BAB 17. Saling Menyakiti

172 36 47
                                    

Jangan lupa vote dan komen!
.
.
.
Happy reading ^•^

Dua minggu setelah kejadian itu, keadaan Anna sudah jauh lebih baik. Sejak kecelakaan itu Anna tidak sadarkan diri dan baru membuka matanya sehari kemudian. Berita mengenai aksi heroik yang ia lakukan langsung menyebar ke seluruh pelosok negeri.

Ruang tempat Anna dirawat di rumah sakit dipenuhi oleh karangan bunga yang dikirim oleh teman dan rekan bisnis Sebastian dan ayahnya. Para wartawan berlomba untuk mengambil gambar Anna tapi tak ada satu pun dari mereka yang berhasil. Sebastian meminta seluruh pengawalnya untuk menjaga istrinya itu dengan sangat ketat.

Pertemuan itu diadakan di ruang pertemuan khusus yang berada di kantor Sebastian. Di sana sudah tampak Sebastian, James, dan Andrew. Mereka bertiga sedang menunggu kedatangan Detektif Sullivan yang akan melaporkan hasil penyelidikan dari kecelakaan kemarin. Keadaan ruangan sangat hening dan tegang, ketiga lelaki itu tampak sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Beberapa menit kemudian yang ditunggu datang. Detektif Sullivan dan salah satu asistennya masuk ke ruangan itu dan mulai duduk bergabung dengan mereka.

"Jadi bagaimana hasil penyelidikannya, Tuan Sullivan?" Sebastian memecah keheningan di ruangan itu. Detektif paruh baya itu menghela napas lalu membuka map di hadapannya dan tampak membaca laporannya.

"Setelah dilakukan olah TKP, diketahui bahwa kecelakaan kemarin bukanlah murni sebuah kelalaian melainkan sebuah sabotase yang dilakukan oleh salah satu pegawai Anda, Tuan Agustine."

Ucapan Tuan Sullivan membuat seluruh orang yang ada di ruangan itu terhenyak. Mereka seperti tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.

"Siapa yang berani melakukan hal segila itu dan apa motifnya?" James tampak sangat marah. Ia tidak percaya ada orang yang nekat melakukan hal itu sampai melukai anak gadis kesayangannya.

Sementara di kursinya Sebastian masih terdiam. Ia tidak bisa menyembunyikan guratan kemarahan di wajahnya tapi ia lebih memilih menutup mulut dan mendengar laporan selanjutnya dari Tuan Sullivan.

"Yang melakukannya adalah Alan, salah satu pekerja Anda, Tuan Agustine. Dan setelah kami melakukan penyelidikan terhadapnya, diketahui bahwa lelaki itu melakukannya karena ia dibayar oleh seseorang yang bernama Seth Logan."

Wajah Sebastian dan Andrew berubah ekspresi saat mendengar nama itu.

"Dan saya khawatir ada motif dendam di balik semua ini karena saya baru mendapat laporan kalau ternyata istri Anda, Nyonya Savannah memiliki sebuah hubungan khusus dengan tersangka, tepat sebelum menikah dengan Anda. Dan, sabotase yang dilakukan kemarin memang sebenarnya ditujukan untuk mencelakai Anda, Tuan Agustine."

"Kau jangan berbicara sembarangan seperti itu, Tuan Sullivan! Tidak mungkin anakku memiliki hubungan dengan seorang kriminal seperti dia!"

Sebastian masih terdiam di saat James sudah tampak seperti kehilangan kendali. Ia menatap kosong ke depan.

"Tenanglah, Papa. Kita belum lagi mendengar keseluruhannya." Andrew berusaha menenangkan ayahnya.

"Tapi, jika melihat dari apa yang sudah Nyonya Anna lakukan kemarin, saya berkesimpulan kalau istri Anda tidak mengetahui apa-apa tentang rencana tersangka. Kejadian itu murni dirancang sendiri oleh Tuan Logan."

"Lalu apa polisi sudah menangkap seluruh orang yang terlibat dalam kasus ini?" Akhirnya Sebastian membuka mulutnya. Wajahnya menggambarkan rasa marah dan tidak percaya dalam waktu bersamaan tapi ia masih berusaha mengontrol emosinya.

"Polisi sudah mengamankan kedua lelaki itu. Dan segera status mereka akan berubah menjadi terdakwa. Sejauh ini kami belum menemukan adanya keterlibatan dari pihak lain."

𝐒𝐀𝐕𝐀𝐍𝐍𝐀𝐇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang