"Semua akan berakhir indah tepat waktunya."~ Aida Haifani ~
Seorang wanita dan pria yang tengah berdiri, mengenakan pakaian pengantin berwarna emas, menyalami setiap tamu-tamu yang hadir dalam acara resepsi pernikahan mereka. Tamu dimulai dari teman SMA Aida dan Tara, teman-teman kuliah Aida dan Tara, dosen mereka, guru-guru mereka, rekan kerja Tara, teman-teman bisnis Dani, dan teman-teman bisnis Arga.
Seorang pemuda berkacamata memasang lengkungan bibir yang tercetak sangat sempurna di depan kedua insan manusia yang baru saja sah menjadi suami-istri. Ia mengulurkan tangannya di depan Tara."Selamat atas pernikahan kalian, Tara, Aida. Semoga sakinah, mawadah, dan warahmah. Bahagia selalu." Tara memeluk Danish.
"Terima kasih, Nish. Semoga lo segera dapatkan jodoh," ujar Tara.
"Iya, Tara. Jagain Aida," bisik Danish di telinga Tara. Danish melepaskan pelukan. Pemuda itu menangkupkan kedua tangannya di dada depan Aida.
"Semoga bahagia dengan Tara, Aida."
Aida mengangguk. "Iya, Danish. Semoga kamu segera menyusul kami."
"Kalau begitu aku permisi." Danish bergegas pergi dari hadapan mereka. Pemuda itu berlari ke toilet. Ia meloloskan buliran bening dari matanya.
"Ya Allah ... sakit dadaku ...," lirihnya sambil menyentuh dada sebelah kiri.
"Kenapa ikhlas sulit?"
"Kenapa move on susah?"
"Kenapa aku mengulang hal yang sama? Ditinggal nikah?"
"Kapan hal ini berakhir?"
"Sakittt ...."
"Aku tidak sanggup pura-pura bahagia ...."
"Aku benci diriku yang lemah ...."
Tiba-tiba ia merasakan ada seseorang yang menepuk pundaknya. Netra pemuda itu menoleh ke belakang.
"Abbas?"
Pria itu langsung memeluk Danish dengan erat. Ia juga sakit melihat adiknya sedang sedih.
"Gue tahu ini nggak mudah lo, Nish. Maafin gue udah ambil Nadhira dari lo. Semua udah takdir. Kita nggak ada yang bisa menolak itu. Gue berharap semoga lo bisa bangkit lagi, Nish. Gue yakin Allah udah menyiapkan jodoh yang terbaik buat lo. Lo harus kuat. Ikhlas emang nggak mudah, tapi gue yakin lo bisa menghilangkan rasa cinta lo sama Aida."
"Nish, gue berharap semoga setelah ini lo nggak balik kayak dulu. Gue mau lo tetap jadi Danish yang baik. Lo adik gue, gue nggak rela kalau lo balik gila lagi," tutur Abbas.
Danish mengangguk. "Nggak akan gue ulangi lagi, Bas. Walau Tara sama Aida udah nikah, gue nggak akan ganggu mereka. Aida berhak bahagia, orang itu Tara."
"Abbas, gue boleh lemah di depan lo? Gue nggak bisa lemah di depan Aida ...."
Abbas mengelus punggung Danish dengan lembut. "Nggak papa. Kita keluar, gue akan ajak lo di mana lo bisa nangis di depan gue." Pria itu mengajak Danish pergi, meninggalkan acara resepsi pernikahan Aida dan Tara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan Akan Terbuka ? [SELESAI]
Romance[Young Adult - Spiritual] [Spin Off Tentang Nadhira Series 1] [Danish - Aida] Tiga tahun sudah berlalu, tetapi ia belum bisa melupakan sosok cinta pertamanya. Hatinya tertutup, ia tidak pernah membuka hatinya untuk wanita lain padahal banyak sekali...