15

180 30 0
                                    

HULAA GAISS!! maaf banget gak up lama, karna abis sakittt.. kalian jaga kesehatan ya, lagi musim pancaroba soalnya😉😉  sebagai gantinya aku up lebih dari 1 part. ANW HAPPY READING!!


Memakan waktu sekitar setengah jam untuk sampai kerumah Naufal. Rumah yang berada di salah satu perumahan elit di Jakarta Selatan, yang dimana hanya orang-orang yang memiliki kartu akses khusus yang dapat masuk ke dalam perumahan tersebut.

Perumahan tersebut didominasi dengan rumah bertingkat dua lantai maupun tiga lantai. Rumah-rumah disini terlihat sunyi, mungkin pemiliknya yang sibuk bekerja seperti Andri contohnya.

Mereka berhenti didepan rumah Naufal yang didominasi dengan warna abu dengan interior modern.

"kita mau kerumah lo, bukan kerumah majikan lo njir" ucap Retha

"mulut lo bisa gak si di rem dulu bacotnya?!" protes Rendra

"mulut lo bisa gak si rem dulu gibahnya?!" protes balik Retha sambil memajukan wajahnya meledek Rendra. Namun, tangan Jevano yang langsung memegang kepala Retha untuk menahan

"den, udah disiapin" ucap wanita paruh baya dari dalam rumah Naufal

"makasih bi" balas Naufal

"lo gak cemburu Lau, Naufal manggil cewe lain pake bi bi segala?" ucap Retha meledek namun teman-temannya hanya memasang wajah lelah dengan Retha yang selalu banyak bicara

"diem atau gue cium" ucap Jevano mengancam yang membuat Retha bungkam

"udah ayo masuk" ajak Naufal, yang diikuti yang lain dibelakangnya. Laura yang masih diam tak bicara sepatah kata apapun menunggu Naufal menjelaskannya sendiri karna Laura tak ingin memaksa Naufal untuk bercerita.

Mereka melangkahkan kaki menusuri rumah yang besar itu namun sepi, seperti tak ada kehidupan. Maklum, Naufal hanya tinggal bertiga dengan adiknya dan papahnya yang masih sibuk bekerja. Naufal hanya ditemani beberapa pekerja rumah dan supir yang memang Andir siapkan untuk Winda.

Mereka berhenti di halaman belakang rumah tersebut yang dimana terdapat kolam renang dan ruangan kecil yang didalmanya ada banyak board game juga camilan yang sudah disiapkan bi Susi tadi.

"disini aja ya, gak enak kalo dikamar ada anak cewe soalnya" ucap Naufal sopan

Mereka langsung menaruh tas dan merenggangkan pinggang yang pegal karna membawa tas dibawah terik matahari Jakarta siang itu.

"oiya, jaket kamu ketinggalan" ucap Laura memberikan jaket kepada Naufal

"kirain punya abang soalnya ada tulisan Anarki" ucap Laura sedikit menyindir

"eh Fal gue sama yang lain boleh main biliard diluar kan? Yuk yuk keluar" ajak Retha karna mendengat ucapan Laura tadi, Retha mengajak semua temannya keluar dan membiarkan Laura dan Naufal berdua untuk berbicara

"aduh males gue anjirt mending disini mau tidur gue" ucap Rendra tang sudah hampir terlelap diatas beanbag

"keluar atau gue geret" ucap Jevano

"kita angkat terus ceburin aja gak si?" tawar Grezy

"iya anjing gue bangun ini, ganggu gue mau tidur siang aja si" ucap Rendra

Semua keluar dari ruangan tersebut untuk memberikan Laura dan Naufal waktu berbicara berdua.

/flashback on/
Setelah mendengar bahwa Naufal dan Dimas anggota dari geng motor, Laura dengan inisiatifnya menelfon Retha yang merupakan jembatan antara dirinya dengan Naufal.

"Retha?" ucap Laura dari sambungan telfon

"lo tau kalo Naufal anak geng motor?" tanya Laura

"lo tau darimana?" ucap Retha nada terkejut

Between Us [end]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang