.
.
.
.
.
.
.Seundi jalan dengan lesu menuju ruang latihan, sungguh hari ini dia tidak semangat untuk memulai latihan. Pikiran gadis itu terus mengingat kejadian di sekolah Haechan.
Akhh,,
Seundi memegang kepalanya yang sakit karena menabrak seseorang.
"Makannya kalau jalan jangan melamun" Seundi menatap pria yang dia tabrak.
"Jimin?" Jimin tersenyum lembut lalu mengangkat tangannya untuk mengelus kepala Seundi.
"Aku tidak melamun" bantah Seundi.
"Kalau tidak melamun lalu tadi itu apa?"
Seundi menundukan kepalanya tidak menjawab pertanyaan Jimin.
"Seun ah, apa terjadi sesuatu?" Jimin menatap Seundi khawatir. Saat Jimin akan menunduk melihat wajah Seundi, gadis itu bergerak cepat memeluk tubuh Jimin menyembunyikan wajahnya di dada Jimin membuat pria itu terkejut.
"Seun ah,,"
"Biarkan seperti ini sebentar" ucap Seundi mempererat pelukannya. Entah kenapa dia ingin memeluk Jimin sekarang.
Jimin hanya menurut lalu membalas pelukan Seundi. Dia merasakan tubuh gadisnya bergetar dan itu semakin membuat Jimin semakin khawatir.
'Apa dia menangis?' pikir Jimin
Jimin melihat beberapa staff memperhatikan mereka dan mulai berbisik. dengan terpaksa Jimin membawa Seundi kedalam ruangan yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Ruangan yang biasanya Jimin pakai untuk siaran langsung guna menyapa pengemarnya.
"Ada apa? Ceritakan padaku" Jimin melepaskan pelukannya lalu menatap wajah cantik yang sudah basah karena air mata yang terus keluar.
Bukannya bercerita tangis Seundi semakin pecah membuat Jimin semakin Khawatir. Pria itu lebih memilih kembali memeluk Seundi. Membiarkan gadis itu tenang terlebih dahulu.
***
Kyuhyun merapikan jas yang dia kenakan terlebih dahulu sebelum masuk kedalam rumah mewah yang terletak di kawasan Gangnam. Rumah yang sudah lama dia tinggalkan semenjak ibu dan adiknya di usir.
"Oppaaa,," gadis remaja terlihat berlari menghampiri Kyuhyun yang baru saja masuk kedalam rumah lalu memberikan sebuah pelukan untuk menyambut kakak kesayangannya itu.
"Oppa sudah seminggu di korea kenapa tidak langsung pulang? Oppa tau aku sangat merindukanmu" gadis itu mengangkat kepalanya guna menatap wajah tampan sang kakak.
"Bagaimana keadaanmu?" Kyuhyun melepaskan pelukan gadis yang bernama Cho Nari tersebut.
"Seperti yang Oppa lihat aku sangat baik" Nari tersenyum manis pada Kyuhyun.
"Syukurlah" Kyuhyun mengelus lembut rambut Nari lalu pergi begitu saja menuju kamarnya.
"Aku akan memanggil Oppa saat makan malam sudah selesai disiapkan" teriak Nari sebelum Kyuhyun menutup pintu kamar. Nari berlari kedapur untuk memberitahu sang Ibu agar masak banyak karena Kyuhyun pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORI
FanfictionMasalah Hidup Seundi tidak pernah selesai. Kehilangan ingatan karena mengalami kecelakaan hingga terlibat dengan mafia terbesar di dunia tanpa gadis itu sadari. 7 tahun menjalin hubungan jimin harus menerima kenyataan perempuan yang sangat dia cinta...