Part 54

57 4 0
                                    


.
.
.
.
.
.
.
.
.







Untuk kesekian kalinya Seundi kembali menghebohkan Korea dengan kasus yang dia alami. Sebelumnya kecelakaan di cina yang hampir merenggut nyawa sukses mendapatkan simpati publik, di lanjut dengan berita hubungannya dengan Jimin yang langsung mendapat hujatan dan sekarang kasus penyerangan yang dia alami di rumah sendiri. Entah kehidupan apa yang dulu Seundi jalani sampai harus mengalami hidup seperti ini.

Jam sudah menunjukan pukul 3 dini hari. Operasi yang Seundi jalani masih berlangsung. Dengan baju dan tangan yang masih berlumuran darah, Kyuhyun terduduk di lantai yang tidak jauh dari ruang operasi. Kyuhyun menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi. Kalau saja dia menjaga Seundi lebih ketat lagi, pasti semua ini tidak akan terjadi. Seharusnya dia sendiri yang mengantarkan Seundi menemui Haechan dari pada membiarkan dia pergi sendiri.

Disisi lain, Jimin yang sudah berada di depan ruang operasi terlihat sangat kacau. Dia sangat takut kehilangan Seundi. Air matanya bahkan tidak mau berhenti mengalir.

Di tengah keheningan di depan ruang operasi. Suara langkah dan benturan ujung tongkat pada lantai memecahkan keheningan mereka. Ya, Haechan datang dengan mata yang sudah basah. Pikirannya sangat kacau saat ini. Baru tadi dia bertemu sang Kakak, tapi semesta malah mengajak dia bercanda. Berita penyerangan di rumahnya dan kondisi kritis Seundi membuat dada Haechan sangat sesak. Dia bahkan memohon pada Johnny untuk mengantarnya ke rumah sakit. Dengan bantuan tongkat di tangannya, Haechan berjalan tergesa gesa menuju ruang operasi. Bahkan Haechan hampir saja terjatuh kalau saja Johnny tidak menahan tubuh Haechan tepat waktu. Di depan ruang operasi sudah ada Jimin, Junki dan Kyuhyun yang menunggu di sana.

Saat sudah sampai, Haechan langsung berjalan kearah Kyuhyun lalu berdiri tepat di depan pria itu. Tangan Haechan mengenggam kuat saat dia berhadapan dengan Kyuhyun. Dengan kasar dia melempar tongkat yang sedari tadi menahan tubuhnya lalu memukul Kyuhyun.

Buuuugghhh,,,

Kyuhyun terjatuh ke lantai saat mendapat pukulan dari Haechan. Dengan susah payah dia menghampiri Kyuhyun dan kembali memukul pria itu.

"Kau bilang akan menjaga Kakak ku" Haechan kembali memukul wajah Kyuhyun. Pria itu hanya diam menerima pukulan Haechan karena dia merasa  pantas untuk mendapatkan pukulan tersebut.

"Kau berjanji kakak ku tidak akan terluka sedikitpun, lalu ini apa? " Teriak Haechan. Tangannya terus memukul Kyuhyun. Semua orang yang ada di sana berusaha menjauhi Haechan dari Kyuhyun.

"Haechan sudah! "

Setelah berhasil menjauhkan Haechan dari Kyuhyun, Jimin langsung menarik Haechan kedalam pelukannya. Mengusap punggung anak itu agar lebih tenang. Seundi pernah memberitahunya cara ampuh menenangkan Heachan yang tengah menangis.

"Nuna, Hyung " Haechan terus meraung di pelukan Jimin. Dia benar benar tidak mau kehilangan Seundi.

Kyuhyun yang sudah babak belur oleh Haechan hanya diam menatap langit langit rumah sakit. Dia juga menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga Seundi. Bukan hanya Seundi, Nari juga masih belum sadarkan diri.

Setelah suasana sedikit lebih tenang. Mere hanya diam menunggu operasi selesai. Tidak menunggu lebih lama lagi, akhirnya operasi selesai dan dokter keluar dari ruang operasi.

"Bagaimana, Dok? " Tanya Jimin saat Dokter yang menangani Seundi baru saja melepas masker

"Operasi berjalan lancar tapi" Dokter menjeda ucapannya. Sangat berat menyampaikan kondisi Seundi pada Keluarga pasien.

MEMORITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang