PART 6

155 31 229
                                    


“Menyesakkan orang yang kita cintai justru membenci kita sangat.”

~~~~~ Aida Haifani ~~~~~

 


Sejak pukul tiga sore, anak-anak pengurus organisasi BEM dan anak UKM kewirausahaan sudah berkumpul di alun-alun kota tak jauh lokasinya dari kampus. Mereka mulai menyibukkan diri mengerjakan tugas masing-masing. Di lapangan rerumputan luas itu sudah dipasang berbagai macam stand bazar oleh para pengurus pria dari BEM dan UKM kewirausahaan. Pengurus perempuan bagian memasak dan menghias tempat. Bazar akan dibuka di jam empat sore. Danish berusaha mengatur anggotanya dan berdiskusi dengan anak UKM kewirausahaan dengan baik.

“Yang itu geser ke kanan dikit,” ujar Danish memerintah beberapa anggota BEM memindahkan stand yang sudah mereka susun.

“Oke, good!” seru Danish nampak bersemangat.

Acara BEM bukan seperti acara di sekolah biasa. Acara BEM selalu besar meski hanya penggalangan dana. Acara bazar amal ini selain didonaturi oleh kampus, juga didonaturi oleh beberapa dari partai. Cukup melelahkan masuk ke dalam organisasi badan eksekutif mahasiswa ini, tetapi pengalamannya cukup luar biasa sekali.

“Kerajinannya bagus, susun dengan rapi dan estetik. Pasti banyak yang akan membeli,” saran Danish. Ketua UKM kewirausahaan mengangguk.

Usai membenahi tempat bazar dan menghias, mereka mulai stand by menunggu bazar. Sementara para pria dari BEM dan UKM kewirausahaan berjaga-jaga. Belum genap setengah delapan, sudah banyak orang yang mendatangi bazar amal mereka. Selain menjual makanan, minuman, dan kerajinan tangan, mereka juga mengadakan konser amal. Danish meminta anak UKM musik untuk mengisi konser amal. Ia pun akan mengisi konser tersebut.

Beberapa orang berbondong-bondong mulai melihat-lihat kerajinan yang dibuat oleh anak UKM kewirausahaan dengan dibantu anak BEM, banyak dari mereka yang tertarik dan membeli kerajinan dengan harga yang lumayan tinggi dari harga jual mereka.

Bazar jajanan banyak dikunjungi oleh anak-anak kecil dan anak remaja. Memang di usia mereka hobinya makan dan mengemil.

Beberapa pejabat ada yang datang dengan pakaian santai mengunjungi bazar mereka dan membeli makanan serta kerajinan tangan dengan harga yang cukup mahal. Memang organisasi BEM sangat melibatkan orang-orang partai.

Untuk konser amal sendiri, anak UKM musik mempersembahkan berbagai macam lagu yang sedang terkenal dinyanyikan, ada juga tarian modern seperti dance dan ada juga tarian tradisional melibatkan anak UKM kesenian. Awalnya Danish hanya ingin melibatkan anak UKM kewirausahaan, akhirnya melibatkan anak UKM seni karena mengadakan konser amal juga.

*****


Seorang perempuan memakai jilbab panjang berwarna cream, gamis berwarna putih, dan sepatu sneekers berwarna putih. Ia sehabis pulang dari kajian mingguan di sekitar kompleks rumah. Di jam lima sore, tak sengaja ia melewati alun-alun kota. Ia baru ingat, bahwa hari ini anak BEM dan beberapa anak UKM lainnya menggelar acara bazar amal. Ia memutuskan untuk mendatangi alun-alun tersebut.

Karena rasa haus, ia memutuskan membeli es kelapa. Ia membayar dengan selembar berwarna hijau. Manik matanya tiba-tiba saja melihat seorang presiden BEM tengah menaiki sebuah panggung.

Dia mau nyanyi kah?

Perempuan itu bergegas menghampiri panggung konser tersebut. Ia ingin menyaksikan apa yang ingin presiden BEM itu lakukan di sana. Ia lihat beberapa perempuan berasal dari kampusnya dan beberapa kampus lain berdiri di depan. Mereka tampak antusias menunggu seseorang tampil. Sepertinya benar Danish akan menampilkan sesuatu.

Kapan Akan Terbuka ? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang