Pt 23

150 30 8
                                    

When the evening shadows and the stars appearAnd there is no one there to dry your tearsOh, i hold you for a million yearsTo make you feel my love

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

When the evening shadows and the stars appear
And there is no one there to dry your tears
Oh, i hold you for a million years
To make you feel my love

 _Make You Feel My Love




-----






Setidaknya Jimin bisa menunggu sampai istrinya tertidur lelap malam itu. Tepat setelah istrinya tertidur dalam isak tangis di dekapan Jimin, ia melepas pelukan. Mengusap sisa air mata di pipi Min Young, lantas berhembus pelan. Tidak ada lagi yang dibicarakan selain pergolakan batin yang menampar kesadaran.

Hwang Jimin kembali terjatuh pada kubang gelap yang ditakutkan. Merasakan getaran jiwa masa lalu yang ditimbun, kemudian meledakkan pikiran. Ia sedih, sakit, hanya dapat diam menatapi betapa wajah ketakutan Min Young menjadi malam mengerikan buatnya. Jimin sangat marah saat tahu, bukan pada siapapun melainkan dirinya sendiri. Masalah Min Young adalah kakaknya.

Dimana dulu mereka pernah bertemu dan bertegur sapa. Sampai meninggalkan luka. Hampir seperempat jam Jimin hanya diam mengelus dahi mulus sang istri yang tertidur pulas. Mengabaikan kepalan tangan yang semakin mengerat butuh dilampiaskan. 

Tak sadar jika sudut matanya meneteskan air yang turun pada baju Min Young. Jimin merasakan kelu di seluruh tubuhnya, ia menubruk wajah Min Young pelan, "Seharusnya aku tahu ini." Suaranya begitu lemah, "Aku ternyata orang jahat, Yo. Membiarkan kakakku menghancurkan hidup orang yang kukasihi."

Setelah geram dan hampir saja meremas surai Min Young, gerakan sang gadis yang merasa terganggu sontak menyadarkan Jimin akan perbuatannya. Pribadi itu segera bangkit selepas membubuhkan kecupan singkat, pergi ke dalam kamar sehingga bisa lebih aman. Jimin tidak lekas tidur demi paginya yang segar.

Ia meminta waktu Jungkoo untuk menemaninya. Mungkin permintaan yang dulu kerap dilontarkan, dan sekarang dia membutuhkannya lagi.

"Koo. Bisakah kau temani aku ke bar?"

***

"Kau yakin tidak tahu?"

Entah keberapa kalinya Sasha bertanya satu pertanyaan yang sama pada Min Young. Sudah sesabar itu padahal, tapi temannya malah diam menikmati lamunan dengan gelas susunya. Aneh. Tadi saja menelepon seperti orang kesurupan.

HEARTLESS || PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang