Pt 26

169 28 25
                                    

Me from the moon, you from the stars
Our conversations were like homework
BFFs on one day, enemies on another
I just wanna understand


_Friends




-----





Lagi.

Hampir tak terhitung berapa kadar kesabaran yang Jimin kerahkan untuk menunggu istrinya melewati masa hukuman karena tertangkap membuang sepatu Pak Cho ke tempat sampah. Saat Jimin bertanya alasannya, karena pria tua Cho itu memberatkan semua tugas milik Min Young.

"Itu namanya tidak adil!" gerutu Min Young meremas udara geram, sambil berjalan tepat disebelah Jimin tanpa melepas pegangan tangan mereka. "Aku bisa mencukur kumis tebalnya tadi kalau Oppa tidak datang!"

Ya. Agaknya Min Young sedang marah.

"Kau berani?" Dengan santainya Jimin mengayunkan tangan yang saling menggamit posesif disana.

"Kenapa tidak?"

Jimin menyulut satu senyuman sederhana, "Aku takut denganmu jadinya." 

Selanjutnya Jimin diam mengantarkan gandengan tangan erat Min Young sampai masuk ke dalam mobil. Tidak banyak berbicara karena posisinya ia pendengar bagi sang istri. Tidak akan mengganggu ekspektasi lincah Min Young yang mungkin sudah puluhan kali memukuli lengan kekar Jimin sebagai samsak kesal.

Asal jangan dilanjutkan dengan pembunuhan tak terduga saja. Jimin sampai takut istrinya nekat melakukan macam-macam pada guru yang sering sekali jadi bahan bicaraan ketidaksukaan di rumah.

 Jimin sampai takut istrinya nekat melakukan macam-macam pada guru yang sering sekali jadi bahan bicaraan ketidaksukaan di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah dibilang Hwang Jimin pendengar yang baik. Bukan sombong, tetapi sembari menunggu Min Young menjadi dewasa, tidak ada salahnya ia duluan yang jadi sandaran kuat. Itu tugas buatnya, menjaga sekaligus mendidik istri sendiri. Agak sulit sih kalau ingat gadisnya sejenis Park Min Young. Beruntung Jimin punya tabungan kesabaran yang besar. 

Perjalanan di dalam mobil tidak begitu ramai. Cukup sunyi karena kenyataannya Min Young terserang kantuk berat. Tak terhitung berapa kali gadis itu menguap tertahan hingga jatuh air mata yang membasahi bahu. 

HEARTLESS || PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang