.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Seundi Pov.
Setelah kepergian Kyuhyun, aku pun keluar kamar untuk mengamati suasana di sekitar rumah. Sejujurnya aku mencari cara untuk kabur dari rumah, tentu saja aku harus mengamati sekeliling bukan?. Aku melihat 40 penjaga yang berdiri berbagai sudut, terlalu banyak membuat ku akan sulit untuk kabur.
"Nona kenapa keluar?" Aku terkejut saat salah satu penjaga muncul di belakang ku.
"Ah itu, aku mencari udara segar" Ucap ku gugup.
"Kalau begitu aku akan menemani anda" Tawar si penjaga.
"Tidak perlu, aku hanya ingin sendiri" Ucap ku cepat membuatnya kebingungan.
"Tapi Nona, anda tidak boleh keluar rumah sendiri Tuan pasti akan marah. Apalagi dengan kondisi Nona yang kurang sehat seperti ini"
"Aku hanya berjalan di sekitar halaman rumah "
"Tetap saja Nona, anda tidak boleh sendiri apalagi di luar rumah seperti ini" Si penjaga tetap dengan pendiriannya untuk tidak membiarkan ku berjalan sendirian di sekitar halaman.
Aku mengigit bibir dalam menahan kesal. Bos dan anak buah nya sama sama menyebalkan.mengingat Kyuhyun juga mengekang ku. Dengan kesal aku memilih kembali masuk kedalam rumah. Bisa ku lihat senyum kecil terpancar dari sudut bibir pria itu.
Saat berada di kamar aku terus mengumpat tidak jelas sampai si penjaga benar benar telah pergi setelah menutup pintu kamar ku. Setelah dirasa aman aku pun mengeluarkan pistol dari dalam hoodie yang ku kenakan. Pistol yang sempat aku ambil saat melewati penjaga yang tertidur saat bertugas.
"Tunggu Nuna Haechan-" Gumam ku sembari mengenggam pistol di tanganku. Aku akan kabur malam ini sebelum Kyuhyun kembali. Jika dia tidak bisa menyelesaikan masalah ini, maka aku yang akan menyelesaikan semuanya, karena akulah yang mereka incar.
Sudah pukul 10 malam Kyuhyun belum juga kembali dan itu tandanya aku harus melaksanakan rencana yang sudah ku susun. Aku meraih Hoodie hitam lalu mengenakannya, tidak lupa topi hitam yang juga ikut serta melengkapi penyamaran ku.
Sebelum keluar Aku menatap pistol di tanganku, mengambil nafas dalam sebelum keluar. "Kau pasti bisa melakukannya Seundi" Ucap ku menyemangati diri sendiri lalu keluar kamar dengan diam dan penuh dengan kehati hatian.
S
etelah berhasil menghindari beberapi penjaga yang lalu lalang, akhirnya aku sampai di halaman samping. Sekarang aku terlihat seperti maling, mengendap endap di semak semak agar sampai di gerbang utama.
"Shit!!" Umpat ku saat baru menyadari ada satu penjaga yang tengah berdiri menjaga gerbang. Kalau begini apa yang harus aku lakukan?.
"Yaak!! Kau mau kopi?" Salah satu penjaga memanggil pria yang berjaga di gerbang.
"Tunggu sebentar aku harus buang air kecil dulu"
Detik kemudian senyum terbit di wajah ku, dia tidak perlu berfikir keras cara agar si penjaga menjauhi gerbang. Tapi senyum ku tidak bertahan lama saat menyadari si penjaga berjalan ke arah ku.
Oh tidak! Jangan bilang dia akan buang air kecil di semak semak dimana aku sembunyi. "Aku mohon jangan" Batin ku saat pria itu akan membuka celananya saat tepat berada di depan ku. Aku hanya bisa memejamkan mata dan berharap pria itu pergi ke tempat lain.
Tiiiinnnnnn Tiiiinnnnnn,,,,,,,
Pria yang sudah menurunkan resleting celananya itu buru buru kembali membenarkan celananya lalu berlari untuk membuka gerbang. Aku menghela nafas lega tapi juga gugup saat melihat dua mobil masuk kedalam perkarangan. Aku harus segera kabur sebelum Kyuhyun Oppa menyadari aku tidak ada di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORI
FanfictionMasalah Hidup Seundi tidak pernah selesai. Kehilangan ingatan karena mengalami kecelakaan hingga terlibat dengan mafia terbesar di dunia tanpa gadis itu sadari. 7 tahun menjalin hubungan jimin harus menerima kenyataan perempuan yang sangat dia cinta...