"Jatuh cinta itu tidak salah. Yang salah adalah kita menjatuhkan perasaan kepada orang yang tidak tepat."~ Aida Haifani ~
Seorang gadis berjilbab biru gelap tengah menelusuri rak yang berisi berbagai macam buku yang penuh warna. Ia menatap satu persatu. Netranya terhenti, saat melihat sebuah buku tebal berwarna hitam. Ia bergegas mengambilnya. Ternyata tangannya datang bersamaan dengan sebuah tangan kekar. Gadis itu menoleh ke samping.
"Hai," sapa pemuda mengenakan kacamata. Gadis itu merasakan jantungnya berdegup dengan kencang.
"Hai ...."
Danish melepaskan tangannya dari buku itu. "Silakan diambil bukunya. Saya cari buku yang lain," ujar Danish tampak gugup. Gadis di depannya mengangguk.
"Iya. Terima kasih, Kak Danish," ucap gadis itu, kemudian melengkungkan bibirnya dengan sempurna. Ia mengambil buku tersebut.
"Kak, saya pamit dulu," ujar Anindita.
"Tunggu!" punya Danish, membuat Anindita menoleh ke belakang. Dahinya berkerut.
"Ada apa, Kak?" tanya Anindita.
"Kamu ikut apa untuk lomba ulang tahun kampus nanti?" tanya Danish, mencoba berbasa-basi pada gadis di depannya.
"Oh itu. Aku ikut lomba masak, Kak," jawab Anindita. Danish mengangguk.
"Kamu pasti akan menang," ujar Danish begitu yakin. Anindita menatap heran Danish.
"Kenapa Kakak yakin aku menang?" tanya Anindita.
Danish melebarkan bibirnya. "Karena saya yakin masakan kamu enak," jawab Danish.
"Tapi, kan, Kakak belum pernah mencoba masakan aku? Gimana Kakak bisa seyakin itu?" tanya Anindita yang bingung dengan perkataan Danish.
Danish menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Kalau begitu, kamu besok bawakan makanan untuk saya cicipi. Bagaimana?" tawar Danish yang sebenarnya hanya modus belaka.
Anindita mengangguk. "Aku besok akan membawanya. Kakak mau makan apa?" tanya Anindita.
"Apa aja yang kamu masak pasti saya suka."
Semburat merah terpancar di pipi gadis itu. Entah mengapa makin hari pesona dari Danish Wahidan makin menarik perhatian.
"Baik, Kak. Tunggu besok," sahut Anindita. Danish hanya mengembangkan senyuman.
Anindita pergi menuju tempat duduk. Danish masih memandangi gadis yang duduk sembari membaca buku.
Dia mirip banget sama Nadhira. Mungkin aku harus mulai buka hatiku. Sepertinya gadis itu cocok denganku.
*****
Seorang gadis berkacamata tengah terburu-buru, memasuki ruangan kelas. Hari ini ia bangun kesiangan sehingga siang pula datang ke kampus. Semalam ia begadang karena mengerjakan banyak tugas maka dari itu ia kesiangan.
Aku harus cepat! Jangan sampai aku disuruh keluar!
Langkah kakinya begitu tergesa-gesa. Ia berharap tiba tepat waktu sebelum dosen killer cantik itu tiba di kelas. Memang kali ini pelajaran dari dosen cantik yang baru saja lulus Magister. Namun, dosen ini cukup tegas, disiplin, dan tepat waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan Akan Terbuka ? [SELESAI]
Romance[Young Adult - Spiritual] [Spin Off Tentang Nadhira Series 1] [Danish - Aida] Tiga tahun sudah berlalu, tetapi ia belum bisa melupakan sosok cinta pertamanya. Hatinya tertutup, ia tidak pernah membuka hatinya untuk wanita lain padahal banyak sekali...