PART 15

132 22 82
                                    


"Terkadang orang menyia-nyiakan siapa yang begitu peduli dan selalu ada untuknya."

~ Antara Samudera ~




Baru beberapa kakinya melangkah, perempuan itu menolehkan kepalanya ke belakang. Netranya membulat dengan sempurna, melihat Danish tidak sadarkan diri. Aida berlari menghampiri pemuda itu. Ia menguncang-guncangkan tubuh Danish.

"Danish! Sadarlah!" pekik Aida begitu keras. Perempuan itu nampak panik.

"Danish! Bangun!"

Aida teringat sahabat Danish, Antara. Aida merogoh saku jas Danish, kemudian mengeluarkan ponsel milik Danish. Beruntunglah ponsel itu tidak di password oleh Danish. Aida melihat wallpaper di ponsel Danish yaitu foto persahabatan mereka berlima.

Aku kangen kalian semua.

Aida bergegas mencari nomor telepon Tara. Perempuan itu menghubungi Tara.

"Halo? Danish?"

"Tara. Ini Tara, kan?" tanya Aida.

"Kok, suaranya perempuan. Lo sama siapa, Nish?" tanya Tara.

"Ini aku, Aida. Tara, tolong ... Danish pingsan. Kami ada di depan gerbang kampus. Kesini segera. Bantu Danish," pinta Aida.

"Hah? Bukannya Danish ada di ruangan kesehatan?"

Aida mendecak. "Udah, jangan banyak tanya! Ayo, kesini segera!" seru Aida.

"Oke-oke. Gue segera kesana. Lo jagain Danish!"

Tut.

Antara pun tiba di depan gerbang kampus. Ia bergegas menghampiri pemuda yang terbaring tidak sadarkan diri.

"Kenapa Danish bisa begini?" tanya Tara pada Aida.

"Tiba-tiba dia datang pas aku sedang kena bully oleh para mahasiswi di sini. Aku dituduh ngepelet Danish karena Danish tiba-tiba meluk aku. Sebelum dia pingsan. Danish marahin mereka, terus kami bertengkar. Aku nggak tahu apa yang terjadi sama dia, aku udah lihat Danish nggak sadarkan diri," jelas Aida begitu detail. Antara mengangguk.

"Gue bawa Danish ke ruangan kesehatan. Lo ikut gue!" pinta Antara.

Tara menggendong tubuh Danish, kemudian berlari, menuju ruangan kesehatan. Aida mengekori Tara dari belakang. Sesampai di ruangan kesehatan, Tara membaringkan tubuh Danish di atas brankar.

"Ya ampun, Danish. Gue udah suruh istirahat, malah kelayapan. Drop lagi, kan. Bandel banget, Nish," gerutu Tara.

Aida membawakan air hangat dan handuk kecil. Tara mencelupkan handuk tersebut, kemudian mengompres kening Danish. Aida menatap Tara begitu telaten mengurus Danish.

"Kamu baik banget sama Danish," ujar Aida pada Tara. Pemuda itu menatap Aida, kemudian melengkungkan bibirnya dengan sempurna.

"Gue sama Danish dari ospek udah bareng-bareng. Bagi gue, Danish sahabat yang paling baik yang pernah gue temui. Mungkin masa lalu Danish buruk, tetapi gue nggak peduli soal itu."

Kapan Akan Terbuka ? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang