.
.
.
.
.
.
.
.Setelah beberapa jam tidur akhirnya Seundi terbangun. Dia merentangkan tangan lalu meregangkan seluruh badannya yang terasa pegal sampai akhirnya dia tersadar tidak berada di mobil lagi.
"ini kamar siapa?" Seundi bangun dari tidurnya lalu memperhatikan seluruh ruangan.
"Jimin" panggil Seundi tapi tidak ada balasan dari pria itu. Seundi pun akhirnya turun dari ranjang dan memilih keluar kamar.
Seundi keluar dengan hati hati, memperhatikan seluruh ruangan sampai akhirnya dia mendengar suara dari arah dapur. Dia pun berjalan ke arah dapur dan berharap menemukan Jimin tapi dia salah, yang dia temukan seorang wanita paruh baya terlihat sibuk dengan masakannya.
"oh kamu sudah bangun nak" Ibu Jimin yang menyadari calon menantu nya itu berdiri dekat meja makan pun menghampiri gadis itu dan langsung memeluknya.
"aigo,,,, aku sangat merindukan menantu ku ini " ucap sang ibu senang tapi berbeda dengan Seundi yang kebingungan.
"maaf,, tapi saya bukan menantu anda, anda siapa?" ucap Seundi sembari melepaskan pelukan wanita paruh baya di depannya. Raut wajah ceria Ibu Jimin tadi berubah menjadi bingung karena sikap Seundi yang tidak biasa.
"apa maksud mu Seun ah,, kau tidak mengenalku?" tanya ibu Jimin dan di balas anggukan oleh gadis itu.
"Sayang kau sudah bangun?"
Kedua wanita itu mengalihkan pandangan mereka ke arah Jimin yang sedang berjalan mendekati mereka.
"ada apa?" tanya Jimin bingung dengan sikap kedua wanita yang sangat dia cintai itu.
"apa maksud semua ini Jimin, kenapa dia tidak mengenal ku?" Ibu Jimin tampak menuntut kejelasan dari putra sulungnya.
Jimin sendiri terkejut dengan ucapan sang Ibu, dia sendiri lupa kalau Seundi itu kehilangan ingatannya dan dia juga belum menceritakan semuanya pada sang Ibu.
"aku bisa menjelaskannya" akhirnya Jimin membawa ibu dan tunangannya itu duduk di meja makan dan menceritakan fakta sebenarnya setelah kecelakaan maut Seundi di Cina.
****
"Brengsek,,"
Junki mengepal erat kedua tangannya guna menahan amarah setelah mendengar penjelasan Kyuhyun. Junki sangat tau siapa di balik rencana pembunuhan Seundi. Selama ini dia sudah berusaha untuk menjauhi Seundi dari sekelompok orang haus kekuasaan itu tapi sayang mereka menemukan Seundi juga.
"kita hanya punya waktu dua bulan, kita harus mencari bukti dimana pabrik pembuatan obat terlarang itu berada" Donghae tampak berfikir tentang apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.
"Junki ssi untuk sekarang jangan melaporkan hal ini pada Ayah ku" Junki langsung menatap Kyuhyun di sebelahnya.
"aku tau kau orang suruhan Ayah ku, entah itu untuk mengawasi pergerakan adik ku atau untuk melindunginya" jelas Kyuhyun yang lebih ke arah sindiran.
"apa maksud mu?" tanya Junki berpura pura tidak mengerti.
"tidak perlu berpura pura tidak mengerti dengan ucapan ku, kau orang suruhan Ayah ku bukan?" kali ini Kyuhyun menatap mata Junki, dia tidak mau mendengar elakan lagi dari mulut Junki.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORI
FanfictionMasalah Hidup Seundi tidak pernah selesai. Kehilangan ingatan karena mengalami kecelakaan hingga terlibat dengan mafia terbesar di dunia tanpa gadis itu sadari. 7 tahun menjalin hubungan jimin harus menerima kenyataan perempuan yang sangat dia cinta...