"Orang yang sudah menyia-nyiakan kamu adalah orang yang akan menyesal nantinya. Kamu terlalu indah untuk dilewatkan."~ Antara Samudera ~
Seorang perempuan berkacamata, mengenakan jilbab berwarna cokelat muda, tengah duduk di taman, membaca buku novel.
Tiba-tiba saja, seorang pemuda duduk di samping perempuan itu. Ia memasang lengkungan bibir yang sempurna.
"Hai!" sapanya sembari melambaikan tangan.
Perempuan itu menoleh, kemudian mengerutkan keningnya. "Ngapain kamu di sini?" tanya Aida. Pemuda itu hanya tersenyum.
"Em ... nggak boleh?" tanya Antara. Lengkungan bibir yang Antara ciptakan, begitu indah dan manis. Aida merasakan jantungnya berdebar lebih kencang.
"Bukan gitu." Aida mengembuskan napasnya. "Kamu aneh!" ujar Aida jujur. Pemuda di sampingnya terkekeh.
"Emang gue aneh, sih. Hahaha."
Aida geleng-geleng kepala. Ada urusan apa Antara duduk di sampingnya? Itu yang menjadi pertanyaannya saat ini.
"Nggak jelas!" ujar Aida agak ketus.
"Nggak papa aneh, yang penting gue ganteng," ujar Antara begitu random.
"Kepedean!"
Pemuda itu hanya menunjukkan lengkungan bibir, membuat Aida lagi-lagi terpesona. Perempuan itu menundukkan kepalanya.
"Kayaknya lo terpesona sama gue. Bener, kan?" tanya Antara begitu percaya diri. Aida menghela napas, kemudian mendongakkan kepalanya.
"Ya ampun, kamu itu pede tingkat tinggi, deh. Jangan sok tahu!" sahut Aida. Antara tertawa.
"Aida, lo kenapa begitu suka sama Danish sampai sekarang?" tanya Antara, membuat Aida terdiam.
"Kepo!" sahut Aida dengan ketus. Antara menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Nggak papa kepo, daripada mendem, hayo?" sahut Antara begitu santai. Entah mengapa, Aida merasa sesuatu yang berbeda pada diri wakil ketua BEM tersebut.
"Lucu banget, sih," gumam Aida, terdengar oleh Tara. Pemuda itu tertawa lagi.
"Gue emang gemesin kayak bayi," ujar Tara, kemudian menunjukkan wajah polosnya yang dipoloskan. Bukan emang polos.
Aida memicing, menatap Tara. Ada-ada saja kelakuan pemuda yang satu itu. "Nggak ada wibawanya banget, tumben?" tanya Aida penasaran.
Pemuda itu kembali menunjukkan senyuman yang manis. "Ngapain bawa wibawa kalau sama lo? Emangnya mau upacara ospek? Bawa-bawa wibawa?" tanya Antara, membuat perempuan berkacamata itu tertawa. Antara senang, melihat Aida tertawa. Tawa perempuan itu sangat manis, membuat Tara makin terpesona.
"Gini, dong! Happy! Bosen gue lihat lo kemarin-kemarin sad banget ... Aida, dengerin gue, nih, ya ... lo itu cantik, manis, masa ngejar cowok mulu? Lo bisa dapatkan cowok yang lebih baik dari Danish. Gue yakin, banyak cowok yang suka sama lo." Termasuk gue, Aida. Gue suka sama lo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan Akan Terbuka ? [SELESAI]
Romance[Young Adult - Spiritual] [Spin Off Tentang Nadhira Series 1] [Danish - Aida] Tiga tahun sudah berlalu, tetapi ia belum bisa melupakan sosok cinta pertamanya. Hatinya tertutup, ia tidak pernah membuka hatinya untuk wanita lain padahal banyak sekali...