I know i can treat you better than he can
Cause any girl like deserves a gentlemen
Tell me why are we wasting time
On all your wasted crying_Treat You Better
-----
Manik kecokelatan Min Young membola disaat pintu utama terbuka. Menampakkan seorang pria yang tersenyum seringai berkesan licik penuh keinginan. Pribadi yang dihindari Min Young beberapa hari akhir ini, tidak ingin bertemu, bertegur sapa, bahkan mendengar namanya saja enggan. Kenapa harus Ha Joon menyapa dimalam hari? Dengan kaos biasa yang dibalut jaket hitam santai plus hoodie menutup kepala.
Ha Joon mengedarkan pandangan sejenak, "Sopan sekali membiarkanku di luar begini?" Tanpa permisi tangannya melebarkan pintu hingga terdengar debum keras.
"Memang tidak menerima lelaki sepertimu, pergi!" Min Young mencoba mengambil pinggiran pintu untuk selanjutnya memaksa agar tertutup, tapi lelahnya mengalahkan kekuatan Ha Joon yang menahan dengan wajah tertunduk.
"Ibumu menyuruhku ambil bajunya, bodoh! Santai sedikit bisa tidak?" Ha Joon berusaha menerjang surai Min Young yang bersikeras ingin menutupnya.
Bahkan tubuh malang Ha Joon terjepit diantara kekuatan menerjang agar tertutup segera. Min Young sedang sangat menghindari teman satu sekolahnya itu. Kim Ha Joon. Ibunya teman baik Eunbyul yang juga bekerja untuk para pria penjilat kaya raya. Fakta itu diketahui saat tidak sengaja Min Young mengantarkan baju sang ibu sampai bertemu dengan Ha Joon yang sok kenal melihat seragam yang dikenakan Min Young.
Mereka benar-benar satu sekolah, hanya berbeda kelas. Itu membuat hari kemudian Ha Joon selalu mengganggunya dan mengancam jika Min Young bedebah sedikit saja, kenyataan soal ibu pelacur disanding. Padahal Min Young sudah cukup mendapat sedikit rundungan dari temas gadisnya.
Itu menyakitkan.
Tidak sadar lengan Min Young mengendur dan pasrah saja saat pribadi tampan itu memasuki rumah. Melambaikan tangan didepan wajah Min Young yang terkesiap menepis lambaiannya, "Apa-apaan kau ini?" Gadis itu menengadah bersitatap pada manik Ha Joon. "Aku ambilkan. Duduk saja dulu," titahnya dituruti.
Gadis itu benar sedang mengambil pakaian yang dilemari Eunbyul, apapun yang dipilih nyatanya tidak pernah dipermasalahkan. Min Young memasukkan sepaket pakaian itu ke dalam tas biasa untuk memudahkan Ha Joon membawanya. Lantas menaruh tas dimeja dengan kasar, "Bawakan itu. Sekarang kau bisa pergi!"
"Wow, wow, calm down, baby. Aku juga mau bersenang-senang dulu denganmu sejenak," ungkap Ha Joon kelewat jujur bersamaan mendekatkan diri pada Min Young yang menjauh. "Kupikir tidak masalah jika ibumu menunggu sebentar. Dia selalu merestuiku untuk menyentuhmu." Jemari Ha Joon hampir saja menyentuh kulit leher Min Young andai tidak mendapatkan ketukan lain.
Sumpah Ha Joon hampir menguarkan demo pada siapapun yang berani mengetuk pintu diwaktu hampir saja bisa menggoda gadis manis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTLESS || PJM
Lãng mạn(C O M P L E T E) [2 OF HEART UNIVERSE] "Young-ah. Bisakah kau kerjakan PR-mu dulu?" "Acara televisinya belum selesai, Paman. Besok aku kerjakan." "Besok? Menyontek temanmu yang sudah selesai?" Ayolah, hidup Hwang Jimin jelas berbeda sekali setelah...