BAB 29. Sakit Jiwa pt 2

231 37 77
                                    

Beberapa jam sebelumnya ...

Sementara itu di sebuah bandara, Sebastian sedang berjalan ke arah pintu keluar saat tiba-tiba ada seorang wanita memanggil namanya.

"Tuan Agustine!"

Sebastian menoleh dan melihat seorang wanita berlari ke arahnya. Wanita itu adalah seorang dokter spesialis kandungan di salah satu rumah sakit yang menjadi penerima dana bantuan rutin dari keluarga Agustine.

"Dokter Clara? Senang bertemu dengan Anda di sini." Sebastian menjabat tangan Dokter Clara saat wanita itu sudah berdiri di hadapannya. Napas wanita itu terengah- engah.

"Oh iya, Tuan Agustine. Saya juga senang bertemu Anda di sini. Kebetulan saya ada seminar di luar kota dan sebentar lagi pesawat saya akan lepas landas tapi saya sengaja memanggil Anda untuk mengucapkan selamat atas kehamilan istri Anda."

Ucapan dokter Clara membuat Sebastian tampak kaget. Tapi kaget yang membahagiakan. Anna hamil? Gadis menyebalkan itu sedang mengandung anaknya. Darah dagingnya. Seorang bayi yang akan melanjutkan nama keluarganya.

"Istriku hamil?" Raut wajah Sebastian menunjukkan rasa tidak percaya. Dokter Clara menutup mulutnya sendiri dengan kedua tangannya.

"Oh, ya Tuhan. Saya harap saya tidak merusak rencana kejutan seseorang."

Sebastian tersenyum, terpancar kebahagiaan yang begitu besar di wajahnya. Ia sengaja kembali lebih cepat dari perjalanan bisnisnya karena ingin memberikan Anna kejutan, tapi ia tidak menyangka kalau ternyata Anna juga sudah merencanakan sebuah kejutan besar untuknya.

Tiba-tiba hati Sebastian terasa hangat.

"Jangan khawatir, Dokter. Aku akan bersikap seolah aku tidak tahu apa-apa."

"Oh, terima kasih sekali, Tuan Agustine. Sekali lagi maafkan saya." Dokter Clara tampak lega.

Setelah beberapa percakapan setelahnya Sebastian dan dokter Clara berpisah ke jalan masing-masing. Tapi, tepat saat Sebastian ingin menelepon Anna, ponselnya lebih dulu berdering. Panggilan dari Dom. Sebastian segera mengangkat panggilannya.

"Bos, Nyonya Anna diculik oleh seseorang." Ucapan Dom membuat kaki Sebastian lemas seketika.

"Kau jangan bercanda, Dom." Sebastian belum menaikkan nada suaranya.

"Saya tidak bercanda, Bos," jawab Dom.

"TAPI BAGAIMANA BISA???" Sebastian tidak bisa lagi menahan emosinya. Ia berteriak tanpa peduli dengan keramaian di sekitarnya.

"Maafkan saya, Bos. Tapi istri Anda tampaknya ingin pergi dari apartemennya karena Nyonya Anna pergi membawa koper. Dan ada seorang lelaki yang membekapnya saat Nyonya Anna sedang berteduh di halte bis. Saya sudah mengikuti mereka dan sudah tahu di mana lelaki itu menyekap Nyonya Anna."

KAU BENAR-BENAR GADIS BODOH, ANNA!!! teriak Sebastian dalam hati.

Tanpa mendengarkan ucapan Dom selanjutnya Sebastian langsung mematikan percakapan mereka tetapi tak lama ponselnya berdering lagi. Panggilan dari Detektif Sullivan.

"Selamat siang, Tuan Agustine. Saya ingin memberi kabar buruk bahwa Seth Logan telah kabur dari penjara."

Sebastian terdiam, tidak menjawab perkataan detektif itu sama sekali. Pikirannya kacau sekali sekarang. Kenapa semuanya jadi seperti ini tepat setelah ia mendapat kabar tentang kehamilan istrinya itu?

𝐒𝐀𝐕𝐀𝐍𝐍𝐀𝐇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang