O2

350 49 3
                                    

selamat hari sabtu buat kamu yang kepala batu. Udah tau dia gak tertarik tapi masih aja ngejar  -Chandra


Dua minggu sudah Laura resmi menjadi salah satu murid SMA Garuda, Laura yang sudah siap untuk belajar disekolahnya itu memasuki gerbang sekolah dengan senyum lebar terukir dibibirnya. Laura merupakan siswi dengan nilai Ujian Nasional terbaik disekolah menengah, itu karena Laura memang gemar belajar karna ia selalu ingin mendapatkan beasiswa agar tidak membebani hidup ibunya lagi.

Laras, yang merupakan single parent yang membesarkan dua orang anak yaitu Laura dan Dimas yang merupakan kakak laki-laki Laura. Dimas selalu mendapatkan beasiswa begitupula Laura yang selalu termotivasi oleh kakaknya itu agar dapat meringankan beban keuangan ibunda.

Mungkin Laura terdengar sangat ambisius, namun Laura melakukannya dengan sangat supportif tidak seperti murid ambisius yang kebanyakan pelit ilmu, Laura malah sangat senang jika ada yang bertanya dengannya karna dengan itu ia tau bahwa orang itu benar-benar ingin mengerti bukan hanya menyalin.

Laura sampai dikelasnya dan duduk dibarisan kedua dari depan itu. Hari ini sudah memasuki minggu kedua Laura menjadi murid SMA Garuda namun ia belum terlalu mendapatkan banyak teman, hanya ada satu teman sebangkunya yaitu Grezy. Menurut Laura, Grezy merupakan pendengar yang baik dan ia selalu mengajak Laura jika ia imgin keuar kelas, namun sayangnya Laura selalu menolak ajalan Grezy dengan alasan bahwa Laura kurang nyaman jika harus bertemu banyak orang.

"SELAMAT PAGIII DUNIAAA" teriak salah satu teman kelas Laura yaitu Retha

"loh mash sepi ya?" tanya Retha kepada Laura

"iyaa masih jam 6.45 Reth belum terlalu banyak yang dateng" ucap Laura

"gue laper banget, mau ikut ke kantin gak? Gak makan disana ko cuma beli doang terus makan di kelass, yuk yuk yuk?!" ajak Retha

"udah ayo, gue kayanya gak pernah liat lo kekantin deh" ucap Retha yang langsung menarik lengan Laura pelan. Laura pun hanya bisa pasrah, lagi pula masih terlalu pagi dan kemungkinan belum banyak orang jadi apa salahnya jika Laura mengiyakan ajakan Retha tersebut.

Mereka menuju kantin yang berada di gedung sebelah dari gedung kelas mereka itu. Sesampainya dikantin, Retha langsung mengambil cimory blueberry dengan roti berisi selai blueberry kesukaannya. Sedangkan Laura mengambil satu kotak susu strawberry dengan donat yang dilapisi dengan gula halus.

Setelah selesai membeli kebutuhan perutnya, mereka langsung menuju kelas mereka kembali. Diperjalanan menuju kelasnya, Retha tak berhenti melontarkam pertanyaan kepada Laura. Retha ini memang mudah membuat seseorang bisa cepat nyaman dengannya. Sifatnya yang sangat memberikan aura positif itu lah yang membuat Laura nyaman berbicara dengan Retha.

Terlihat sudah lumayan banyak murid yang sudah datang. Namun ada satu murid yang melihat kearah Laura juga Retha yang sedang berjalan dan menghampiri mereka berdua.

"lo? Gue cari lo kemana-mana ya. Gara-gara lo gue jadi ikut lari keliling lapangan padahal gue mau cabut mos" ucap Naufal

"eh maaf, gue gak tau" ucap Laura dengan suara pelan

"apaansi lo Fal? Awas-awas gue sama Laura mau masuk kelas" ucap Retha dengan tangan mendorong Naufal pelan agar tak menutupi jalan Retha dan Laura menuju kelas.

'gue terlalu galak ya? Tapi lucu juga dia' batin Naufal menatap Laura dan Retha yang lergi menjauh

"gue jadi gak enak sama dia deh" ucap Laura kepada Retha

"tenang ajaa, dia anaknya baik ko" ucap Retha

"lo kenal?" tanya Laura

"ga kenal banget si, karna dia temennya temen gue jadi gue tau. Kapan-kapan deh gue ajak main bareng" ucap Retha dan dibalas anggukan oleh Laura

🐰🐰🐰

Sepulang sekolah semua murid berkeluaran dengan serentak, Laura yang enggan keluar karn maaih banyak orang itu hanya duduk dikoridor depan kelasnya menunggu lautan manusia itu menjadi surut.

"Laura, ikut yuk?" ajak Grezy

"kemana?" tanya Laura

"ke rumah Caca" ucap Retha

"duh gue males banget, gue udah ngebayangin kasur gue daritadi" ucap Laura

"ayo lah Lau" rengek Retha

"yaudah deh boleh" ucap Laura

"YEESS!!" ucap Retha yang senang karna Laura mau ikut bermain bersama dirumah Caca

"tapi gue sama Grezy ke pertemuan cheers dulu, kalian nunggu gapapa?" ucap Caca

"gapapa gapapaa gue sama Laura ke kantin ya" ucap Retha yang menggandengm lengan Laura menuju kantin

"Reth nitip seblak!" teriak Grezy

"GAK!" balas Retha

Laura dan Retha yang sudah menunggu Caca dan Grezy yang sedang ada pertemuan cheers sekitar 30menit itu pun mulai merasa bosan.

"duh bosen banget gue, kita duluam kerumah Caca aja kali ya?" ucap Retha

"eh tapi gapapaa?" tanya Laura

"gapapa, udah santai ajaa. Gue telfon Jevano dulu deh buat nganter ke Caca" ucap Retha

Retha langsung memgambil ponselnya di saku bajunya dan mencari kontak Jevano dan menelfonnya.

"Jevanoo" ucap Retha

"kenapaa Reth?" tanya Jevano

"lagi dimana lo? Masih sekitaran sekolah ga?" tanya Retha

"ditongkrongan, kenapa?" ucap Jevano

"boleh minta tolong anter gue sama Laura ke Caca ga? Caca lagi ada pertemuan cheers gitu, lama banget" jelas Retha

"yaudah gue sama Chandra kedepan gerbang, lo tunggu situ ya" ucap Jevano

"siap bos" ucap Retha yang lang mematikam ponselnya itu dan mengajak Laura untuk kegerbang sekolah

Sesampinya Laura dan Retha digerbang sekolah, Retha memgerutkan dahinya saat melihat Jevano bukan bersama Chandra namun bersama Naufal.

"loh katanya sama Chandra?" tanya Retha

"pas denger nama Laura si Naufal langsung mau nganterin" jelas Jevano

"ohh yaudah, ayo Lau. Lo sama Naufal gapapa kan?" tanya Retha

"ehm gue naik ojek online aja gapapa" ucap Laura yang sebenarnya masih merasa sedikit takut dengan Naufal

"ihh udah ayo Lau" ucap Retha menuntun Laura untuk naik motor milik Naufal

"abis lo sama gue kalo berani macem-macem sama temen gue" bisik Retha mengancam Naufal yang dibalas senyum kecil dan anggukan oleh Naufal

Perjalanan menuju rumah Caca itu dipimpin oleh Jevano dengan Retha sebagai pemberi arahan jalan. Perjalanan kali ini samgat terasa panjang bagi Laura karna Naufal terlihat sangat dingin terlebih lagi Laura tau fakta bahwa Naufal yang membantu ia pada mos saat itu.

'lucu ya rambutnya kena angin gitu' batin Naufal saat melihat learah spionndan melihat Laura dengan rambut yang menari bersama angin itu

Naufal memberhentikan motornya didepan rumah besar debgan dua lantai dan warna putih dominan yang Retha sebut rumah Caca itu. Laura pun turun dari motor besar milik Naufal dengan sangat berhati-hati karna ia tak terbiasa menaiki motor seperti itu.

"makasii yaa Jev, Fal kita masuk dulu" ucap Retha

"loh lu main masuk ajaa gak nunggu temen lo itu?" tanya Naufal

"temen gak ada akhlak dia Fal" ucap Jevano dan dibalas senyuman oleh Retha

"nanti gue jemput" ucap Naufal yang ntah kepada siapa ia tuju kan

"woi, gue ngomong sama lo" ucap Naufal menujuk Laura dengan dagu nya itu

"gak usah, gue bisa naik ojek online" ucap Laura

"pokonya gue jemput" ucap Naufal yang langaung menancapkam gas motornya kemudian pergi menjauh dari rumah Caca tersebut dan disusul Jevano







Siapa yang kangen Retha dan Jevano?! Buat yang belum baca wattpad "Retha" biaa baca itu dulu sambil nunggu upload an aku karna yang "Retha" udah end xixi

Between Us [end]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang