Aku terbangun dari tidurku, perlahan aku membuka kedua kelopak mataku
" Hey,,, sudah bangun kamu Dani?"
Terdengar suara ocha duduk berada disamping ranjang ku, dengan menahan rasa sakit di kepalaku aku mencoba bangkit dari ranjang yang aku tiduri
"Dani,,,jika kepalamu masih sakit jangan paksakan untuk bangun" ucap kembali ocha menyuruh ku untuk berbaring kembali diatas kasur
"Aku tidak apa apa Cha, sudah berapa lama aku tak sadarkan diri"
" Sudah lebih dari 30 menit kamu terbaring disini"
Kepala ku yang masih terasa nyut-nyutan aku bertanya kembali pada ocha yang saat itu dia sedang menjaga ku
"Jam berapa sekarang Cha"
Ocha mengangkat pergelangan tangan nya dan melihat arloji yang terpasang ditangannya
" Sudah jam setengah tiga"
Aku yang saat itu duduk diatas ranjang menarik nafasku dalam dalam, aku meminta tolong ke ocha untuk mengambilkan obat yang ku taruh di dalam tasku
"Cha bisa aku minta tolong, bisa kamu Ambilkan tasku"
"Oh iya tas kamu, kamu taruh dimana"
Aku taruh di bawah laci meja kerjaku"
Ocha pun beranjak keluar dari ruang istirahat, diapun melangkah menuju meja kerjaku untuk mengambil tas yang kutaruh di bawah meja kerjaku
" Ini tas mu" ujar OCHA yang baru datang dengan menyodorkannya
"Terima kasih ocha"
Aku pun Segara mengeluarkan obat yang ada di dalam tasku lalu meminum obat yang diresepkan oleh dokter Heri tersebut
"Tadi pak Aldi bilang jika kamu kurang enak badan kamu bisa pulang lebih awal katanya"
Aku melirik ke arah ocha dengan mengajukan pertanyaan
"Bukanya pak Aldi sedang menghukum ku untuk menyelesaikan proposal"
"Kamu pikir pak Aldi ngakk punya hati, walaupun dia galak seperti itu dia juga masih memikirkan bawahannya"
Aku kembali meminum sebotol air putih yang di berikan oleh ocha tadi
"Kalau kamu sudah lebih baikan, aku tinggal kamu disini nggak apa-apa?"
Tanya ocha"Ngakk apa apa Cha, aku sudah lebih baik, kamu bisa melanjutkan pekerjaanmu"
"Yasudah kalau perlu apa apa kamu bisa telfon aku saja ya"
"Iya Cha terima kasih sudah menjaga ku"
Dengan senyum yang terpasang di wajah ocha dia pergi meninggalkan ku sendiri di atas ranjang yang aku duduki, aku memijit kepala belakang ku untuk meredakan rasa sakit yang begitu tajam aku rasakan.
sudah beberapa menit yang lalu aku meminum obat yang diresepkan oleh dokter Heri, tapi kali ini terasa aneh, biasanya setelah aku minum obat ini beberapa saat kemudian rasa pusingku menghilang namun tidak untuk kali ini setelah aku minum beberapa pil itu rasa pusingku tak kunjung sembuh malah semakin sakit.
aku yang sudah tak tahan lagi dengan rasa pusing yang aku tahan aku memutuskan untuk tidak melanjutkan pekerjaanku dan meminta izin pulang lebih awal untuk pergi kerumah sakit menemui dokter Heri, Karena kondisiku hari ini yang kurang sehat dan wajahku terlihat pucat pak aldi pun mengizinkanku untuk pulang lebih awal. Aku pun bergegas membereskan dan memasukkan peralatan kerjaku ke dalam tasku segera meninggalkan kantor.
15.07 pada pukul itu aku baru tiba di rumah sakit Siloam, aku berangkat kerumah sakit ini dengan mengendari mobil secara pelan-pelan dan berhati-hati di karenakan kepalaku yang begitu sakit
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Di Bulan November (End)
RomanceKisah tentang dua sahabat yang menjalin pertemanan dari sejak kecil, namun mereka terpaksa berpisah di karenakan keadaan yang memaksa, setelah 14 tahun berlalu mereka akhirnya dipertemukan kembali. Dani tokoh utama dalam peran ini menyimpan rasa cin...