EXTRA PART

187 17 0
                                    

Aku yakin sih pasti kalian kangen sama Paman satu ini 😭🤧
Aku juga kangen minta ampuuun 😭😭😭

Aku yakin sih pasti kalian kangen sama Paman satu ini 😭🤧Aku juga kangen minta ampuuun 😭😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



-----






"Sarapannya sudah siap?" tanya Jimin tatkala melihat istrinya sibuk merapikan kamar. Berdiri berkacak pinggang menghadap pada tubuh ramping yang tidak sama sekali beralih mendengarkan.

Melihat dirinya tidak mendapatkan respon apapun, sontak membuat Jimin melangkah lebih dekat pada sang istri yang kebetulan habis melipat selimut. Barulah Jimin mendapatkan jawaban jika Min Young memang sedang memasangkan earphone di telinganya.

Hingga satu gerakan lembut Jimin melepasnya mengambil atensi Min Young yang berbalik menatap kedua manik sang suami. "Oppa, sudah selesai mandinya?"

"Sudah," jedanya sengaja melingkarkan lengan memeluk Min Young dari belakang, "Dari tadi."

Jelas sekali Min Young memajukan bibir trlihat tidak suka dengan gerak posesif Jimin yang mendekapnya lebih erat. "Itu, Jiji masih belum bangun karena hari Minggu. Bangunkan sana!" Kembali merapihkan bantalan kasur yang belum diletakkan dengan benar.

"Biarkan dia dalam alam mimpinya." Jimin meletakkan dagu dibahu istri yang tangan meremat lucu pada piyama chimmy yang digunakan semalam. Bibirnya tak kunjung menyurut mengulum senyuman manis untuk hadiah cinta di pagi hari.

Ya ampun. Min Young sampai lupa berapa lama usia pernikahan mereka mendengar suara Jimin masih saja lembut dan bisa menggetarkan konsentrasinya. Hei, ini masih pagi. Tolong jangan goyahkan hari libur awalnya dengan kalimat dan suara semanis gula.

"Tadi aku tanya, apa sarapannya sudah siap?" tambah Jimin yang perlahan membalik Min Young sampai bersatu tatap. "Sudah?" Alisnya bertaut dengan sematan senyum.

Min Young mengerjap, "Hm. Belum. Tadi aku---"

"Kalau begitu kita masak bersama." 

Ini ajakan yang sulit dijawab cepat sebenarnya. Min Young tampak memainkan bibirnya menimbang ulang ajakan Jimin yang bisa atau tidak bisa menguntungkan dalam satu waktu. Namun, bolehlah ia egois sebentar saja.

"Tidak, ah. Kalau Oppa mau masak, sekalian Oppa saja yang buatkan sarapan." Ganti Min Young yang menyematkan senyum lebar dengan otak membayangkan duduk diam menonton drama yang belum selesai semalam.

Wanita itu menepuk bahu Jimin dua kali, "Aku tunggu menunya."

Namun, sayang sekali kalau langkahnya harus terhenti dengan tangkapan tangan Jimin yang erat menggenggam pergelangan tangannya. Jimin berdengus pelan, "Ikut aku ke dapur saja." Berujung menyeret Min Young dengan lengan sebelah menangkup bahu sang istri pelan, tidak terkesan memaksa, tapi Min Young pasrah.

HEARTLESS || PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang