Pt 13

137 28 4
                                    

When the evening shadows and the stars appear
And there is no one there to dry your tears
Oh, I hold you for a million yearsTo make you feel my love

_Make You Feel My Love




-----





'tak'

Min Young terperangah mendapati pukulan kecil dari guru yang sedang menjelaskan mata pelajarannya. Kemudian diserbu tatapan tajam oleh Bu Ahn yang menyeletuk kesal, "Kenapa melamun? Apa bukumu ini terlalu kosong sampai kau hilang akal, Min Young?"

"O-oh." Agak gelagapan setelah diintimidasi, tapi dengan santainya menjawab, "Bahkan sepertinya aku tidak bawa bukunya, Bu. Ini bukan untuk pelajaran bahasa inggris ternyata." Ia meneliti ulang buku di meja.

Ya, salah menjadwal.

Sudah sering Min Young melakukannya. Berakhir minta catatan Sasha buat jaga-jaga kalau akan ada ujian. Dia anak pintar, sungguh. Nilai pelajaran Park Min Young tidak pernah mengecewakan kendati sikapnya selalu mendapatkan nilai rendah.

Awalnya semua orang mengira Min Young suka menyontek, terus begitu sampai dibuktikan langsung jika kepintaran Min Young memang perlu diakui.

Rahang Bu Ahn menegas seiring Min Young diam tidak berkutik. Mengangkat bahu sekilas sebagai tanda –Apa salahku? Dan itu menjengkelkan.

"Tidak tertib lagi."

Kalimat terakhir yang terucap dari Bu Ahn cukup membuat beberapa murid menertawakan Min Young. Tepat setelah kepergian guru Bahasa Inggris itu, Jo Mina berkata dengan nada keras meledek, "Anak pelacur memang tidak bisa diandalkan." 

Min Young sedikit mengintip dari balik bulu matanya. "Kau lebih bagus menggunakan topeng gorilla kalau mau cari perhatian. Kupikir cocok untukmu," sarkasnya menyudutkan.

"Yak!" Mina tidak terima dikatai begitu. Langsung melempar penghapus sampai terkena pas di kepala Min Young yang berkutat pada buku tulis. "Bodoh! Jangan bilang salah menjadwal karena semalam ikut bersenang-senang dengan pria hidung belang, huh?!" Tatapan itu perlahan menyeringai melihat perubahan mimik wajah Min Young.

Seketika suasana ricuh. Beberapa omongan bisa sampai terdengar di rungu Min Young. 

"Ibu dan anak tidak ada bedanya,"

"Dia tidak sepolos yang dikira."

"Perempuan aneh!"

Bisa tidak Min Young berteriak? Dia mungin kuat dalam fisik, tapi batin tetap selemah kapas yang ringan. Akan terbang sejauh angin menerpa. Min Young tidak pernah bisa kuat menahan gejolak kejamnya perundungan akibat status sang ibu. Min Young benci.

Mengingat harinya sudah sangat baik setelah empat hari ini Jimin selalu pulang lebih awal seperti yang dijanjikan. Melewati setiap pagi dengan jalan bersama, sarapan bersama, pun malamnya sibuk pada masing-masing urusan tanpa perbincangan.

Ia tahu Jimin berusaha mendekatinya lebih. Sebagaimanapun caranya, Min Young masih tidak bisa cerita soal perasaannya yang tidak suka jika teman-teman mengucilkan.

"Mengakulah, Park Min Young!" Suara lain menguar keras menghantam lamunan.

Gadis itu meneguk saliva. Menerjunkan tatapan tajam yang sejujurnya adalah putus asa. 

HEARTLESS || PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang