Chapter 59

12.8K 1.2K 45
                                    

Halooo, aku kembali😻 apa kabar kalian?

Happy reading🖤

Hari ini, hasil penyelidikan kasus kecelakaan Zahra waktu itu akan keluar.

Mereka semua; Alvandra Zahra, Naila, dan juga Faikal sedang berkumpul di ruangan Alvandra.

Faikal mengeluarkan laptop miliknya di dalam tas yang ia bawa. Kemudian, laki-laki tersebut membuka benda berbentuk kotak itu, lalu menekan sesuatu.

Tak lama menekan-nekan tombol keyboard laptopnya, hasil  penyelidikan kasus kecelakaan Zahra pun akhirnya terlihat. Faikal mulai menunjukkan dan membaca hasil penyelidikan tersebut dengan jelas.

"Kecelakaan mobil di jalan Mandala, 20 Januari, 20**."

Alvandra, Zahra, dan Naila hanya diam saja menyimak baik-baik apa yang di ucapkan Faikal selanjutnya. Yang berupa, kronologis kecelakaan, akibat kecelakaan, dll.

Setelah membaca dan melihat hasil penyelidikan itu, mereka berdiskusi tentang misi selanjutnya.

Dari hasil penyelidikan, terbukti. Bahwa, kecelakaan itu sudah di rencanakan. Seseorang menjebak Zahra.

"Orang yang mengakibatkan kecelakaan ini, mau di laporin ke polisi?" tanya Naila.

Faikal mengangguk. "Tentu, biar saya yang urus semuanya."

"Kirain dia lagi," ucap Zahra setelah terdiam beberapa menit.

Naila menggeleng-gelengkan kepalanya. "Iya, tega banget itu orang. Aku kira, selama ini dia baik. Ternyata ... ckckck." Di akhiri dengan decakannya.

"Kalian emang ada yang punya masalah sama dia?" Setelah berdecak, Naila tersadar sesuatu.

Alvandra berpikir sebentar, kemudian menggeleng. "Saya rasa, tidak."

"Zahra?" Wanita itu beralih menatap Zahra.

"Orangnya aja nggak kukenal."

"Sudah, kalian tenang saja. Biar saya yang urus semuanya," sahut Faikal.

"Ya udah, gak ada yang mau di bicarain lagi kan? Aku pulang sekarang aja ya, anak aku udah mau pulang sekolah."

"Terima kasih sudah mau membantu kita untuk menyelidiki hal ini," balas Alvandra.

Naila menyunggingkan senyum lalu mengangguk. "Sama-sama." Kemudian ia berjalan keluar dari restoran. Meninggalkan Alvandra, Zahra, dan Faikal.

Faikal menatap kedua mantan suami istri itu bergantian. "Saya juga pulang ya Pak, Bu, masih ada urusan lain. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Kamu juga mau pulang sekarang?" Alvandra menatap Zahra dengan pandangan bertanya.

Manusia yang ditanya itu mengangguk. "Iya, udah jam 10.30, Ava udah mau pulang." 

Alvandra melirik jam tangan hitam yang ia gunakan. Kemudian menatap Zahra lagi. "Pulangnya jam 10.50 kan? Sekolahnya dekat dari sini. Boleh saya minta waktunya sebentar? Sepuluh menit saja."

Zahra berpikir sebentar, wanita itu mengangguk. "Oke, mau bicara apa?"

"Saya tidak ada kesempatan lagi, untuk menjadi Ayah yang baik untuk Rava? Mau bagaimanapun dia juga anak saya, dia butuh seorang Ayah," ucap laki-laki itu, matanya menatap manik hitam milik Zahra dalam. Ia harap, ada kesempatan kedua untuknya.

"Tidak apa, kita tidak rujuk. Saya sadar diri bahwa kesalahan saya waktu itu benar-benar keterlaluan. Tapi, tidak bisa ya? Saya dekat dengan Rava, agar anak itu bisa merasakan rasanya bermain-main, dan banyak lagi bersama Ayahnya." 

Alvandra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang