PART 20

85 11 0
                                    

.
.
.
.
.
.


Bel jam Istirahat menggema di seluruh sekolah, seluruh murid berhamburan ke kantin untuk sekedar mengisi perut yang sudah meronta untuk minta di isi. Tidak sedikit juga beberapa murid lebih memilih berada di kelas atau pergi ke perpustakaan.

"Haechan ah~"

Haechan menoleh ke arah pintu dimana Jeno dan Jaemin berdiri.

"Ayo ke kantin" ajak Jaemin.

Haechan hanya diam tidak mengubris ajakan Jaemin. Pria itu mengeluarkan kotak bekal yang dia bawa lalu menaruh kotak tersebut di atas meja.

Tanpa di panggil Jeno dan Jaemin masuk kedalam kelas Haechan dan langsung duduk mengelilingi meja Haechan.

"Tugasku sedang banyak, makan disini saja" Haechan kembali meraih pulpen dan kembali melanjutkan mengerjakan tugasnya.

Sedangkan Jeno dan Jaemin memakan roti lapis yang ada di kotak bekal tanpa izin yang punya.

"Waaah enak sekali, bagaimana bisa roti lapis se enak ini" ucap Jaemin di tengah mengunyah roti tersebut.

"Roti lapis di luar sana kalah, Seundi Noona memang yang terbaik" Jaemin mengangguk menyetujui ucapan Jeno.

"Aku selalu kenyang dirumah dan tidak bisa diet sedikit pun" Ucap Haechan lalu meminta satu gigitan di roti Jeno karena memang roti yang tersisa di dalam kotak hanya tinggal dua.

"Tentu saja, bagaimana bisa kau menolak masakan seenak ini. Tsk,,!!! Aku iri sekali" ucap Jaemin.

"Aku akan meminta Noona memasak untuk kalian saat konser"

"Ide bagus, aku sudah bosan memakan pizza" ucap Jeno semangat.

"Itu juga karena Hyungmu yang kirim" sindir Jaemin.

"Tsk, kau bahkan sangat menikmati pizza kiriman Hyung ku" balas Jeno.

"Haechan"

Pembicaraan ketiga pria itu tiba tiba terhenti saat siswa lain memanggil Haechan, mereka serentak menoleh pada sumber suara.

Gadis yang memanggil Haechan terdiam saat ketiga pria tampan di depannya serentak menatapnya membuat gadis tersebut salah tingkah.

"Ada apa?" tanya Haechan.

"Pak Kim menyuruhmu ke kantor" Gadis tersebut langsung berbalik mengambil duduk di kursinya.

"Apa kau buat masalah?" Haechan langsung menggeleng  menjawab pertanyaan Jeno dan langsung berdiri dari duduknya.

"Aku ke kantor dulu, kembalilah ke kelas kalian" Haechan pergi meninggalkan teman temannya yang masih betah duduk di kelasnya.

***

Seundi menelusuri sekolah Haechan, sekali sekali gadis itu menyapa siswa yang menatapnya kagum. Berita Seundi berada di sekolah mereka menyebar dengan cepat membuatnya di kelilingi banyak siswa, apalagi ini kemunculan perdana Seundi di tempat umum setelah kecelakaan yang menimpanya.

"Seundi Noona?"

Seundi menoleh pada pria muda yang baru saja keluar dari kelas. Kedua alis Seundi saling bertautan berusaha menginggat pria di depannya.

MEMORITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang