"Jangan membiarkan diri terlalu tenggelam dalam masa lalu. Lihatlah yang saat ini. Jangan kembali menengok ke belakang."~ Nadhira Misha Malaika ~
Mumpung di Jakarta, Nadhira pergi menemui Aida dengan putrinya. Sementara Abbas setelah mengantarkannya ke rumah Aida, kembali ke rumah orang tua Nadhira.
Wanita berjilbab merah muda itu menekan bel. Tak lama kemudian, keluar gadis berkacamata, berjilbab merah maroon.
"Assalamualaikum, Aida," ucap Nadhira.
"Waalaikumussalam, Nadhira." Mereka pun berpelukan begitu erat. Nadhira sungguh merindukan Aida begitu Aida sebaliknya. Sudah tiga tahun ini mereka tidak bertemu.
"Akhirnya kita ketemu lagi, Dhira," ujar Aida begitu senang. Nadhira melengkungkan bibirnya.
"Sama. Aku juga senang banget bisa ketemu kamu lagi. Aku kangen banget sama kamu, Aida." Aida mengangguk.
"Aku juga merindukanmu, Nadhira. Ayo, masuk. Aku masak banyak buat kamu," ajak Aida. Nadhira dan putrinya masuk ke dalam rumah Aida. Aida mempersilakan Nadhira duduk di ruang tamu. Aida memberikan segelas jus jeruk dan beberapa camilan untuk Nadhira.
"Apa kabarmu, Aida?" tanya Nadhira yang sedang menurunkan Rindu dari gendongannya. Ia membiarkan balita itu duduk sendiri di sofa.
"Alhamdulillah, baik, Nadhira. Kalau kamu?" tanya Aida balik.
"Baik juga, Aida. Lalu, bagaimana soal hatimu? Apakah kamu masih mencintai Danish?" tanya Nadhira penasaran.
Aida mengembuskan napasnya dengan kasar. "Danish sangat membenciku, Dhira. Dia masih marah sama aku hingga sekarang. Aku sebentar lagi akan dilamar oleh laki-laki lain," jelas Aida, membuat Nadhira terkejut.
"Siapa? Kapan?" tanya Nadhira.
Aida melengkungkan bibirnya. "Namanya Antara Samudera. Dia wakil BEM. Dia itu humoris, receh, dan banyak tingkah. Namun, dia perhatian banget. Dia mau melamarku setelah nilai keluar," jawab Aida.
"Kamu mencintai dia? Atau kamu hanya jadikan dia pelampiasan?" tanya Nadhira, membuat Aida terdiam. Sejujurnya ia masih mencoba mencintai Tara.
"Aku masih mencoba mencintai Tara, Nadhira. Aku harap rasa itu segera hadir. Kamu tahu Nadhira, aku lelah dengan perasaan aku sama Danish. Danish tidak pernah menghargai aku. Aku nggak mau berjuang lagi buat orang yang tidak menginginkan aku. Danish sudah mendekati mahasiswi lain. Katanya, dia mirip denganmu. Entah benar-benar sudah move on atau belum dari kamu. Aku rasa dia belum melupakan kamu, Nadhira."
Nadhira membulatkan mata. Apakah benar Danish masih mencintai dirinya?
"Kenapa kamu berpikir begitu, Aida?" tanya Nadhira.
"Danish pernah memeluk aku di kampus. Saat itu kondisi badannya sedang tidak sehat. Dia menyebut namamu." Aida memberikan rekaman di mana Danish menyebut-nyebut Nadhira saat memeluknya. Nadhira terkejut, melihat video itu. Ia tidak menyangka ini.
"Danish bilang, dia tidak akan menggantikan kamu dengan siapa pun. Dia tidak akan membuka hatinya dengan perempuan mana pun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan Akan Terbuka ? [SELESAI]
Romance[Young Adult - Spiritual] [Spin Off Tentang Nadhira Series 1] [Danish - Aida] Tiga tahun sudah berlalu, tetapi ia belum bisa melupakan sosok cinta pertamanya. Hatinya tertutup, ia tidak pernah membuka hatinya untuk wanita lain padahal banyak sekali...