Pt 11

149 25 14
                                    

I know you're hesitating
After all, I'm back in the scars
I will not say anything that makes you feel strong
I will tell you my story

_Magic Shop





-----





Kurang lebih tiga hari lamanya.

Semua berjalan tidak seperti biasa. Min Young baru tahu, kalau Jimin tidak sepeduli yang dia kira. Pagi hari pasti sudah berangkat saat gadis itu baru bangun tanpa berniat membangunkan. Tidak ada wajah Jimin saat pagi hari. Tinggal Min Young yang tmengandalkan sereal sebagai menu utama sarapannya.

Atau terkadang sampai rela tidak sarapan kalau waktunya terlalu singkat. Hari awal mungkin ia gadis penurut, sedikit. Tetapi semakin hari ulah lamanya kembali. 

Min Young tidak langsung tidur. Membelit tubuh pakai selimut juga agar bisa menonton lewat ponsel. Nanti jika ada suara langkah kaki, sontak dengan cepat ia menyelinap tidur. Dirasa aman, Min Young tidak takut melanjutkan sampai sangat larut. 

Banyak sekali peraturan Jimin yang dilanggar setelah melewati tiga hari. Lagipula sepertinya pria itu sangat sibuk menyiapkan persiapan para muridnya. Min Young tahu dari Daybin saat berkunjung, jika akan ada perayaan kelulusan. Itulah sebabnya Paman itu tidak peduli. Atau bisa jadi karena Min Young terlalu nakal.

Dia sadar.

Saat tidak sengaja membuang map penting Jimin yang dititipkan di meja belajar Min Young. Tidak lupa juga dengan masalah Min Young disekolah yang bertengkar, hingga Daybin yang menggantikan sosok Eunbyul untuk datang pada Kepala Sekolah. Seharusnya ia malu.

Entah kenapa semua ulahnya tidak bisa berhenti. Meski terjadi seperti biasa yang dilakukan. Notabene 'Urakan' tersemat dalam dirinya. Min Young saja tidak mau itu terjadi, tapi mau bagaimana lagi?

Lamunannya terbuyar begitu saja kala tepukan keras mengenai punggungnya, "Melamun apa?" Sasha menyodorkan pesanan minuman dingin pada Min Young yang tergagap sejenak. Menatap tajam, lalu mengambil gelas dengan kasar. 

"Pria tampan," celetuknya asal.

"Uwah, benarkah? Siapa? Mana orangnya?" Sasha mengikis jarak terlalu semangat sampai tidak sadar minumannya malah menetes ke rok pendek Min Young.

Gadis Park itu berdengus, meletakkan gelasnya dan berlalu mengusap-usap bekas air tanpa peduli pada Sasha yang berulang kali melemparkan kalimat maaf yang ketakutan. Min Young juga membenarkan kunciran kudanya lebih tinggi, "Cucikan rokku!"

Gertakan Min Young kelewat tegas. "Aku tidak sengaja, Yo," tukas Sasha nampak serius. "Kau punya kekasih, ya?" Tiba-tiba sekali pertanyaan itu dilontarkan tanpa asal muasal yang jelas.

Seketika Min Young menggeleng santai tanpa beban. Seolah memang tidak ada pria manapun yang sedang menjadi sesuatu spesial bagi gadis itu. Tidak terkecuali Hwang Jimin, dia hanya pria dewasa yang tidak sengaja baik saja. Tidak lebih.

"Kenapa suka melamun? Terus kemarin kau sering bolos kerja. Aku juga lupa harus menggantikanmu, Nona Pintar." Mulutnya menyedot minuman penuh penghayatan. Menilik temannya yang bengong sebentar, lalu mengendikkan bahu acuh.

HEARTLESS || PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang