“Setiap menjalani sesuatu pasti ada saja rintangannya.”~~~~~ Aida Haifani ~~~~~
Seorang perempuan berjilbab hitam memakai kacamata tengah mengaduk semangkuk berisi berbagai macam buah warna-warni. Ia tengah memakan es buah di kantin kampus di siang hari sambil melamun. Siapa lagi kalau bukan Danish yang sedang ia pikirkan.
Kamu kenapa keras banget, sih?
Kapan aku bisa luluhin kamu?
Kapan kamu mau buka hati lagi?
Segitu cintanya kamu sama Nadhira?
Ah, pusing!
Tiba-tiba seorang perempuan berjilbab merah muda datang di hadapannya.
“Aida, jangan melamun. Nanti setan masuk, loh,” peringat perempuan itu. Aida tersadar dari lamunannya, kemudian mendongak menatap perempuan itu.
“Eh, iya!”
Perempuan itu tersenyum tipis, menatap Aida. Ia pun duduk di hadapan Aida.
“Es seger gini dianggurin. Mana nggak bagi lagi,” ujar perempuan itu mengerucutkan bibirnya. Aida menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
“Sorry, Mar. Aku haus banget. Hehe ...,” ujar Aida menyengir kuda.
Nama perempuan itu adalah Siti Maryam Adawiyah. Perempuan itu adalah teman baru Aida sekelas di kampus. Maryam adalah sosok yang ramah dan lembut.
“Ah, lihat es jadi pengen, kan. Ya udah aku pesan es dulu,” pamitnya menuju stand penjual es buah di kantin. Aida kembali melanjutkan menikmati es buah lagi. Beberapa menit kemudian, Maryam sudah tiba dengan membawa semangkuk es buah segar. Ia kembali duduk berhadapan dengan Aida. Maryam menyantap es buah dengan senangnya.
“Kamu mikirin presiden BEM itu, Da? Danish itu susah banget, Da. Banyak ribuan mahasiswi di kampus udah nembak dia, kasih apa pun ke dia nggak bakal mempan. Lagian kamu cewek, kenapa ngejar cowok coba?” tanya Maryam.
Aida menghela napas. “Aku sahabatnya, Mar. Mereka emang asing,” sanggah Aida.
“Aida, kalau dia jodohmu nggak akan kemana kok. Nggak perlu terlalu dikejar,” saran Maryam.
“Nggak bisa diem, Mar. Mau gimanapun aku harus baikan sama Danish walau hanya sahabat. Balikan jadi sahabat aja susah apalagi cinta,” keluh Aida.
Maryam menepuk pundak Aida dengan lembut. “Ai, dengar ini. Kamu tahu ‘kan Allah itu Maha membolak-balikan hati? Jika udah waktunya, pasti Danish akan berbalik baik padamu. Emang Danish terkenal banget dingin, tapi, kok banyak yang naksir, ya?” pikir Maryam.
“Danish itu ganteng, Mar. Wajar mereka banyak yang suka. Dia ‘kan presiden BEM. Keren kalau jadi pacar dari bagian organisasi besar itu,” jawab Aida. Maryam mengangguk.
“Iya, juga, sih. Tapi, aku nggak suka cowok modelan gitu. Aku lebih suka cowok humoris kayak Antara. Tara itu manis.”
Aida tersenyum miring. “Tadi katanya jodoh nggak akan kemana. Kok, mikirin Antara?” goda Aida. Pipi Maryam pun memerah.
“Ah, udah, aku mau lanjut makan es!” elaknya malu. Maryam kembali melanjutkan memakan es buah.
*****
Di sebuah ruangan BEM, beberapa anggota BEM sedang mengadakan rapat untuk acara event berikutnya.
“Dua bulan lagi kampus kita akan berulang tahun. Jadi, kita akan membuat event lagi dalam rangka memperingati hari jadi kampus. Bapak rektor minta kita buat acara yang besar dan meriah. Jadi, kita harus benar persiapkan acara dengan matang,” jelas Danish.
“Nah, selain acara promnight seperti acara tahunan kampus, kita akan mengadakan lomba dalam rangka memeriahkan ulang tahun kampus dari pagi hingga sore. Kita mau ada lomba apa?” tanya Danish.
“Kita buat yang berbeda aja lombanya dari tahun kemarin,” usul Antara.
Danish mengangguk. “Ada yang punya saran mau lomba apa?” tanya Danish.
“Lomba film?”
“Lomba kreatif sains?”
“Kerajinan tangan?”
“Memasak?”
“Poster?”
“Kita buat sepuluh lomba untuk acara ulang tahun sekolah. Sekretaris, silakan catat hasil rapat hari ini, ya. Nanti kalian segera buat proposal untuk diajukan ke pembina,” pinta Danish.
Rapat berjalan selama tiga jam. Rapat dalam BEM memang serius dan tidak perlu waktu lama karena Danish tidak suka berpikir lama-lama. Ia ingin lebih banyak kerja daripada berbicara.
Selesai rapat, ia ingat setelah ini ada mata kuliah olahraga. Pemuda itu berjalan menuju loker. Ia akan mengambil seragam olahraganya.
Saat membuka pintu loker, Danish memutar bola matanya dengan malas, melihat beberapa tumpukan kertas dan cokelat di dalam. Memang loker Danish tak pernah ia kunci karena malas ambil kunci. Loker itu ia gunakan untuk meletakkan seragam dan buku-buku.
Danish memunguti beberapa cokelat dan surat beserta seragam olahraganya. Ia pergi menuju ruangan BEM.
“Nih, yang mau ambil. Gue nggak butuh cokelat!” teriaknya meletakkan beberapa batang cokelat di atas meja. Beberapa mahasiswi pengurus BEM mengerubungi meja, mengambil cokelat tersebut. Danish membuang beberapa lembar surat. Baginya tidak penting. Danish bergegas pergi ke toilet untuk berganti pakaian.
Dua orang mahasiswi berjilbab mengintip dari tembok, melihat apa yang Danish lakukan.
“Kamu lihat, surat mereka dibuang semua sama dia. Cokelatnya dikasih sama anak BEM. Danish memang nggak menghargai mereka. Tapi, salah mereka, sih,” ujar Maryam. Aida hanya terdiam apa yang barusan ia lihat.
Apa semalam Danish membuang makanannya?
*****
Azan Zuhur sudah berkumandang, Danish segera melaksanakan salat Zuhur di musala kampus. Usai melaksanakan salat Zuhur berjamaah, Danish bergegas keluar dari musala. Namun, langkahnya terhenti, mendengar suara mengalun lembut di telinganya. Danish membalikkan tubuhnya. Ia melangkahkan kakinya mendekati pembatas antara laki-laki dan perempuan.
Danish membuka sedikit kain itu, ia mengintip siapa pemilik suara merdu itu. Ternyata ia melihat seorang perempuan memakai mukena tengah membacakan surah Al-Kahfi. Danish melebarkan senyumannya. Ia jadi teringat Nadhira dahulu.
Usai mengakhiri bacaan, Danish kembali menutup pembatas. Ia akan mengikuti langkah perempuan itu pergi. Tak lama kemudian, perempuan itu melangkah keluar dari musala. Perempuan itu mengenakan jilbab berwarna putih, memakai gamis berwarna ungu muda. Danish melihat dari kejauhan perempuan itu berkulit putih.
Cantik sekali. Mirip seperti Nadhira. Aku akan coba mencari tahu siapa dia.
Waduh Aida bakal punya saingan nih.
Yuk tebak apa Danish bisa jatuh cinta lagi apa enggak?
Bakal jatuh sama Aida apa cewek itu ya?
Yang nggak paham kenapa Aida sama Danish kayak gitu, coba baca kisahku yang satunya Tentang Nadhira judulnya buat yang nggak tahu.
Oke see you next part. Maaf lama updatenya. ☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan Akan Terbuka ? [SELESAI]
Romance[Young Adult - Spiritual] [Spin Off Tentang Nadhira Series 1] [Danish - Aida] Tiga tahun sudah berlalu, tetapi ia belum bisa melupakan sosok cinta pertamanya. Hatinya tertutup, ia tidak pernah membuka hatinya untuk wanita lain padahal banyak sekali...