Bagian 69

219 27 7
                                        

Maaf belum bisa update secepatnya. Kerjaan di kantor buanyak buanget 😭 tiap hari harus minum bodrek.. biar kepala nggak pecah 🙃 doakan segera naik gaji ya 😂 nanti kita give away kalo gaji author naik 😂 aamiin..

Oke lah daripada berlama-lama.. enjoy 💜

-Happy Reading-

Amber termenung di sebuah atap gedung kosong. Wajahnya datar tetapi otaknya berpikir liar.

"Sudah berulang kali kau memohon tetapi tetap saja laki-laki itu tidak mau tahu. Kau benar-benar bodoh Hwang Amber" gumam Amber sambil tersenyum kecut.

Ia mengarahkan senapan kearah sekumpulan burung yang sedang terbang.

Dor!

Sebuah tembakan tepat mengenai salah satu burung. Ia terjatuh tak bernyawa.

"Bukankah dari awal kau ditakdirkan untuk ini? Bukan untuk merasakan cinta, Hwang Amber" gumamnya lagi. "Kau adalah makhluk berdarah dingin"

"Burung yang malang" ucap seseorang.

"Benarkah?" Amber menatap seseorang yang baru saja datang.

"Sepertinya kau sedang banyak pikiran. Bagaimana dengan kesehatanmu? Aku harap itu semakin memburuk" katanya remeh.

"Setelah kau keluar dari klan rupanya kau banyak bicara sekarang" tatapan Amber masih sama.

"Kau yang tidak mengenalku tetapi seolah mengenalku"

"Kita buat kesepakatan, bagaimana jika aku membawa ammamu kembali?"

"Tak semudah itu, Lien Hua"

"Kalau kau membantuku itu akan jauh lebih mudah Xiao Bai"

"Mereka ingin nyawamu. Maafkan aku"

Xiao Bai menyerang Amber tanpa aba-aba. Amber dapat menghindar. Tetapi Xiao Bai terus menyerang Amber tanpa henti. Matanya menyorotkan sebuah keputus asaan. Ia tahu ia tidak akan mungkin menang melawan Amber. Ia sangat tahu batas kekuatannya dan Amber.

"Xiao Bai, aku akan membantumu untuk keluar dari sana. Percayalah padaku. Jangan menjadi orang bodoh yang dimanfaatkan oleh kakekmu"

"Kau tidak mengerti dan kau tak akan pernah paham, Lien Hua"

"Aku sangat tahu perasaanmu"

Xiao Bai menatap Amber lama kemudian melompat dari ketinggian. Amber hanya menatapnya pergi.

"Sepertinya hal yang sia-sia meminta dia untuk kembali" gumam Amber.

.

.

.

"Hari ini kau sudah berjanji padaku untuk pulang lebih awal" rengek Jin Goo pada Ji Eun.

"Hemm, baiklah. Aku akan segera mengemasi barang-barangku" kata Ji Eun menenangkan Jin Goo.

Suara dering ponsel milik Ji Eun mengalihkan pandangan keduanya. Wajah Jin Goo kembali mengerut.

"Jong In" kata Ji Eun.

"Baiklah. Aku akan menunggu diluar" sungut Jin Goo.

"Eoh" jawab Ji Eun.

"Aku ada penangkapan hari ini. Aku akan datang menyusul untuk makan malam"

"Baiklah"

Jin Goo kembali melongok kedalam. "Kau sudah selesai?"

"Baiklah. Ayo"

Jantung Jin Goo berdebar sangat kencang. Keringat dingin mengucur deras.

Semoga ini berhasil, batin Jin Goo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Black SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang