BAB 10. Bulan Madu

134 38 41
                                    

Jangan lupa vote dan komen!
.
.
.
Happy reading ^•^

Dua minggu kemudian ...

Siang itu Anna sedang duduk di sebuah kafe selepas berkeliling di sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa keperluan. Tak lupa juga ia membeli sebuah majalah Rolling Stones edisi terbaru.

Sambil menikmati minumannya, Anna beralih pada majalah yang baru dibelinya. Saat pertama kali membukanya, Anna langsung membolak-balik halamannya dan Tuhan memang baik, Anna mendapatkan apa yang ia cari dari tadi.

Di majalah RS edisi kali ini memuat profil tentang beberapa band yang single-nya sedang merajai puncak tangga lagu. Dan, salah satunya adalah 5 Fires, band Seth dan teman-temannya. Di sana tertulis kalau single mereka yang berjudul Hey There California sudah merajai puncak tangga lagu selama dua minggu berturut-turut dan sekarang mereka sedang menjalani tur ke beberapa kota untuk mempromosikan album baru mereka.

Anna tidak pernah menyangka bahwa kerja keras mereka akan membuahkan hasil. Sekarang 5 Fires bahkan sudah diikat kontrak resmi dengan salah satu perusahaan rekaman ternama. Padahal dulu kelima pemuda itu sangat sulit mendapatkan kontrak walau sudah berusaha mengirim banyak demo album ke beberapa perusahaan rekaman.

Tanpa sadar air mata sudah menggenang di pelupuk mata Anna. Ia merasa terharu mengetahui keberhasilan Seth dan teman-teman band-nya. Anna mengenal mereka semua. Ronnie, Sam, Aaron dan Matt adalah pemuda yang baik dan menyenangkan. Dulu saat masih bersama, Seth selalu berjanji pada Anna kalau ia akan membawa gadis itu ke mana pun ia pergi jika band-nya sedang mengadakan tur. Tapi sekarang, semua itu mustahil akan menjadi kenyataan.

Anna meraih ponselnya untuk menghubungi Seth, tapi tidak ada jawaban. Mungkin lelaki itu sekarang sedang sibuk bersama teman-temannya. Akhirnya Anna memutuskan untuk menulis pesan singkat padanya. Anna berpesan agar Seth meneleponnya nanti jika ia ada waktu.

Anna meletakkan kembali ponselnya dan menghela napas. Anna membayangkan andai ia ada bersama mereka semua sekarang, pasti akan sangat menyenangkan. Tapi, sekarang ia malah sudah menikah dengan orang lain. Tanpa sadar Anna memijat pergelangan kakinya yang masih terasa sedikit sakit. Pikirannya kembali ke perjalanannya bersama Sebastian sekitar dua minggu yang lalu.

***

Anna merasa senang karena berpikir Sebastian akan mengajaknya berlayar dengan yacht pribadinya atau pergi ke pulau tropis selama bulan madu mereka. Tapi, alih-alih pergi ke tempat liburan impian Anna, suaminya itu malah membawa Anna ke sebuah pondok peristirahatan yang terpencil di tengah hutan.

Perjalanan menuju ke sana sangat melelahkan. Anna harus beberapa kali menahan perutnya yang mual karena Jeep Rubicon Off Road milik Sebastian yang terguncang kesana kemari akibat jalanan terjal berbatu dan penuh lumpur.

Anna menatap tidak percaya pada Sebastian yang masih sibuk berkonsentrasi mengendarai mobilnya. Anna membuang pandangan ke arah luar sementara tangannya tetap berpegangan kuat agar perutnya tidak semakin mual.

Bagus sekali, pikir Anna. Mungkin nanti aku akan mati dimakan serigala.

Namun kekesalan Anna selama perjalanan terbayar saat mereka tiba di sebuah pondok penginapan yang sangat besar. Bangunan itu bergaya lama tapi sangat indah. Anna bahkan tidak percaya ada sebuah bangunan sebagus itu di tengah hutan seperti ini. Saat melihat sekeliling, Anna tidak melihat bangunan lain di sekitar sana kecuali pepohonan yang sangat tinggi menjulang.

Mereka memasuki bangunan itu dan tidak tampak ada seorang pun di sana. Tapi, keseluruhan perabotnya sangat bersih dan tersedia banyak bahan makanan di dapur.

𝐒𝐀𝐕𝐀𝐍𝐍𝐀𝐇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang