Part 16

107 10 0
                                    

.
.
.
.
.
.


Seundi Pov ~

Aku tidak main main dengan ucapan ku, aku akan melakukan semua jadwal yang di batalkan. Yah, walaupun aku harus kembali mendengar semua lagu ku dan kembali mempelajari dance dari beberapa laguku. Aku juga kembali menonton drama dan realyti yang pernah aku bintangi.

Yang ada di pikiranku saat mengatakan akan melakukan semua ini hanya karena aku ingin pulang ke Korea secepatnya dan bertemu Haechan karena aku sangat merindukan adik kesayangan ku itu.

Tapi sayang, sudah 2 minggu di Korea,  bocah itu masih belum menemuiku. Katanya dia sibuk promosi di jepang dan akan pulang besok.

Lamunan ku buyar saat Bibi pemilik warung tteobokki ini menaruh pesananku "Aku tidak memesan sebanyak ini" aku menatap Bibi itu heran.

"Kau terlihat sangat kurus,," Bibi itu tersenyum menatapku lembut. "Terima kasih telah kembali dengan selamat" ucap Bibi itu tulus.

"Makanlah,, kau pasti merindukan tteobokki buatan ku" bibi itu kembali
tersenyum lalu pamit untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Terima kasih" aku mengambil sumpit lalu memakan satu persatu tteobokki yang ku pesan.

Aku terus mengamati Bibi pemilik warung yang sedang melayani pelangan lalu melihat sekeliling warung. Warungnya terbilang kecil tapi sangat nyaman.

"Apa hari ini kau akan membungkus tteobokki untuk para training?"

Aku kembali menatap Bibi pemilik warung yang sedang mengaduk tteobokki di depannya.

"Apa biasanya aku membungkus untuk para training?" bukannya menjawab pertanyaan Bibi aku malah balik bertanya.

"Apa kau lupa? Biasanya kau akan membungkus tteobokki untuk para training. Bukan hanya tteobokki, setelah ini kau akan membeli pizza di persimpangan jalan" jawab Bibi itu seolah sudah hafal apa yang biasa ku lakukan.

"Kau sangat menyayangi para training yang sedang berlatih keras untuk debut, kau akan melakukan apapun agar mereka debut" ucap Bibi itu menjawab keheranan ku.

'Siapa bibi ini? Kenapa dia seolah tau apa yang biasa ku lakukan' batinku.

Seundi End Pov

***

"Apa kau sudah menemukan Haera?" Kyuhyun yang baru saja datang langsung mengambil duduk di depan Donghae.

"Apa kau tidak lihat aku sibuk?" ucap Donghae tanpa mengalihkan tatapan dari laptopnya.

"Tidak penting seberapa sibuknya kau, temukan Haera secepatnya" Kyuhyun menutup paksa laptop Donghae membuat pria itu kesal.

Donghae menghela nafasnya kasar, sahabatnya ini selalu bertindak sesuka hatinya "tidak ada yang tau nama putri Hayoung" ucap Donghae.

"Apa maksudmu? Tidak mungkin mereka tidak tau nama adik ku. Kau bilang penduduk di pulau itu saling mengenal" Kyuhyun semakin tidak mengerti dengan penjelasan Donghae.

"Ku rasa penduduk di sana tutup mulut menyangkut adik mu, sepertinya bukan hanya kita yang mencari keberadaan ibu dan adik mu" jelas Donghae. "Atau ibu mu sendiri yang meminta kepada semua penduduk untuk tidak mengatakan apapun tentang putrinya" lanjut Donghae.

Kyuhyun melipat kedua tangannya di depan dada lalu menatap Donghae  dengan tatapan remeh "Kau pasti di buang ke korea karena tidak becus bekerja disana" ejek Kyuhyun karena tidak terima penjelasan Donghae.

"Di buang? YA!! Jaga mulutmu, aku di tugaskan disini" koreksi Donghae. Ingin rasanya pria itu memukul kepala sahabatnya itu.

"Kau pikir aku perca.." ucapan Kyuhyun terputus saat Donghae tiba tiba menatap seorang gadis yang baru saja masuk.

MEMORITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang