Bagian 50

213 31 5
                                    

Maaf ya baru bisa up 🙇 dari kemarin lemes banget 😂 jadi untuk membahagiakan hati kalian hari ini aku up 3 chapter sekaligus.

Buat yang sedang berbuka. Selamat berbuka puasa. Baca cerita ini sambil buka terus sholat ya. Nanti aku kena tendang Gusti Allah gara-gara buat kalian nggak sholat 🥺

***

Jangan lupa untuk kasih vote, tinggalkan komen dan follow ya.. BORAHAE 💜

***

-Happy Reading-

Amber menatap laut biru di depannya.

"Zhan gege, sekarang Hyunjin sudah tinggal bersama orang tuanya. Aku harap dia bahagia bersama lagi dengan keluarganya" gumam Amber.

"Zhan gege, andai saja kau ada disini pasti aku tidak akan sebingung sekarang. Bagaimana aku menghadapi Qing Ce dan Setan Darah. Apakah aku mampu? Aku tidak ingin mereka terluka karena aku. Aku tidak bisa mengorbankan mereka untuk melindungiku dari Xiao Bai" Amber menghela napas. Menunduk dalam.

Ia terdiam sejenak. Mengambil napas dalam. Matanya kembali menatap lautan lepas.

"Xiao Bai ternyata cucu dari Qing Ce. Ia sama seperti aku dan kau, orang terbuang. Kakeknya meminta Xiao Bai untuk membunuhku. Aku tahu sangat jelas. Ia terpaksa melakukannya karena ibunya disandera oleh kakeknya. Sekuat tenaga aku akan membawa Xiao Bai kembali. Doakan aku semoga aku berhasil. Jika tidak, kau akan bertemu kami disana" lanjut Amber.

.

.

.

Mi Ra menatap Hyunjin dengan tatapan mengintimidasi. Ia tak suka dengan kedatangan Hyunjin. Ia mengira Hyunjin akan merebut posisinya sebagai pewaris Joo Grup dan membuang dia dan ibunya ke jalanan.

"Mi Ra, jangan main-main dengan makananmu. Makan dengan benar. Kau bukan lagi anak kecil" tegur Seok Tae.

"Aku tidak selera makan bersama orang asing disini" ucap Mi Ra.

Hyunjin mencengkram tangannya kuat.

"Aku akan keluar sebentar" kata Hyunjin kemudian meninggalkan ruang makan.

Ia menuju klub tempat yang biasa ia datangi. Sebotol wine sudah ada di tangannya.

"Kenapa mereka berbeda memperlakukanku? Kenapa mereka membenciku? Apa salahku pada mereka" Gumam Hyunjin kemudian menegak minumannya.

.

.

.

Amber sedang melakukan reservasi tempat untuk upacara lamaran Jin Goo dan Ji Eun.

"Nona, kenapa kau yang melakukannya?" Tanya Heesung. Sementara Mingyu hanya mengikutinya di belakang.

"Jin Goo oppa mengatakan kalau aku pasti tahu selera seperti apa yang Ji Eun eonnie inginkan" jawab Amber sambil tersenyum.

"Kau selalu melakukan yang terbaik nona. Tempat ini sangat indah. Nona Kim pasti menyukainya" kata Mingyu.

"Kau selalu saja bisa membuat hatiku melambung tinggi, Mingyu~a" kata Amber sambil mencium sebuah mawar putih.

"Kalau aku menikah nanti. Bisakah kau menyiapkannya untukku juga? Kurasa itu akan sangat cantik" kata Mingyu tersipu malu.

"Andai saja itu bisa aku lakukan" jawab Amber singkat.

Black SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang