BAB : Undangan

188 37 6
                                    

"ma aku berangkat kerja dulu ya" ucapku pada mama sembari menegak segelas susu hangat yang disediakan oleh mama diatas meja, aku pun berdiri dari kursiku

Mama yang saat itu Makan salad buah kesukaannya menemaniku sarapan pagi aku datang menghampirinya seperti biasa ritual sebelum aku berangkat kerja aku selalu mencium pipi kanan dan kiri mama

"Yaudah hati hati, ingat habis pulang kerja nanti jangan keluyuran, bantuin mama untuk menyambut Tante Evi dan paman Agus menyiapkan makan malam nanti"  ujar mama

"Iya mamaku sayang, yaudah aku berangkat ya ma"

Aku mengambil tas kerjaku yang terletak diatas meja, Dan segera berangkat menuju kantor.

"Dan, ini ada beberapa file yang harus kamu salin terus kalau sudah kamu ubah jadiin pdf lalu kirim ke pak Aldi ke emailnya"

Tanganku yang saat itu sedang sibuk mengetik di keyboard,mataku yang begitu fokus memandangi monitor komputer yang sedang mengerjakan inventori harian di kagetkan dengan suara ocha yang begitu lantang dengan datang dia menyodorkan flashdisk hitam yang dia genggam

"Duh kerjaan ini Aja belum selesai ada lagi kerjaan lain" aku menarik satu alisku ke atas dan menerima sodoran flashdisk yang ocha berikan dengan nada kesal.

"Yaudah kerjain santai aja, oh iya ngomong ngomong gimana pindahan rumah kamu,apa sudah selesai?"

"Iya belum semua selesai sih ada beberapa lagi perabotan rumah yang belum terpasang" sahutku menjawab pertanyaan ocha dengan menerima flashdisk yang dia berikan

"Ini file mana yang perlu aku edit Cha?

"Tadi sih pak Aldi bilang laporan penjualan 5 bulan terakhir kamu lampirkan dan kirim ke email dia"

"Hadehhhh,,,,," Aku menidurkan kepalaku diatas meja yang terletak dengan layar komputer di atas kepalaku

"Udah kerjain aja jangan mengeluh, yasudah aku balik ke kandang ku dulu ya"

Suara langkah sepatu heels OCHA terdengar meniggalkan ruang kerja ku, kepalaku yang masih aku tidurkan di meja dihadapan layar komputer begitu jenuh dengan keadaan yang aku rasakan saat ini hingga Hingga tidak ada rasa semangat bekerja, aku kembali mengangkat kepala ku, sejenak mataku menatap ke arah layar monitor dengan tatapan kosong memikirkan dengan kehadiran Laura, entah mengapa dengan hadirnya begitu mengganggu pikiranku, mataku aku pejamkan sejenak dan menggeleng ngelengkan agar terbangun dari lamunan pikiranku Tentang Laura dan kembali bekerja,

"Selesai juga, kamu sudah selesai belum dan" tanya anton membangunkan konsentrasi ku.

"Iya ini tinggal dikit lagi baru selesai"

Anton menarik lengan kanannya kearah matanya dan melihat arloji yang terpasang di pergelangan tangan nya, "kurang 10 menit lagi waktunya kita pulang"

" Eh dan aku boleh tanya sesuatu nggak?"

Jariku yang masih sibuk mengetik dan mataku yang terpana ke arah layar komputer menjawab pertanyaan Anton tanpa melihatnya

"ngakk bisa kamu ngakk lihat aku masih sibuk, hehehe"

Anton memucungkan bibirnya menjawab dengan kesal.

"hih, sok sibuk biasanya juga ngobrol pas juga ngerjain tugas"

"Heh,iya iya iya, mau tanya apa sahabatku" sahutku kembali

"Dani, menurut mu kalau kita ngakk kasih kepastian sama cewek dia bakalan pergi ngakk bro"

Aku sejenak terhenti dari konsentrasiku, jariku berhenti sejenak dari keyboard yang aku ketik, aku mengerutkan dahiku dan menatap kearah Anton secara perlahan

Pelangi Di Bulan November (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang