun Adrian kembali mendekap tubuh Dani ke dalam pelukan hangatnya
"Sudah jangan berbicara lagi, jangan katakan hal apapun" sahut Adrian tanganya yang mendekap erat tubuh Dani dan air matanya berurai
hikz,,,,hikz,,,hikz,,,, suara tangisan dan air mata Dani membasahi baju Adrian yang tengah memeluknya.
terasa menyakitkan kedua pasangan ini yang harus merasakan kepedihan dan perjuangan yang begitu amat berat." Tok,,,tok,,,tok,,, permisi dok" dengan menggenggam telapak tangannya mama Anita mengetuk pintu ruangan dokter Heri
"Iya,,, silahkan masuk" sahut dokter Heri dari dalam ruangannya
"Permisi dok"
"Iya silahkan duduk Bu Anita"
Mama Anita pun menarik kursi berwarna coklat itu dan duduk berhadapan dengan dokter Heri
"Jadi bagaimana dokter,apa ada perkembangan dengan anak saya"
"Begini Bu Anita, saat ini pasien sudah mengalami kanker pada tahap akhir, setelah saya melakukan pemeriksaan lebih lanjut kemarin, saya menemukan ada cairan kelenjar getah bening yang berada leher belakang, dengan sangat menyesal saya katakan sepertinya kami dari pihak rumah sakit sudah tidak bisa menangani lagi, kini kanker itu sudah menjalar ke seluruh jaringan sel otaknya, dan dampak dari hal tersebut akan keluar kelenjar getah bening seperti apa yang saya katakan tadi"
Mama anita begitu sangat terkejut mendengar pernyataan dari Dokter Heri, begitu terkejutnya hingga dia memasang wajah sangat ketakutan dan menutup mulutnya dengan telapak tangan kanannya
"Jadi dok apa yang harus saya lakukan"
"Bu Anita dari awal sudah saya katakan lebih baik kita melakukan pengangkatan kanker itu dari jauh jauh hari, kalau sudah seperti ini kami tidak bisa membantu lagi, kami mohon maaf Bu"
"Dok apa tidak ada cara lain untuk menyelamatkan putraku, kalau perlu ambil saja jantungku untuk menyelamatkan nyawanya, saya mohon dok,,,,tolong dok,,,tolong selamatkan anakku" matanya mulai berkaca-kaca dan dengan Memohon mama Anita meminta tolong pada dokter tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Di Bulan November (End)
RomanceKisah tentang dua sahabat yang menjalin pertemanan dari sejak kecil, namun mereka terpaksa berpisah di karenakan keadaan yang memaksa, setelah 14 tahun berlalu mereka akhirnya dipertemukan kembali. Dani tokoh utama dalam peran ini menyimpan rasa cin...