epilog

441 15 0
                                    

Langit Jakarta sore ini sangat cerah, langit biru dihiasi dengan awan putih beberapa burung terbang bersama saling menyautkam siulan.

"sah?" tanya penghulu tersebut.

"SAH!" serempak para tamu undangan yang menjadi saksi janji suci antara Hariz dan Laras.

Air mata Laura mengalir melewati pipinya. Melihat ibunya memancarkan senyum bahagia yang tak pernah Laura lihat sebelumnya.

Naufal melihat kearah Laura, riasan Laura hampir luntur karna tangisannya melihat Laras.

Naufal meraih sapu tangan yang ada di kantung celana-nya dan mengelap wajah Laura perlahan.

"aduh pacar aku nangis." ucapnya sambil mengelap air mata Laura dengan menekan-nekan pipi Laura perlahan.

Selesai mengelap air mata Laura, mata Naufal terlihat sedang mengamati wajah Laura.

Cantik. Satu kata yang ada dibatin Naufal saat melihat wajah Laura.

Laura yang salah tingkah dengan perlakuan Naufal yang menatapnya langsung memukul pelan pundak Naufal.

"aduh pemandangan apa si ini?" protes Grezy yang selalu menjadi nyamuk disetiap teman-temannya.

"eh Zy, yang lain mana?" tanya Laura.

"tuh." jawab Grezy dengan memoncongkan bibirnya untuk menunjuk kearah teman-temannya.

Terlihat Retha dan Chandra yang sedang menyerobot antrian makanan, Caca dan Rendra yang mengikuti Retha dan Chandra dibelakang, sedangkan Jevano memegang makanan milik Retha yang belum habis tapi sudah mengantri untuk makanan lain.

Laura dan Naufal menggeleng melihat kelakuan teman-temannya itu. Kalau bukan karna mereka mungkin kehidupan SMA Naufal dan Laura sangat sunyi.

Retha dengan kelakuan random-nya, Chandra yang selalu mampu mencairkan suasana, Rendra dengan emosinya yang selalu menjadi bahan olokan, Grezy yang selalu menjadi tameng teman-temannya, Caca yang selalu menjadi penengah serta Jevano yang selalu pasrah dalam keadaan apapun. Karna keragaman mereka masa SMA Naufal dan Laura menjadi menyenangkan.

"bang!" teriak Winda dari belakang yang membuat jantung Naufal copot karna terkejut.

"apaansi anjing?!" protes Naufal.

"KO KASAR?! GUE ADUIN KE BANG DIMAS SAMA BANG JEJE YA LO!" ancam Winda, sekarang Winda memiliki tambahan dua kakak laki-laki dan satu kakak perempuan, walau mereka tak sedarah namun mereka akan melindumgi adik termuda.

"berani-nya ngadu." ketus Naufal.

"kak Lau.." ucap Winda meminta pembelaan kepada Laura.

"Fal.." balas Laura yang ada dipihak Winda.

"luluh gue kalo sama lo." balas Naufal smabil mengusap kepala Laura pelan.

"apaan?" tanya Naufal dengan nada kerus kearah Winda.

"ini gimana caranya? Gue gak ngerti kamera." tutur Winda sambil memberikan kamera yang ia pegang.

"ah norak! Sini!" balas Naufal sambil meraih kamera yang Winda pegang kemudian mengajarkan sang adik.

"oh tinggal pencet doang!! Coba lo sama kak Laura deketan biar gue foto." tutur Winda, tampa berlama lagi, Naufal langsung merah Laura dan membiarkan Winda menganadilan momen.

🐰🐰🐰

Acara pernikahan Hariz san Laras sudah selesai, acara yang dibuat tidak terlalu mewah karna Laras hanya ingin tema sederhana san hanya beberapa orang terdekat yang diundang.

Between Us [end]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang