Pt 14

139 28 21
                                    

Take me to your heart
For it's there that I belong
And will never part

_Love Me Tender




-----





"Ibu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ibu ...."

Sayup matanya mengerjap mendapati pencahayaan lampu kamar yang menyilaukan retina sampai harus harus memejam sebentar. Masih terlilit selimut tebal yang melindungi tubuh bersuhu panas itu, lalu Min Young berusaha keras untuk duduk melihat keadaan.

"Sudah malam," ucapnya lirih mengedarkan pandangan. Sebelah tangan lemahnya terangkat menyentuh dahi, dan memang masih sakit. 

Beruntung tidak separah tadi saat Jimin menjemputnya. Sekarang Min Young ingat janji makan malam bersama pria itu. 

Perlahan tubuh lemahnya berdiri sedikit terhuyung bak orang setelah mabuk meminum alkohol, ia melangkah pasrah memegangi dinding. Mengeratkan jaket tebal milik Jimin juga yang masih setia mendampinginya. Ini terlalu dingin dan perlakuan yang didapatkan cukup menarik kesimpulan menakjubkan.

Park Min Young mulai nyaman dan suka dengan Hwang Jimin.

Dengan kurang ajarnya memenuhi pikiran Min Young dengan senyum malaikat yang selalu disuguhkan penuh ketulusan tiap harinya. Belum lagi pada perhatian yang tidak bisa ditolak manisnya, Min Young suka diperlakukan layaknya keluarga, adik, atau istri.

Mungkin setelah ini ia harus belajar caranya lebih dewasa agar menyetarai Hwang Jimin yang pandai dalam menghidupi diri sendiri. 

Pria gagah yang pandai masak, disiplin, suka bekerja, jagonya membereskan rumah. Apa lagi? Masih banyak list kelebihan Jimin yang belum bisa dituliskan dalam otak kecil Min Young. Kalau begini jadinya, Jimin bisa hidup sendirian saja seumur hidupnya. Tidak perlu wanita yang nyatanya malah merepotkan.

Lama-kelamaan Min Young merasa tidak enak dengan pria Hwang itu.

Rungunya sempat mendengarkan sebuah percakapan lirih yang sepertinya mengarah pada ruang tamu. Tanpa berpikir lebih panjang, Min Young berjalan ke sana, kemudian terpaku diam saat melihat seorang gadis tengah berbincang dengan Jimin. Ya, jarak mereka memang jauh, tapi Min Young tampak tidak suka.

Hei. Datanglah ke rumah orang di lain waktu malam. Bisa tidak? Amarahnya meledak dalam pikiran yang mencoba terhibur dari sakit. Min Young melirik Jimin yang baru sadar kehadiran istrinya dari belakang. "Kau sudah bangun?"

Min Young mencebik kesal, tetapi segera diubah biasa saja. "Ayo makan, Paman." Ajakannya terdengar manja, lalu Min Young mengedip tajam saat gadis didepan Jimin melirik.

HEARTLESS || PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang