BAB 1. Anak Kesayangan Papa

238 55 39
                                    

Jangan lupa vote dan komen!
.
.
.
Happy reading ^•^

Beberapa bulan sebelumnya ...

Dia terbiasa bangun perlahan-lahan, masih dengan mata terpejam, menggeliat seperti seekor kucing malas di atas tempat tidur yang nyaman sambil menikmati kicauan burung yang berasal dari taman luas yang mengelilingi tempat tinggalnya.

Tapi, pagi ini ada yang berbeda. Pagi ini gadis itu harus bangun dengan cara yang tidak menyenangkan. Seseorang telah dengan sengaja membuka jendela kamarnya sehingga cahaya matahari dengan leluasa masuk dan menerpa wajahnya. Membuat ia tersadar dari mimpi indahnya.

Namanya Savannah Martin. Ia adalah anak gadis dari seorang James Martin. Dan hal itu bisa membuat siapa pun di dunia ini merasa bahagia.

Anna, begitu ia biasa disapa, langsung saja menutupi wajahnya dengan selimut dan bersembunyi di baliknya. Ia benar-benar kesal. Semalam ia pergi berpesta dengan pacarnya, pulang sekitar pukul 5 pagi dan baru tertidur satu jam setelahnya. Ia masih merasa sangat mengantuk.

"ANDYYYYY! TUTUP KEMBALI JENDELA KAMARKU! CEPAATTT!!!"

Anna berteriak dari balik selimut. Ia yakin sekali kalau itu adalah perbuatan Andrew, kakak laki-lakinya, karena tidak akan ada satu pelayan pun yang berani memasuki kamarnya sepagi ini dan ayahnya sedang berada di luar kota dalam perjalanan bisnisnya. Tak lama Anna merasakan ada seseorang yang duduk di tepian tempat tidurnya. Ia sudah siap melancarkan omelan sekali lagi saat tiba-tiba ia mendengar orang itu berkata, "Selamat pagi, sayang."

Anna terperanjat mendengar suara itu. Secepat kilat ia keluar dari persembunyiannya dan menatap tidak percaya pada sosok di hadapannya sekarang.

"PAPA?"

Anna tidak percaya melihat ayahnya sudah ada di hadapannya sekarang. Sejauh yang ia tahu ayahnya sedang berada di luar kota dan baru akan kembali dalam beberapa hari lagi. Anna tertawa gugup melihat ayahnya, gabungan dari perasaan senang dan tidak percaya. Bagaimana mungkin ayahnya itu kembali lebih cepat dari yang direncanakan padahal hari ini Anna sudah ada janji dengan Seth, pacarnya, untuk menyaksikan pertunjukannya.

"Kenapa, sayang? Kau tampak terkejut melihatku? Apa kau tidak senang melihat papamu ini kembali lebih awal?" James, ayah Anna, mengusap pipi putrinya itu dengan ibu jari.

Oh tentu saja aku terkejut, karena hari ini aku sudah ada janji dengan Seth, Papa! pikir Anna. Suatu hari ayahnya pernah berkata bahwa ia nantinya pasti akan menikah dengan seseorang yang setara dengan keluarga mereka. Apa jadinya kalau ayahnya sampai tahu kalau anak gadis kesayangannya itu sedang menjalin hubungan dengan seorang anak band!

Anna tidak tahu apakah ia harus kesal atau merasa senang sekarang. Ia begitu mencintai kedua lelaki itu, ayahnya dan Seth, pacarnya. Ia tidak akan mampu jika disuruh untuk memilih.

"Apa yang Papa katakan? Tentu saja aku senang Papa kembali lebih cepat." Anna memaksakan senyuman untuk menutupi rasa gugupnya. "Maaf aku sudah berteriak karena aku pikir Andy yang tadi membuka jendela kamarku."

James tersenyum hangat melihat wajah Anna yang tampak menyesal dan tersipu malu. Ia sangat menyayangi gadis di hadapannya itu. Walau mempunyai satu anak lagi, yaitu Andrew, tapi hanya pada Annalah seluruh kasih sayang James tercurah. Terlebih lagi wajah gadis itu mengingatkannya pada mendiang istrinya.

"Tidak apa, sayang. Ya sudah, kalau begitu sekarang cepatlah beranjak ke kamar mandi dan bersihkan tubuhmu. Aku akan menunggumu di meja makan." Dengan sebuah senyuman hangat James bangkit dari tempat duduknya dan beranjak menuju pintu. Tapi, sebelum ia benar-benar keluar, James kembali berpaling pada Anna yang masih terpaku di tempat tidurnya dan berkata, "Cepatlah, anak gadisku yang cantik. Karena setelah ini aku punya sebuah kejutan untukmu."

𝐒𝐀𝐕𝐀𝐍𝐍𝐀𝐇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang