.
.
.
.
.
.
."apa yang kau ingat??? apa ingatan mu sudah kembali???"
"aku belum mengingat semuanya,, " Seundi menunduk membiarkan air mata terus keluar.
"kenapa kau membohongi ku?" Seundi kembali menatap Junki, wajahnya sudah basah karena air matanya tidak berhenti keluar.
"Seun ah aku bisa jela,,,"
"kenapa aku tidak boleh menemui kakak ku sendiri saat itu?? Padahal dia sudah tepat di depan ku," Seundi kembali memotong ucapan Junki seolah tidak mau mendengar penjelasan pria itu.
"Seun ah dengar,, aku tidak tau apa saja yang kau ingat, aku juga tidak bisa memberitahu mu, aku mohon lupakan semua ini dan jangan pernah bertemu Kyuhyun lagi" Junki tampak memohon agar Seundi menjauhi Kyuhyun.
"aku tidak percaya lagi pada mu?" Seundi terlanjur kecewa dan memilih keluar dari mobil.
" Seun ah jangan seperti ini,," Junki menahan tangan Seundi yang berjalan menjauhi mobil.
"aku akan mencari tau sendiri apa yang sudah di lakukan Eomma sampai kalian tega melarang ku menemui Kyuhyun " Seundi melepaskan tangan Junki dari tangannya dan berjalan meninggalkan Junki.
"Seun ah aku mohon,,"
"selamat malam tuan apa itu mobil anda?" Saat Junki ingin mengejar Seundi tapi tertahan saat polisi menghampirinya. Junki juga mobil derek yang ada di depan mobilnya.
"siaaal,," umpat Junki saat polisi itu menilang mobilnya karena parkir sembarangan. Dengan terpaksa Junki ikut dengan polisi itu lalu menyelesaikannya di kantor polisi.
Sementara Seundi terus berjalan menunduk membiarkan kakinya berjalan.
"aaakhh,,maaf kan aku" Seundi langsung meminta maaf saat menabrak seseorang. Akhirnya Seundi mengangkat kepalanya dan menyadari dia sekarang di tengah keramaian dimana beberapa orang menatap ke arahnya. Seundi mengabaaikan orang orang yang mengambil foto atau vidio nya secara diam diam.
Gadis itu terus jalan mengabaikan orang orang, saat dia belok kanan dia di kejutkan dengan apa yang terpampang di dinding sepanjang jalan. Bahkan lampu lampu bergantungan di atas menambah suasana romantis.
Seundi menatap satu persatu foto Jimin yang terpajang sepanjang jalan "jadi dua hari lagi ulang tahun mu" ucap Seundi saat di berhenti di salah satu foto Jimin.
Seundi mendekati salah satu wanita yang tengah mengambil foto dia sedari tadi. Wanita itu sangat gugup takut Seundi marah "dimana aku bisa menemukan tteobeokki?" tanya Seundi sopan.
"kedai itu menjual tteobbeokki " ucap Wanita itu gugup, Seundi berterima kasih lalu pergi kek kedai pinggir jalan yang wanita tadi maksud. Disana tidak terlalu ramai tapi semenjak kedangan Seundi kedai itu jadi ramai.
Setelah memesan beberapa makanan Seundi langsung mengambil duduk di salah satu meja kosong. Seundi lembali menatap lurus pada foto Jimin yang di panjang sepanjang jalan.
"terima kasih,," ucap Seundi saat beberapa makanan sudah ada di depannya dan langsung memakan makanan tersebut. Seundi melirik ke meja lain dimana mereka minum soju membuat dia sangat menginginkannya. Dia langsung menghubungi Haechan untuk menemuinya, dia tidak bisa menghubungi Harin karena gadis itu sedang di jepang sekarang. Dia tidak mungkin minum soju sendiri karena dia peminum yang buruk.
"hari ini aku yang traktir, kalau kalian ingin tambah silahkan " ucap Seundi di sambut sorakan meriah dari pengunjung. Tidak lupa Seundi kembali menambah beberapa makanan saat yang di depannya sudah mulai habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORI
FanfictionMasalah Hidup Seundi tidak pernah selesai. Kehilangan ingatan karena mengalami kecelakaan hingga terlibat dengan mafia terbesar di dunia tanpa gadis itu sadari. 7 tahun menjalin hubungan jimin harus menerima kenyataan perempuan yang sangat dia cinta...