"Rasa cinta dalam hati terlampiaskan lebih baik setelah adanya ikatan pernikahan."
~ Antara Samudera ~
Kita tidak pernah tahu hati akan berlabuh kepada siapa. Takdir itu memang serahasia itu, sulit untuk kita terka-terka.
Tidak ada yang tahu bagaimana jalan cerita kita di dunia ini, sampai titik mana kita akan usai dengan siapa kita menikmati kehidupan ini.
Terkadang apa yang kita inginkan bukan yang terjadi. Karena apa yang kita inginkan terkadang bukan jalur hidup yang sudah Allah tentukan.
Manusia hanya bisa mengikuti alur yang sudah ditentukan. Ikhlas, sabar, dan lapang dada adalah perasaan untuk kita bisa melanjutkan kehidupan atas takdir yang sudah jatuh kepada kita.
Sosok pemuda berkacamata telah bangkit dari keterpurukannya. Bahkan, hari ini sudah mulai keluar dari rumah, melakukan aktivitas.
Bangun dari suatu hal yang mengecewakan dan memilukan tidak mudah baginya. Kedua kali ditinggalkan nikah oleh wanita yang ia cinta.
Namun, semua itu adalah kesalahannya. Yang dahulu karena dirinya tidak pernah jujur, yang saat ini karena gengsi dan kebencian yang terlalu besar pada dirinya sehingga dirinya terlambat.
Danish menerima konsekuensi itu semua. Dua wanita yang dicinta telah bahagia dengan pasangan mereka. Ia mencoba mengikhlaskan meski masih berat.
Seorang pemuda mengenakan kemeja bermotif kotak-kotak berwarna merah tengah berjalan, mengelilingi toko yang terdapat beberapa rak yang berjejer memajang buku-buku.
Netra abu-abunya menelusuri setiap buku-buku yang terpajang di sana. Ia akan mengambil beberapa buku yang akan ia butuhkan untuk semester enam nanti.
Tangan pemuda itu mulai mengambil sebuah buku tebal.
"Aku harus fokus kuliah sampai lulus. Cinta bisa nanti," gumam pemuda itu. Bibirnya melengkung dengan sempurna, menatap buku yang sudah ada di tangannya.
Saat tubuhnya berbalik, netranya membulat dengan sempurna karena berpapasan dengan seorang gadis yang tengah membawa buku. Karena terkejut, gadis berjilbab biru soft itu menjatuhkan semua buku yang dibawanya. Danish dan gadis itu bergegas memunguti buku yang terjatuh di lantai masih dalam keadaan rapi.
"Ini bukumu. Maaf, aku nggak sengaja mengagetkanmu, Anin," ujarnya sembari memberikan buku milik gadis itu.
Anindita menerimanya. Ia mengangguk dengan perasaan gugup. Mereka sama-sama merasakan detak jantung begitu kencang.
"Ah, aku yang tidak hati-hati, Kak. Maaf ...," lirih Anindita.
"Aku juga salah, kok." Danish menyengir. Anindita terkekeh.
"Oh, ya, Kakak semester enam, kan?" tanya Anindita. Danish mengerutkan keningnya.
"Iya, benar. Ada apa?" tanya Danish penasaran.
"Kak, aku boleh nggak tanya-tanya Kakak soal magang?" tanya Anindita. Danish mengangguk.
"Boleh, Anin. Kan, kamu udah simpan nomorku. Jadi, kamu kalau butuh apa-apa, chat aku aja. Pasti aku jawab, Nin. Semangat. Masih empat semester lagi," ujar Danish terdengar manis dan lembut, membuat hal ini tidak baik untuk jantung Anindita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan Akan Terbuka ? [SELESAI]
Romance[Young Adult - Spiritual] [Spin Off Tentang Nadhira Series 1] [Danish - Aida] Tiga tahun sudah berlalu, tetapi ia belum bisa melupakan sosok cinta pertamanya. Hatinya tertutup, ia tidak pernah membuka hatinya untuk wanita lain padahal banyak sekali...